Label Pangan: Konsumsi Berlebihan Mempunyai Efek Laksatif

Kemarin, saya pergi jalan-jalan ke satu supermarket  yang masih tergolong baru di kota tempat saya tinggal. Lalu, saya menemukan satu wajah ...

Tampilkan postingan dengan label kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kesehatan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 06 Oktober 2023

Gel Lidah Buaya: Manfaatnya dalam Cuaca Panas

Gel Lidah Buaya: Manfaatnya dalam Cuaca Panas

Jadi hari ini, aku ingin menulis tentang gel lidah buaya, saudara kandung dari tanaman lidah mertua. Eits, tapi jangan salah kaprah dulu! sesungguhnya tanaman ini memiliki segudang manfaat yang bermanfaat bagi tubuh. Baik itu dalam bidang medis serta perawatan kecantikan rambut dan kulit berbentuk masker, shampoo, pelembab kulit. Oleh karenanya, tanaman berasal dari Afrika ini, sangat sering dijumpai dalam produk kecantikan. Tanaman lidah buaya sering dijumpai di pot berukuran besar. 

Tanaman dengan daun tak bertulang dan bergerigi tersebut, mampu menghasilkan gel bening berlendir. Gel tersebut memiliki berbagai macam kandungan, yaitu pektin, bahan aktif,  vitamin, mineral, asam amino esensial, meliputi leusin, lisin, valin, dan histidin serta enzim terdiri dari selulase dan katalase.  Gel tersebut didapatkan dari daun lidah buaya berukuran besar dan tebal yang telah dicuci, dikupas, selanjutnya dikeruk.  



Gel lidah buaya diteliti memiliki kandungan air sebanyak 99,2 gram dan energi sebesar 1,7 hingga 2,3 gram (Departemen Kesehatan RI, 1992). Ia memiliki beberapa komponen aktif berupa mannose-6-phosphate dan polisakarida yang membantu untuk penyembuhan luka, berupa luka gores, luka bakar, memar, luka akibat sengatan serangga (Saleem dkk., 2021). Lebih tepatnya, bekerjasama dengan enzim pemecah protein dalam membantu pembelahan jaringan kulit, sehingga jaringan kulit yang baru terbentuk. Kandungan lignin yang terkandung di dalamnya, efektif menjaga kulit agar tetap lembab dan  membantu penyerapan gel ke dalam kulit. Kata orang, gel ini juga membantu menumbuhkan rambut karena memiliki kandungan aloin dan barbaloin. 

Lantas timbul pertanyaan, apakah gel lidah buaya ini aman untuk dikonsumsi? Sejauh ini gel lidah buaya ini dikatakan aman, ramah lingkungan, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berpengaruh pada rasa di sup buah ujar Melliawati, peneliti bioteknologi LIPI dalam BioTrends tahun 2018. Dengan catatan, diperlukan pretreatment yang tepat sebelum mengambil gel ini, misalnya dengan menggunakan air bersih mengalir, peralatan dan perlengkapan yang bersih.  

Nah, apalagi saat ini, cuaca semakin hari, semakin panas. Air yang ada di dalam tubuh semakin lama semakin terkeluarkan bisa-bisa tubuh menjadi dehidrasi. Oleh karena itu, kandungan air tidak hanya perlu disupply dari air mineral, buah-buahan, dan sayur-sayuran melainkan juga perlu di jaga, agar tetap lembab. Salah satunya menggunakan produk-produk berbahan dasar lidah buaya atau bila memiliki lidah buaya langsung boleh dicoba. Yuk, mari kita menjaga kesehatan kulit kita masing-masing karena tanaman yang satu ini dahsyat manfaatnya. 

-Michael-


Daftar Pustaka

Ananda, H., & Zuhrotun, A. (2017). Aktivitas Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera Linn) Sebagai Penyembuh Luka. Farmaka15(2), 82-89.

Dewi, M. L. (2022). Pengolahan Aloe Vera (Lidah Buaya) sebagai Minuman Sehat: Pengolahan Aloe Vera (Lidah Buaya) sebagai Minuman Sehat. Abdi Wiralodra: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat4(1), 35-45.

Hendrawati, T.; Nugrahani, R.; Utomo, S; Ramadhan, A.I. (2017). Proses Produksi Berbahan Baku Tanaman Aloe Vera  (Aloe Chinensis Baker). Yogyakarta: Penerbit Samudra Biru. 

Melliawati, R. (2018). Potensi tanaman lidah buaya (Aloe pubescens) dan keunikan kapang endofit yang berasal dari jaringannya. BioTrends9(1), 1-6.

Saleem, A., Naureen, I., Naeem, M., Murad, H. S., Maqsood, S., & Tasleem, G. (2022). Aloe vera gel effect on skin and pharmacological properties. Sch. Int. J. Anat. Physiol5(1), 1-8.


Sabtu, 19 September 2020

Cuci Tangan: Waktu dan Langkah yang Tepat

Pandemi Covid-19 belum berakhir, dan diharapkan segera berakhir. Pemerintah pusat serta daerah tetap berusaha mengingatkan beberapa peraturan terkait dengan protokol kesehatan. Berbagai sumber media online telah mempublikasikan artikel terkait penyebaran fasilitas cuci tangan ke beberapa titik di Jakarta (Kompas, 2020). Hal ini membuktikan bahwa cuci tangan merupakan sebuah protokol kesehatan yang penting dan perlu didukung dengan fasilitas yang memadai. Cuci tangan merupakan sanitasi terhadap jari dan telapak tangan yang dibersihkan dengan menggunakan sabun dan air mengalir  bersih. 
 
Berdasarkan data Riskesdas (2018) yang dikutip dari Journal of Community Service and Empowerment tertulis bahwa penduduk Indonesia masih dikatakan kurang  dalam melakukan cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir sebelum dan setelah melakukan beberapa aktivitas. Namun, apabila dipandang dari sisi lain,  beberapa penelitian telah membuktikan bahwa cuci tangan sangat bermanfaat, yaitu  dapat menurunkan kejadian diare dan Infeksi Saluran Pernafasan Atas  (ISPA) hingga 45% dan 50% secara berturut-turut. Selain itu, dalam flyer yang diunggah secara online oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) tahun 2020, tertulis bahwa cuci tangan  dapat mencegah hepatitis A, Cacingan, Penyakit Kulit dan Mata. 

Bersumber dari beberapa penelitian, pengetahuan mengenai prosedur cuci tangan  di Indonesia masih kurang, sehingga telah banyak dilakukan penelitian untuk meningkatkan pengetahuan perihal prosedur tersebut. Di beberapa wilayah, ditemukan siswa/i yang memilki kebiasaan cuci tangan  dengan menggunakan wadah berisi air dan tidak menggunakan air mengalir. Selain itu, telah ditemukan juga bahwa kebiasaan cuci tangan dilakukan setelah makan, bukan sebelum makan. Hal ini mengindikasikan bahwa kebiasaan ini segera perlu diperbaiki, karena tidak bersesuaian dengan prosedur yang disosialisasikan.  Oleh karena itu, artikel ini bertujuan untuk membantu memberikan informasi/tips mengenai prosedur cuci tangan yang baik.


Kapan saya harus mencuci tangan?
Kemenkes RI (2020) dan Kementrian Sosial RI (2020) menyampaikan bahwa cuci tangan dilakukan sebelum makan, sebelum Buang Air Besar (BAB), sebelum menjamah makanan, sebelum menyusui serta sebelum beraktivitas, saat tiba di rumah, tempat kerja atau sekolah dan sebelum menyiapkan makanan.  Peraturan Wali Kota Bandung No. 37 Tahun 2020 menambahkan bahwa cuci tangan ini dapat dilakukan segera setelah olahraga. Selain itu, UNICEF (2020) berpendapat bahwa sanitasi tersebut perlu dilakukan  setelah menyentuh barang diluar rumah, termasuk uang; sebelum, saat dan sesudah merawat orang sakit; setelah membuang ingus, batuk dan bersin dan terakhir, yaitu setelah berkunjung dari tempat umum, yaitu pasar dan tempat ibadah.


Mengapa tangan saya harus dicuci?
Tangan perlu dicuci karena tangan merupakan salah satu anggota tubuh yang sering digunakan untuk menyentuh, memegang benda/barang dan berkontribusi sebagai satu media penularan virus/bakteri, misalnya dalam berjabat tangan.  Berdasarkan Suprapto dkk. (2020) dikatakan bahwa tangan sering membawa dan menularkan bibit penyakit dan apabila terkena mata, hidung dan mulut dapat menimbulkan penyakit.  Suswati & Maulida (2020) berpendapat bahwa kulit, dipermukaan luar tubuh kita, dapat menjadi tempat menempelnya bakteri, misalnya Eschericia coli dan virus, misalnya hepatitis. Cuci tangan dapat termasuk sebagai langkah pencegahan atau perlindungan terhadap penyakit bersifat menular atau disebut juga communicable disease. Oleh karena itu, kebersihan tangan harus tetap diprioritaskan dan tidak boleh disepelekan sehingga dapat melindungi kita dari berbagai macam penyakit dan dapat memutus rantai perkembangbiakkan kuman.
 
 
 Bagaimana prosedur cuci tangan yang direkomendasikan?
Dalam mencuci tangan wajib menggunakan sabun dan air mengalir yang bersih. Sabun berkontribusi menjadi emulsifier, yang bermanfaat untuk mengikat dan meleburkan lapisan lemak pada dinding sel virus, sehingga virus menjadi melemah dan akhirnya mati. Selain itu, jumlah mikroorganisme yang terdapat di tangan menjadi berkurang. Cuci tangan perlu dilakukan minimal 20 detik atau dapat diukur dengan menyanyikan lagu ulang tahun sebanyak dua kali (Kementrian Sosial RI, 2020).  Selain itu, cuci tangan dapat dilakukan selama 60 detik. Berdasarkan Kementrian Kesehatan RI (2020) membuat enam tahap dalam mencuci tangan, yaitu:

1. Basahi tangan, gosok sabun perlahan pada tangan kemudian usap dan gosok telapak tangan secara lembut dan memutar. 

2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian.

3. Gosok sela-sela tangan hingga jari bersih.

4. Bersihkan ujung jari secara begantian dengan posisi bersih.

5. Gosok dan putar ibu jari secara bergantian. 

6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan, kemudian gosok perlahan. Bilas dengan air bersih dan keringkan.  

Setelah melakukan ke enam tahap tersebut, tangan perlu di lap dan dikeringkan menggunakan tisiu selanjutnya, langsung dibuang ke tempat sampah. Dalam mencuci tangan, suhu air tidak berpengaruh terhadap keefektifan dalam membunuh kuman dan virus (UNICEF, 2020), namun harus tetap menggunakan sabun ya! UNICEF (2020) menyampaikan bahwa tisiu merupakan cara menghilangkan kuman yang paling baik, tanpa mendistribusikannya ke dalam permukaan/bentuk yang lain. Kondisi tangan perlu kering, karena apabila dalam kondisi basah, kuman cenderung lebih mudah tersebar (UNICEF, 2020). Enam Langkah Cuci Tangan Pakai Sabun dapat dilihat pada Gambar 1.



    Gambar 1. Enam Langkah Cuci Tangan Pakai Sabun (Sumber: http://promkes.kemkes.go.id)


Oleh karena itu, mulai sekarang, mari kita bersama-sama sering cuci tangan dan menerapkan langkah-langkah cuci tangan yang tepat.

Daftar Pustaka:
1. Anonim. (2020). Gerakan Cuci Tangan yang Masif dan Massal Putuskan Penularan COVID-19. https://covid19.go.id/p/berita/gerakan-cuci-tangan-yang-masif-dan-massal-putuskan-penularan-covid-19.

2. Febriyanta, I.M. (2020). Dua Perisai Menghadapi Covid-19, Hand Sanitizer dan Sabun. Mana yang Lebih Efektif?. https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-jakarta/baca-artikel/13241/Dua-Perisai-Menghadapi-Covid-19-Hand-Sanitizer-dan-Sabun-Mana-yang-Lebih-Efektif.html. Diakses pada tanggal 19 September 2020. Pukul 18:05.

3. Ikasari, F. S., Setiawan, A., & Sukihananto, S. (2020). Jenis Kelamin Perempuan Memiliki Keterampilan Cuci Tangan yang Baik pada Anak Usia Sekolah. Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia, 10(01), 21-25.

4. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). 6 Langkah Cuci Tangan Pakai Sabun dengan Air Mengalir.

5. Kementrian Sosial Republik Indonesia. (2020). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Penguatan Kapabilitas Anak dan Keluarga.

6. Kusumawardhani, A., Syahati, A. A., Puspaningtyas, S. I., Rusmanto, A. A., Kusuma, L. S., & Septianingrum, S. (2017). Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Mencuci Tangan Yang Benar Pada Siswa Kelas 1 Dan 2 Di SDN 2 Karanglo, Klaten Selatan. Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional, 2(1).

7.Kompas. (2020). Fasilitas Cuci Tangan disebar di Beberapa Titik di Jakarta. https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/30/18261001/fasilitas-cuci-tangan-disebar-di-beberapa-titik-di-jakarta. Diakses tanggal 19 September 2020. Pukul 18:54.

8. Larasati, A. L., & Haribowo, C. (2020). Penggunaan Desinfektan dan Antiseptik Pada Pencegahan Penularan Covid-19 di Masyarakat. Majalah Farmasetika, 5(3), 137-145.

9. Peraturan Wali Kota Bandung No. 37 Tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

10. Suprapto, R., Hayati, M., Nurbaity, S., Anggraeni, F., Haritsatama, S., Sadida, T. Q., ... & Pratama, F. A. (2020). Pembiasaan Cuci Tangan yang Baik dan Benar pada Siswa Taman Kanak-Kanak (TK) di Semarang. Jurnal Surya Masyarakat, 2(2), 139-145.

11. Suswati, I., & Maulida, A. P. (2020). Handwashing promotion and the use of hand sanitizer as a preventative measure on the development of bacteria. Journal of Community Service and Empowerment, 1(1), 31-36.

12. Tulak, G. T., Ramadhan, S., & Musrifah, A. (2020). EDUKASI PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA SISWA UNTUK PENCEGAHAN TRANSMISI PENYAKIT. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 4(1), 37-42.

13. UNICEF. (2020).Fakta penting tentang cuci tangan pakai sabun untuk melindungi Anda dari coronavirus (COVID-19)
https://www.unicef.org/indonesia/id/coronavirus/cuci-tangan. Diakses tanggal 19 September 2020.


Senin, 06 Juli 2020

Serealia berbentuk seperti nasi? Wah, benarkah?

Masyarakat Indonesia sangat menyukai beras, ketergantungan terhadap beras semakin meningkat. Hal ini juga didukung oleh kebiasaan masyarakat Indonesia dalam mengonsumsi beras sebagai makanan pokok dan mindset yang berpikiran bahwa apabila belum mengonsumsi nasi, maka belum terasa kenyang (Noviasari dkk., 2017).   Variasi serealia, umbi-umbian dan kacang-kacangan di Indonesia sangat beragam dan masyarakat dapat menjadikan kesempatan ini untuk melakukan diversifikasi atau penganekaragaman pangan dan mencegah ketergantungan kepada beras. Beras analog ini ditemukan dan terus dikembangkan oleh Prof. Dr. Slamet Budijanto, M.Agr., seorang Guru Besar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor (Khoer, 2014).


beras analog
sumber: edukasi okezone


Beras analog, yaitu inovasi pangan mirip beras berbasis pangan lokal, yang terdiri dari campuran serealia, umbi-umbian serta kacang-kacangan. Beras analog memiliki bentuk yang mirip dengan beras dan memiliki kandungan gizi yang bervariasi.  Secara umum, serealia yaitu jagung, sorgum, bekatul, milet, gandum digunakan sebagai sumber karbohidrat, umbi-umbian, yaitu  ubi kayu, ubi jalar akan diambil patinya dan dimanfaatkan untuk membuat tekstur nasi analog menjadi lebih kokoh dan pulen, selain itu kacang-kacangan yaitu kacang kedelai,  digunakan untuk menambah kandungan protein, pati resisten serta polifenol. Secara umum, beras analog diproduksi dengan menggunakan metode ekstrusi,  yang terdiri dari proses pencampuran, pemasakkan dan pencetakkan menggunakan alat ekstruder.

Noviasari dkk. (2017) mengemukakan bahwa keunggulan beras analog, yaitu memiliki metode memasak yang menyerupai dengan beras pada umumnya, yaitu menggunakan rice cooker dan dapat disantap dengan menggunakan lauk pauk, memiliki indeks glikemi yang rendah sehingga dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes (harus seizin dokter/ dietitian pribadi), selain itu beras analog merupakan sumber serat karena mengandung serat minimal tiga persen dan berdasarkan penelitian Noviasari dkk. (2017), sumber serat yang didapatkan dari beras analog berkisar antara 3,65-13,3%. Kualitas fisik, berupa warna dan bentuk beras, kimia berupa kandungan air, lemak, protein, indeks glikemi, total fenol beras analog dan sensori berupa warna, rasa dan tekstur nasi analog  dipengaruhi oleh komposisi dan jenis serealia, umbi-umbian dan kacang-kacangan yang terkandung di dalam masing-masing beras analog (Noviasari dkk., 2017).


