Label Pangan: Konsumsi Berlebihan Mempunyai Efek Laksatif

Kemarin, saya pergi jalan-jalan ke satu supermarket  yang masih tergolong baru di kota tempat saya tinggal. Lalu, saya menemukan satu wajah ...

Kamis, 07 Februari 2019

Bagaimana membuat dapur kuliner yang nyaman, higenis dan terorganisir?

Apabila Anda ingin membuka usaha kuliner, tidak mengherankan Anda bertanya-tanya bagaimana mendesain dapur dan teknik menyimpan peralatan Anda. Berikut saya sajikan sepenggal saran yang sebaiknya Anda pertimbangkan dalam membangun dapur kuliner yang higenis.


1. Buatlah dapur yang nyaman untuk digunakan.

Dapur yang terlalu sempit dapat membuat pekerja menjadi tidak nyaman. Misalnya saja dapur yang sempit akan membuat pekerja merasa kepanasan / tidak nyaman bekerja. Pertimbangkan dahulu jumlah pekerja yang Anda ingin pekerjakan. Situasi lingkungan pekerja membuat nyaman merupakan hal yang sangat penting. Apabila dapur menjadi panas, mood para pekerja menjadi tidak baik, akankah menghasilkan makanan yang memuaskan? keringat yang bercucuran dapat membuat masakkan tersebut terkontaminasi dan memang tidak kelihatan pada makanan yang telah jadi tetapi, tetap saja itu hal yang sebaiknya dihindari.


2. Sediakan exhaust fan

Exhaust fan berfungsi untuk menyerap aroma-aroma yang tidak sedap bagi para pekerja. Misalnya saja, bau amis. Aroma-aroma yang tidak diperlukan sebaiknya dibuang, karena mempengaruhi aroma dan flavor masakkan lainnya sehingga apabila cook / chef mencicipi, tidak menjadi akurat dalam menganalisa rasa, aroma dan flavor dari makanan tersebut. Makanan tersebut menjadi kurang enak di konsumsi. Exhaust fan juga berfungsi untuk menghilangkan panas yang ada di dalam ruangan, sehingga pekerja menjadi terasa lebih nyaman.


3. Sediakan tempat sampah di luar ruangan

Tempat sampah di dalam ruangan mengundang lalat, kecoa, semut dan serangga lainnya dan mengundang bau busuk. Memang dari satu sisi, penggunaan tempat sampah di dapur terkesan lebih mudah dalam membuangnya, akan tetapi hal ini sangat tidak dianjurkan di dalam dapur, karena dapat mengundang kontaminasi baik fisik (serangga) ataupun biologis (mikroorganisme). Kontaminasi biologis dapat membuat konsumen Anda terkena berbagai penyakit. Jangan main-main dengan mikroorganisme, karena sekali masuk, penyakit yang ditimbulkan oleh mikroorganisme tersebut lama untuk dapat disembuhkan.


4. Perhatikan manajemen kulkas!

Kontrollah bahan baku Anda sendiri. Rajinlah untuk memeriksa kualitas bahan baku yang tersedia dan pastikan Anda mengguanakn bahan-bahan yang masih fresh kepada konsumen. Jangan anggap remeh makanan yang sudah asam / mengalami penurunan kualitas ! karena ini berhubungan dengan kesehatan, dan kesehatan berhubungan dengan nyawa konsumen Anda. Kulkas juga tidak boleh terlalu penuh. Apabila Anda inign menyajikan banyak menu, belilah kulkas dua pintu sekaligus dengan ukuran yang besar. Jangan memadatkan semua makanan menjadi satu hingga di mampatkan. Hal ini dapat meningkatkan kontaminasi, suhu dingin di dalam kulkas tidak dapat bekerja semestinya (melambat) sehingga, kemungkinan tumbuh mikroorganisme menjadi lebih besar. Aroma dari makanan pun menjadi tidak alamiah. Pekerja juga akan merasa kesulitan dalam mencari bahan pangan, apabila stok bahan makanan terlalu banyak. Bahan pangan bisa saja jatuh dan terbentur lantai menyebabkan kontaminasi dan memar yang mengakibatkan umur simpan bahan pangan menjadi lebih rendah.


5. Hindari peralatan makan yang menggunakan kayu, kecuali Anda bisa merawatnya.

Peralatan yang digunakan harus memiliki permukaan yang lembut, tidak boleh retak dan mudah untuk dibersihkan. Dalam jurnal proteksi konsumen dan keamanan pangan dikatakan bahwa peralatan kayu dapat menjadi masalah karena, kayu memiliki struktur berpori dan permukaan yang tidak semulus plastik oleh karena itu, apabila Anda ingin menggunakan peralatan kayu. pilihlah kayu yang berbahan hardwood dan permukaannya tidak berpori. Adanya pori di dalam kayu dapat menyebabkan mikroorganisme dapat terserap ke dalam pori dan tumbuh di kayu tersebut (bakteri, jamur).


Di sisi lain, memang kayu merupakan peralatan yang mudah digunakan dan lebih ringan apabila dibandingkan dengan plasik. apabila Anda tetap menginginkan nuansa kayu di rumah makan Anda, Anda bisa mencoba melakukan proses perawatan peralatan kayu. Dalam buku Essential for Food Sanitation dan dari Comprehensive Reviews in Food Science and Safety, disajikan tips seperti berikut:


Gosok peralatan kayu dengan sabun cuci piring menggunakan sikat yang bulu sikatnya terbuat dari nilon, kemudian dibilas dengan air mengalir kemudian dikeringkan di udara terbuka dan dilap dengan kain lap kering kemudian disimpan di tempat yang tidak lembap.  Jangan merendam peralatan kayu di dalam air sabun karena, sulit kering. 


6. Perhatikan kebersihan dari pekerja.

Pekerja seharusnya menggunakan baju chef, hair net, celana panjang dan sepatu tertutup. Pekerja sebaiknya menggunakan aksesoris yang tidak berlebihan atau bahkan lebih baik apabila tidak menggunakan aksesoris (cincin, anting). Sediakan lah jam dinding di dapur! agar pekerja menjadi lebih tepat waktu dan tidak perlu menggunakan aksesoris (seperti jam tangan). Adakan briefing bagi pekerja tiap pagi dan sampaikan terkait dengan pentingnya kebersihan diri sendiri dan dampaknya terhadap makanan yang dibuat.

7. Di depan pintu dapur, letakkan plastik bening yang mengkilap.

Plastik bening yang mengkilap ternyata berguna untuk menangkal lalat masuk ke dalam ruangan. lalat tidak suka dengan permukaan yang mengkilap dan cenderung menghindar dari permukaan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar