Label Pangan: Konsumsi Berlebihan Mempunyai Efek Laksatif

Kemarin, saya pergi jalan-jalan ke satu supermarket  yang masih tergolong baru di kota tempat saya tinggal. Lalu, saya menemukan satu wajah ...

Tampilkan postingan dengan label kolesterol. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kolesterol. Tampilkan semua postingan

Jumat, 15 September 2023

Santan: Aplikasi, Jenis, dan Manfaat




Sumber: Alodokter

Santan merupakan air kelapa yang sudah dikukur yang terdiri dari emulsi lemak dalam air.  Santan sekarang sudah menjadi primadona di Indonesia. Berdasarkan Suyitno (2003), konsumsi santan penduduk Indonesia tergolong di tingkat sedang dengan tingkat konsumsi per kapita, yaitu 6,5 hingga 8,2 kilograms. Kepopuleran santan merupakan salah satu bahan makanan dan jajanan tradisional khas Indonesia, sampai-sampai kini telah terdapat santan instan, yang langsung pakai sehingga lebih mudah digunakan.


Santan berwarna putih dan beraroma harum. Di bidang kuliner, santan berkontribusi untuk menyumbang rasa gurih dan membuat makanan semakin penuh dengan flavor. Selain itu, di dalam pengolahan santan sering digunakan sebagai pengganti susu dalam proses pembuatan permen dan cokelat (Wulandari dkk., 2017). Bila dibandingkan dengan susu, santan tidak mengandung laktosa, sehingga aman untuk penderita lactose intolerant, yaitu ketidakmampuan dalam mencerna laktosa, karena kurangnya enzim laktase di dalam tubuh (National Institute of Diabetes and Digestive and Kindey Disease, 2023). .  


Sesungguhnya terdapat dua jenis tipe santan, yaitu santan kental dan encer. Santan kental memiliki tekstur yang lebih kental, kandungan lemaknya lebih tinggi, sedangkan santan encer memiliki tekstur yang lebih encer dan kandungan lemaknya lebih rendah (Nadeeshani dkk., 2015). Kegunaan kedua santan tersebut pun berbeda. Secara umum, santan kental  sering digunakan untuk masakkan Padang, dan kue. Soto, sayur lodeh lebih cocok menggunakan santan encer (Ariningsih, 2020).


Proses pengolahan santan di dalam rumah cukup sederhana dan aromanya jauh lebih sedap dibandingkan dengan santan instan. Pertama, bahan yang perlu disiapkan adalah 500 gram kelapa parut dan 500 gram air atau dengan perbandingan 1:1. Perlu dicatat bahwa kelapa perlu diparut terlebih dahulu. Daging kelapa diambil dari kelapa yang sudah tua ditandai dengan warna cangkang kelapa yang kecokelatan, dan tekstur dagingnya yang lebih keras. (IDN Times, 2022).  Gee (2023) menambahkan bahwa kelapa yang baik untuk dijadikan santan ialah kelapa berbobot berat dan banyak kandungan airnya.


 Selanjutnya, parutan kelapa direndam dengan air sebentar. Langkah berikutnya, pemerasan. Sediakan saringan dan kelapa mulai diperas dengan tangan. Dari sinilah kita bisa mendapatkan santan segar. Santan segar perlu dipanaskan sambil diaduk, didiamkan sebentar, lalu disimpan dalam lemari pendingin (Ang, 2023). Santan yang telah masak tersebut dinamakan santan kental. Dalam pembuatannya, santan encer menggunakan kelapa parut setelah hasil perendaman pertama kali, yang nantinya akan direndam dan diperas kembali. Proses penyaringan ini berguna untuk menghindari padatan masuk ke dalam santan.  


. Pastinya, sebagai bahan pangan yang bebas laktosa, santan juga memiliki beberapa kandungan gizi. Lemak merupakan salah satu kandungan gizi yang paling sering didiskusikan. Lemak dalam santan terdiri dari beberapa asam lemak, yaitu laurat, kaproat, kaprilat.   Asam laurat merupakan asam lemak yang paling tinggi terkandung dalam santan kental dan encer. Dalam Indonesian Journal of Pharmaeutical and Clinical Research tahun (2018), ditegaskan bahwa asam ini memiliki antimikroba yang jauh lebih baik dibandingkan dengan asam kaprilat. 


Akan tetapi, asam lemak laurat merupakan salah satu jenis asam lemak jenuh. Asam lemak jenuh tersebut merupakan asam lemak rantai sedang  yang memiliki atom karbon sebanyak 12 buah. Sacks (2020) menyatakan bahwa asam lemak tersebut berpotensi dapat meningkatkan kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein). Oleh karenanya, olahan yang terbuat dari santan perlu dibatasi dan dikontrol pola makannya. Selain itu, perlu diimbangi dengan konsumsi obat-obatan dari golongan statin yang tentunya perlu pengawasan dari dokter. Diketahui bahwa obat-obatan tersebut dapat menurunkan kolesterol LDL di dalam tubuh  (Arsenault dkk., 2018).