Daftar Pustaka
Khoer, M. (2014). https://ekonomi.bisnis.com/read/20141002/99/261750/diversifikasi-pangan-pengembangan-beras-analog-stagnan. Diakses tanggal 6 Juli 2020. Pukul 14:59.
Noviasari S, dkk. (2017). Karakteristik Fisik, Kimia dan Sensori Beras Analog Berbasis Bahan Pangan Non Beras. Pangan Vol.26 No. 1 April 2017.


Jumat, 22 Februari 2019

Manfaat Yoghurt bagi Kesehatan

Image result for yoghurt
(Sumber gambar: Wallflower kitchen)
Haihai...  siapa nih yang suka makan Yoghurt? Pernasaran sebenarnya apa saja sih manfaat yoghurt untuk kesehatan? Menurut KBBI (2019) Yoghurt merupakan susu yang diproses menjadi susu asam yang diakibatkan oleh adanya peran mikroorganisme. Menurut Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jendral - Kementrian Pertanian tahun 2016, ekspor susu, dan produk susu Indonesia cukup besar yaitu 0-20.000/ ton pada tahun 2015.  Pada kesempatan saat ini, saya akan menjelaskan mengenai manfaat Yoghurt untuk kesehatan.


1. Mengonsumsi Yoghurt dapat mencegah kanker kolon.

Image result for cancer cell
(Sumber gambar: The Truth About Cancer)
Dalam European Journal of Clinical Nutrition tahun 2002, Yoghurt mengandung bakteri asam laktat, yaitu Lactobacillus delbrueckii spp. bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Umumnya, di dalam Yoghurt terdapat sebanyak 100.000.000 sel bakteri/ ml. Mikroorganisme tersebut telah diketahui dapat menyeimbangkan mikroflora dalam usus sehingga memiliki kemampuan untuk memperbaiki hal-hal yang perlu di perbaiki didalam usus, serta dapat mencegah peradangan dan persebaran sel kanker pada usus dan mencegah penyerapan antibiotik yang berlebih.


2. Yoghurt dapat meningkatkan sistem imun tubuh.

Related image
Sumber gambar: pesticide.news
Dalam International Journal of Dairy Technology tahun 2007, telah dibuktikan bahwa bakteri asam laktat yang terkandung dalam produk Yoghurt dapat meningkatkan aktivitas fagositosis, fungsi sel-T, sel-NK (Natural Killer), produksi antibodi, sehingga dapat menjaga tubuh dari serangan kanker, gangguan pencernaan, dan gejala alergi.


3. Yoghurt dapat mempengaruhi kadar kolesterol.

Related image
Sumber gambar: puregreen.coffee
Menurut Review dari International Dairy Journal tahun 2007, tertulis bahwa konsumsi Yoghurt sebanyak 200 ml/ hari oleh laki-laki dewasa (umur 30-51 tahun) selama 8 minggu, dapat meningkatkan kolesterol HDL (High Density Lipoprotein ) / kolesterol baik secara signifikan, karena mikroorganisme tersebut dapat meningkatkan metabolisme kolesterol di Liver, meningkatkan sistem ekskresi kolesterol melalui feses, mengikat kandungan kolesterol sehingga, kolesterol menjadi lebih sulit terserap. mengubah bile acid menjadi asam laktat. 


4. Yoghurt berpotensial dapat menurunkan tekanan darah. 
Image result for hypertension
Sumber gambar: India TV

Dalam Journal of food processing and preservation tahun 2004 dikatakan bahwa bakteri probiotik yang terdapat di dalam Yoghurt dapat menghasilkan enzim proteinase yang dapat memecah protein menjadi 100 buah oligopeptida serta memicu sekresi ACE (Angiotensin Converting Enzyme) Inhibitors. ACE adalah enzim yang dapat meningkatkan kerja Angiotensin II yang dapat memicu syaraf simpatetik sehingga dapat meningkatkan kerja jantung semakin tinggi (British & Irish Hypertension Society, 2019). Bakteri probiotik dapat meningkatkan ACE Inhibitors artinya memiliki dampak yang baik bagi kerja jantung dan tekanan darah. 



Keep our health in safe condition, Probiotics.
We love you, very much! ❤️
Thankyou for keeping our health in good condition! 


Image result for probiotics
Macam-macam Bakteri Probiotik (Sumber gambar: Shape singapore)


Kamis, 07 Februari 2019

Kolesterol- PART 1

Image result for kolesterol

Sumber: merdeka.com


Pengenalan Kolesterol dan Penyebabnya.


