Label Pangan: Konsumsi Berlebihan Mempunyai Efek Laksatif

Kemarin, saya pergi jalan-jalan ke satu supermarket  yang masih tergolong baru di kota tempat saya tinggal. Lalu, saya menemukan satu wajah ...

Tampilkan postingan dengan label fungsional. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label fungsional. Tampilkan semua postingan

Jumat, 06 Oktober 2023

Gel Lidah Buaya: Manfaatnya dalam Cuaca Panas

Gel Lidah Buaya: Manfaatnya dalam Cuaca Panas

Jadi hari ini, aku ingin menulis tentang gel lidah buaya, saudara kandung dari tanaman lidah mertua. Eits, tapi jangan salah kaprah dulu! sesungguhnya tanaman ini memiliki segudang manfaat yang bermanfaat bagi tubuh. Baik itu dalam bidang medis serta perawatan kecantikan rambut dan kulit berbentuk masker, shampoo, pelembab kulit. Oleh karenanya, tanaman berasal dari Afrika ini, sangat sering dijumpai dalam produk kecantikan. Tanaman lidah buaya sering dijumpai di pot berukuran besar. 

Tanaman dengan daun tak bertulang dan bergerigi tersebut, mampu menghasilkan gel bening berlendir. Gel tersebut memiliki berbagai macam kandungan, yaitu pektin, bahan aktif,  vitamin, mineral, asam amino esensial, meliputi leusin, lisin, valin, dan histidin serta enzim terdiri dari selulase dan katalase.  Gel tersebut didapatkan dari daun lidah buaya berukuran besar dan tebal yang telah dicuci, dikupas, selanjutnya dikeruk.  



Gel lidah buaya diteliti memiliki kandungan air sebanyak 99,2 gram dan energi sebesar 1,7 hingga 2,3 gram (Departemen Kesehatan RI, 1992). Ia memiliki beberapa komponen aktif berupa mannose-6-phosphate dan polisakarida yang membantu untuk penyembuhan luka, berupa luka gores, luka bakar, memar, luka akibat sengatan serangga (Saleem dkk., 2021). Lebih tepatnya, bekerjasama dengan enzim pemecah protein dalam membantu pembelahan jaringan kulit, sehingga jaringan kulit yang baru terbentuk. Kandungan lignin yang terkandung di dalamnya, efektif menjaga kulit agar tetap lembab dan  membantu penyerapan gel ke dalam kulit. Kata orang, gel ini juga membantu menumbuhkan rambut karena memiliki kandungan aloin dan barbaloin. 

Lantas timbul pertanyaan, apakah gel lidah buaya ini aman untuk dikonsumsi? Sejauh ini gel lidah buaya ini dikatakan aman, ramah lingkungan, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berpengaruh pada rasa di sup buah ujar Melliawati, peneliti bioteknologi LIPI dalam BioTrends tahun 2018. Dengan catatan, diperlukan pretreatment yang tepat sebelum mengambil gel ini, misalnya dengan menggunakan air bersih mengalir, peralatan dan perlengkapan yang bersih.  

Nah, apalagi saat ini, cuaca semakin hari, semakin panas. Air yang ada di dalam tubuh semakin lama semakin terkeluarkan bisa-bisa tubuh menjadi dehidrasi. Oleh karena itu, kandungan air tidak hanya perlu disupply dari air mineral, buah-buahan, dan sayur-sayuran melainkan juga perlu di jaga, agar tetap lembab. Salah satunya menggunakan produk-produk berbahan dasar lidah buaya atau bila memiliki lidah buaya langsung boleh dicoba. Yuk, mari kita menjaga kesehatan kulit kita masing-masing karena tanaman yang satu ini dahsyat manfaatnya. 

-Michael-


Daftar Pustaka

Ananda, H., & Zuhrotun, A. (2017). Aktivitas Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera Linn) Sebagai Penyembuh Luka. Farmaka15(2), 82-89.

Dewi, M. L. (2022). Pengolahan Aloe Vera (Lidah Buaya) sebagai Minuman Sehat: Pengolahan Aloe Vera (Lidah Buaya) sebagai Minuman Sehat. Abdi Wiralodra: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat4(1), 35-45.

Hendrawati, T.; Nugrahani, R.; Utomo, S; Ramadhan, A.I. (2017). Proses Produksi Berbahan Baku Tanaman Aloe Vera  (Aloe Chinensis Baker). Yogyakarta: Penerbit Samudra Biru. 