Michael Adrian Iskandar, M.T.P.
Food Enthusiast



Daftar Pustaka
Ang, C.G. (2020). Cara Membuat Santan Sendiri di Rumah. https://www.youtube.com/watch?v=kP61xxexxuk. Diakses tanggal 16 September 2023

Ariningsih, S., Hasrini, R. F., & Khoiriyah, A. (2020). Analisis produk santan untuk pengembangan standar nasional produk santan Indonesia. Balai Besar Industri Agro, Kementerian Perindustrian, 231-238.

Arsenault, B. J., Petrides, F., Tabet, F., Bao, W., Hovingh, G. K., Boekholdt, S. M., ... & Lambert, G. (2018). Effect of atorvastatin, cholesterol ester transfer protein inhibition, and diabetes mellitus on circulating proprotein subtilisin kexin type 9 and lipoprotein (a) levels in patients at high cardiovascular risk. Journal of clinical lipidology, 12(1), 130-136.

Gee, Mc. (2023). On Food and Cooking. Scribner: US.

Nadeeshani, R., Wijayaratna, U. N., Prasadani, W. C., Ekanayake, S., Seneviratne, K. N., & Jayathilaka, N. (2015). Comparison of the basic nutritional characteristics of the first extract and second extract of coconut milk.

National Institute of Diabetes and Digestive and Kindey Disease. (2023). Lactose Intolerant. 

Sacks, F. M. (2020). Coconut oil and heart health: fact or fiction?. Circulation, 141(10), 815-817.

Silalahi, J., Karo, L. K., Sinaga, S. M., & Silalahi, Y. C. E. (2018). Composition of fatty acid and identification of lauric acid position in coconut and palm kernel oils. Indonesian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research, 1(2), 1-8.

Suyitno. (2003). Health Benefit of Coconut Milk. Indonesian Food and Nutrition Progress.Vol 10 no 2.
Tiofani, K & Aisyah, Y. (2023). 4 Jenis Santan untuk Masakan, Simak Sebelum Bikin Rendang dan Opor. https://www.kompas.com/food/read/2023/04/13/073100075/4-jenis-santan-untuk-masakan-simak-sebelum-bikin-rendang-dan-opor

Wulandari, N., Lestari, I., & Alfiani, N. (2017). Peningkatan umur simpan produk santan kelapa dengan aplikasi bahan tambahan pangan dan teknik pasteurisasi. Jurnal Mutu Pangan: Indonesian Journal of Food Quality, 4(1), 30-37.

Sabtu, 09 Februari 2019

Makanan yang mengandung kolesterol tinggi dan mengapa?


Kolesterol bersumber dari berbagai bahan pangan maupun produk pangan. Kolesterol ini disebut Dietary Cholesterol. Dalam jurnal American Science dikatakan bahwa meningkatknya kadar kolesterol tidak hanya disebabkan oleh kandungan kolesterol, tetapi juga asupan lemak jenuh dan lemak trans. Dalam Buletin Penelitian Kesehatan tahun 2000, kolesterol banyak di dapatkan dari bahan pangan yaitu jeroan (hati, kulit, rempelo, usus, telur ayam seafood, kulit). Kandungan kolesterol pada bermacam-macam bahan pangan dapat dilihat pada Tabel 1.



Tabel 1. Kandungan kolesterol pada bermacam-macam bahan pangan

 Bahan Pangan
Kandungan kolesterol (mg)
 Hati 
592 
 Kulit
149-165
 Rempelo
479 
 Kuning telur
485 - 922
 Seafood (Ikan, cumi, udang)
52-102, 159, 161-179

Sumber: Saidin, 2000

Mengapa organ-organ tersebut mengandung kolesterol tinggi? Mari kita bahas satu per satu.



1. Kulit
Image result for makanan kulit gorengKulit hewan mengandung kandungan kolesterol yang tinggi, oleh karena itu direkomendasikan untuk mengonsumsi daging hewan tanpa kulit. Kulit hewan ini memiliki kolesterol yang tinggi diduga karena berdasarkan jurnal clinical pathology supplementation, kulit adalah salah satu media untuk mengeluarkan kolesterol.

2. Hati
Image result for makanan hati gorengHati merupakan organ yang penting dalam membuat asam empedu. Bahan utama dalam pembuatan asam empedu adalah kolesterol. Oleh karena hal tersebut, diduga hati banyak mengandung kolesterol. Asam empedu yang dibuat, digunakan untuk mengemulsikan  lemak atau memperkecil molekul lemak.

3. Sistem Pencernaan Hewan (Jeroan, usus)
Image result for usus lezatSistem pencernaan berguna untuk memetabolisme lemak. Contohnya adalah usus, usus sering dilalui oleh lemak dan diduga banyak lemak yang tertinggal di antara usus tersebut selain itu, usus digunakan untuk tempat penyerapan kembali asam empedu yang telah digunakan.