Melliawati, R. (2018). Potensi tanaman lidah buaya (Aloe pubescens) dan keunikan kapang endofit yang berasal dari jaringannya. BioTrends9(1), 1-6.

Saleem, A., Naureen, I., Naeem, M., Murad, H. S., Maqsood, S., & Tasleem, G. (2022). Aloe vera gel effect on skin and pharmacological properties. Sch. Int. J. Anat. Physiol5(1), 1-8.


Minggu, 02 Juli 2023

Manfaat Konsumsi Daging Kambing

Manfaat Konsumsi Daging Kambing
#edisikulinerindonesia

Kemarin, selama idul Adha, pasti banyak yang makan kuliner berbasis kambing nih. Mulai dari sate kambing, rendang, gulai hingga krengseng. Di luar negeri, daging kambing dapat dibuat menjadi beberapa produk pangan, yaitu dry cured meat, dry fermented sausage, serta  bahan pendukung untuk membuat patty. Bagaimana rasa daging kambing? Luar biasa enak ya.. 

Daging kambing merupakan daging yang memiliki aroma dan komposisi kimia yang unik. Bila dari tampilan luarnya, tidak terlalu berbeda jauh warnanya dengan daging sapi, yaitu berwarna kemerahan karena mengandung mioglobin. Namun, berdasarkan kandungan gizinya, daging kambing memiliki kandungan kolesterol dan lemak jenuh yang lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi.  Sesungguhnya, kualitas daging kambing ditentukan oleh faktor genetika kambing, usia, serta jenis kelamin kambing.


Yuk, mari kita lihat kandungan gizi dan fungsionalitas dari daging kambing. 


A. Kandungan gizi

Bersamaan dengan keluarga daging lainnya, yaitu daging ayam, daging sapi. Di dalam daging kambing terkandung kandungan protein, lemak jenuh, kolesterol, lemak, dan kalori. Berikut fakta-fakta yang ada:

>>  Daging kambing memiliki protein yang sebanyak 23 gram per tiga oz dari daging yang sudah dimasak. 

>> Kandungan kolesterol daging kambing lebih rendah, yaitu 63,8 mg dibandingkan dengan daging sapi yaitu 73,1 mg 

>> Kandungan lemak jenuh daging kambing lebih rendah, yaitu 0,79 gram dengan daging sapi, yaitu tiga gram. 


Hal ini tentunya akan menguntungkan, karena bila kandungan lemak jenuh sedikit, resiko terkena penyakit kardiovaskuler akan semakin lebih kecil (Ivanović dkk., 2016) Selain itu, di dalam daging kambing mengandung asam amino esensial, yaitu lisin, teoronin, dan triptofan. Stajic & Pisinov (2021) menambahkan bahwa daging kambing merupakan sumber untuk mendapatkan mineral-mineral, seperti zat besi dan kalium. Selain itu, daging tersebut mengandung kandungan vitamin B-complex. 


Mari kita kupas satu per satu manfaat dari kandungan gizi tersebut:

Asam amino esensial

Asam amino esensial merupakan asam amino yang tidak dapat disintesis oleh tubuh. Oleh karena itu, asam amino ini perlu didapatkan dari sumber pangan lainnya. Asam amino esensial yang terkandung di dalam daging kambing, yaitu:

1) Lisin

Lisin berperan penting untuk sintesis protein, hormon, serta enzim. Selain itu lisin berperan penting dalam pembentukan kolagen, produksi energi serta mengontrol sistem imunitas. 

2) Teoronin

Teoronin merupakan komponen penting untuk jaringan kolagen, dan elastin. Selain itu, asam amino tesebut bermanfaat untuk membantu memetabolisme lemak serta meningkatkan fungsi imun. 

3) Triptofan

Triptofan merupakan asam amino yang unik, karena Ia dapat mengatur nafsu makan, mood serta membantu kita untuk tidur menjadi lebih nyenyak. Selain itu, ia merupakan perkusor dari serotonin, yaitu hormon pengatur fisiologis yang dimulai dari pengatur suhu tubuh, tidur, dan nafsu makan. 


Zat besi

Zat besi digunakan untuk membentuk hemoglobin dalam darah sehingga dapat mencegah penyakit Anemia. Berdasarkan jurnal kesehatan Andalas, zat besi merupakan zat gizi mikro yang sangat diperlukan oleh tubuh. Diduga daging kambing dapat memberikan Zat besi bertipe heme yang lebih mudah diabsorbsi di dalam tubuh. 