4. Kuning Telur

Image result for yema de huevoKuning telur mengandung kolesterol yang tinggi, karena telur merupakan awal dari suatu kehidupan, terlahirnya embrio ayam yang membutuhkan banyak komponen kolesterol (McGee, 2003). Kandungan kolesterol pada telur ayam dipengaruhi oleh pakan ayam.

5. Seafood
Image result for masakkan udang 


Kamis, 07 Februari 2019

Kolesterol- PART 1

Image result for kolesterol

Sumber: merdeka.com


Pengenalan Kolesterol dan Penyebabnya.


Kolesterol merupakan senyawa yang termasuk golongan lemak. Ketika Anda memasuki usia 30-an, Anda sudah tidak asing lagi mendengar kata kolesterol. Seringkali kolesterol di anggap sebagai "Jahat" apabila kadarnya terlalu tinggi dan ini memang benar. Berdasarkan Disabledworld tahun 2018, batas kolesterol adalah 200 mg/dl. Apabila sudah melebihi 200 mg/dl, kolesterol Anda sudah memasuki kategori cukup tinggi. Namun, beberapa orang menganggap bahwa semua kolesterol itu jahat. Apakah memang Jahat? Jawabannya adalah TIDAK. Tidak semua kolesterol berperan jahat di dalam tubuh kita.

Sesungguhnya, fungsi utama kolesterol adalah bahan baku untuk membuat hormon, yang berperan penting untuk mendukung metabolisme tubuh sehingga dapat menghasilkan energi ke dalam tubuh. Entah itu hormon seks, hormon tiroid, hormon lainnya. Idealnya, dalam artikel hellosehat.com, pria dan wanita menikah pada usia 29 dan 27 tahun secara berturut-turut. Pada usia 30 tahun keatas, kecil kemungkinannya hormon seks digunakan.


Kolesterol ini dapat juga terakumulasi, diduga karena penurunan kinerja alat-alat penghasil hormon di dalam tubuh. Misalnya saja, perempuan yang telah menopause, akan sulit menghasilkan hormon estrogen sehingga kolesterol yang di dalam tubuh, sulit terpakai. Menurut salah satu penelitian review dari EC Gynaecology yang ditulis oleh Lalo dkk. (2017) dikatakan bahwa peristiwa menopause disebabkan oleh adanya pengerutan kantung rahim (ovarian folicle) yang berguna untuk menghasilkan sel telur (gamet). Kantung rahim yang sudah mengerut akan membuat produksi hormon estrogen dan progresteron menjadi menurun dan tidak menentu. Kolesterol juga berguna untuk membuat vitamin D, melindungi sel syaraf dan memberikan struktur pada tubuh.


Peningkatan kolesterol yang semakin cepat diusia 30an, disebabkan oleh padatnya aktivitas sehari-hari, sehingga Anda lebih sering mengonsumsi makanan yang tinggi kalori dan cenderung praktis. Rutinitas yang sulit ditinggal dan membuat Anda malas mengunyah dan pola konsumsi makan Anda menjadi lebih terburu-buru. Anda menjadi lebih sering mengonsumsi gorengan dengan rasa gurih yang mantapp!, rujak dengan bumbu kacang yang menggiurkan!, dan masakkan lainnya dalam sekali santap. Tersedianya snack, ready to eat diduga juga mempengaruhi pemilihan konsumsi makanan Anda dan diduga berpengaruh terhadap perilaku konsumsi Anda. Berhati-hati dalam mengonsumsi snack, perhatikan seberapa sering dan jumlah konsumsi snack tersebut, karena pada beberapa snack juga mengandung lemak.  Tingkat stress yang tinggi dan kecenderungan mudah bosan diduga meningkatkan asupan kolesterol. Beberapa orang yang tingkat stress tinggi akan melampiaskan stress tersebut di dalam perilaku makan sehari-hari.


Umumnya, kolesterol ada dua macam, yaitu kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein ) dan HDL (High Density Lipoprotein). Kedua kolesterol tersebut memiliki fungsi yang berbeda dan seringkali fungsi yang berbeda ini dapat mengidentifikasi secara langsung apakah kolesterol tersebut jahat atau tidak. Kolesterol LDL berfungsi untuk mengangkut lemak ke dalam sel sedangkan, kolesterol HDL berfungsi untuk mengangkut lemak jahat dari sel ke liver untuk digunakan lebih lanjut / diekskresikan. Terkait dengan fungsinya, kolesterol LDL yang tinggi lebih beresiko untuk terkena penyakit jantung.

LDL cholesterol and heart disease
Sumber = https://www.healthy-heart-guide.com/ldl-cholesterol-heart-disease.html, 2018



Pustaka yang dapat dibaca lebih lanjut:

Lalo, R.; Kamberi, F.; Peto, E. (2017). Menopausal Symptoms and Women’s Quality of Life Outcomes: Literature Review. ECronicon Gynaecology. 167-172

https://www.disabled-world.com/calculators-charts/cholesterol-chart.php