Kalium

Kalium ialah mineral yang diperlukan oleh tubuh, berfungsi sebagai pengendali tekanan darah, dan membersihkan karbodioksida di dalam darah (Fitriani dkk., 2012). Selain itu, kebutuhan kalium perlu dipenuhi secara cukup. Bila kekurangan kalium akan menyebabkan hipokalemia, mengakibatkan frekuensi denyut jantung yang melambat. Sebaliknya, bila kalium berlebiih / disebut juga dengan kondisi hiperkalemia, yang akan membuat aritmia jantung. Berdasarkan Pokneangge & Mewo (2016) kadar kalium dalam serum darah normal yaitu berkisar antara 3.5-5.0 mmol/L.    


Vitamin B Complex

Vitamin B-complex merupakan vitamin yang larut dalam air, terdiri dari B1, B2, B3, B5, B6, B12, kolin, Inositol, dan Biotin (Shellac, 2015). Kegunaan vitamin tersebut yaitu memproduksi energi dari sel-sel yang di dalam tubuh. Sehingga, bila kita mengonsumsi daging kambing ada kemungkinan daging kambing ini membantu memberikan kita energi yang lebih dalam metabolisme di tubuh.  


Kesimpulan 

Kesimpulan dari tulisan ini, yaitu daging kambing merupakan daging yang tidak kalah baik kandungannya dengan daging-daging lainnya, memiliki beberapa kandungan fungsional seperti asam amino esensial, zat besi, kalium, dan vitamin B Complex. Namun, ada baiknya untuk tetap mengontrol daging kambing yang dikonsumsi agar tidak berlebih. Bila daging kambing dikonsumsi berlebih, berpotensi dapat meningkatkan tekanan darah serta berat badan (Afid & Nurmasitoh, 2016). Oleh karenanya, tetap pikirkan apa yang kita makan ya.


Seperti kata pepatah:

"You are what you eat" - Anthelme Brillat-Savarin


Michael Adrian Iskandar, S.TP., M.T.P.
Nutrition and Culinary Technology
Food Enthusiast 


Daftar Pustaka

Afid, M. D., & Nurmasitoh, T. (2016). Efek konsumsi daging kambing terhadap tekanan darah. Jurnal Kesehatan Masyarakat10(185-90).

CNN Indonesia. (2023). https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20190810092756-262-420057/5-makanan-favorit-idul-adha-berbahan-daging-kambing-dan-sapi

Fitriani, N. L. C., Walanda, D. K., & Rahman, N. (2012). PENENTUAN KADAR KALIUM (K) DAN KALSIUM (Ca) DALAM LABU SIAM (Sechium Edule) SERTA PENGARUH TEMPAT TUMBUHNYA (Determination of Potassium (K) and Calcium (Ca) Content in Chayote (Sechium Edule) and The Effects With its Growth Soil). Jurnal Akademika Kimia1(4).

Frieslandcampina. (2023). The functions of amino acid essential. https://www.frieslandcampinainstitute.com/uploads/sites/3/2023/01/FC-Institute-Infographic-The-functions-of-essential-amino-acids.pdf

Lestari, I. P., Lipoeto, N. I., & Almurdi, A. (2018). Hubungan konsumsi zat besi dengan kejadian anemia pada murid SMP Negeri 27 Padang. Jurnal Kesehatan Andalas6(3), 507-511.

Ivanović, S., Pavlović, I., & Pisinov, B. (2016). The quality of goat meat and it's impact on human health. Biotechnology in Animal Husbandry32(2), 111-122. 

Karami, M., & Bagheri, M. (2019). Color characteristics of goat meat under dietary regime. Біологія тварин, (21,№ 1), 21-26.

MÜCK-ŠELER, D. O. R. O. T. E. A., & Pivac, N. (2011). Serotonin. Periodicum biologorum113(1), 29-41.

Pokneangge, R. J., Tiho, M., & Mewo, Y. M. (2016). Perbandingan Kadar Kalium Darah Sebelum Dan Sesudah Aktivitas Fisik Intensitas Berat. eBiomedik3(3).

Schellack, G., Harirari, P., & Schellack, N. (2016). B-complex vitamin deficiency and supplementation. SA Pharmaceutical Journal83(4), 14-19.

Stajic, S., & Pisinov, B. (2021, October). Goat meat products. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 854, No. 1, p. 012092). IOP Publishing.