Kolesterol merupakan senyawa yang termasuk golongan lemak. Ketika Anda memasuki usia 30-an, Anda sudah tidak asing lagi mendengar kata kolesterol. Seringkali kolesterol di anggap sebagai "Jahat" apabila kadarnya terlalu tinggi dan ini memang benar. Berdasarkan Disabledworld tahun 2018, batas kolesterol adalah 200 mg/dl. Apabila sudah melebihi 200 mg/dl, kolesterol Anda sudah memasuki kategori cukup tinggi. Namun, beberapa orang menganggap bahwa semua kolesterol itu jahat. Apakah memang Jahat? Jawabannya adalah TIDAK. Tidak semua kolesterol berperan jahat di dalam tubuh kita.

Sesungguhnya, fungsi utama kolesterol adalah bahan baku untuk membuat hormon, yang berperan penting untuk mendukung metabolisme tubuh sehingga dapat menghasilkan energi ke dalam tubuh. Entah itu hormon seks, hormon tiroid, hormon lainnya. Idealnya, dalam artikel hellosehat.com, pria dan wanita menikah pada usia 29 dan 27 tahun secara berturut-turut. Pada usia 30 tahun keatas, kecil kemungkinannya hormon seks digunakan.


Kolesterol ini dapat juga terakumulasi, diduga karena penurunan kinerja alat-alat penghasil hormon di dalam tubuh. Misalnya saja, perempuan yang telah menopause, akan sulit menghasilkan hormon estrogen sehingga kolesterol yang di dalam tubuh, sulit terpakai. Menurut salah satu penelitian review dari EC Gynaecology yang ditulis oleh Lalo dkk. (2017) dikatakan bahwa peristiwa menopause disebabkan oleh adanya pengerutan kantung rahim (ovarian folicle) yang berguna untuk menghasilkan sel telur (gamet). Kantung rahim yang sudah mengerut akan membuat produksi hormon estrogen dan progresteron menjadi menurun dan tidak menentu. Kolesterol juga berguna untuk membuat vitamin D, melindungi sel syaraf dan memberikan struktur pada tubuh.


Peningkatan kolesterol yang semakin cepat diusia 30an, disebabkan oleh padatnya aktivitas sehari-hari, sehingga Anda lebih sering mengonsumsi makanan yang tinggi kalori dan cenderung praktis. Rutinitas yang sulit ditinggal dan membuat Anda malas mengunyah dan pola konsumsi makan Anda menjadi lebih terburu-buru. Anda menjadi lebih sering mengonsumsi gorengan dengan rasa gurih yang mantapp!, rujak dengan bumbu kacang yang menggiurkan!, dan masakkan lainnya dalam sekali santap. Tersedianya snack, ready to eat diduga juga mempengaruhi pemilihan konsumsi makanan Anda dan diduga berpengaruh terhadap perilaku konsumsi Anda. Berhati-hati dalam mengonsumsi snack, perhatikan seberapa sering dan jumlah konsumsi snack tersebut, karena pada beberapa snack juga mengandung lemak.  Tingkat stress yang tinggi dan kecenderungan mudah bosan diduga meningkatkan asupan kolesterol. Beberapa orang yang tingkat stress tinggi akan melampiaskan stress tersebut di dalam perilaku makan sehari-hari.


Umumnya, kolesterol ada dua macam, yaitu kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein ) dan HDL (High Density Lipoprotein). Kedua kolesterol tersebut memiliki fungsi yang berbeda dan seringkali fungsi yang berbeda ini dapat mengidentifikasi secara langsung apakah kolesterol tersebut jahat atau tidak. Kolesterol LDL berfungsi untuk mengangkut lemak ke dalam sel sedangkan, kolesterol HDL berfungsi untuk mengangkut lemak jahat dari sel ke liver untuk digunakan lebih lanjut / diekskresikan. Terkait dengan fungsinya, kolesterol LDL yang tinggi lebih beresiko untuk terkena penyakit jantung.

LDL cholesterol and heart disease
Sumber = https://www.healthy-heart-guide.com/ldl-cholesterol-heart-disease.html, 2018



Pustaka yang dapat dibaca lebih lanjut:

Lalo, R.; Kamberi, F.; Peto, E. (2017). Menopausal Symptoms and Women’s Quality of Life Outcomes: Literature Review. ECronicon Gynaecology. 167-172

https://www.disabled-world.com/calculators-charts/cholesterol-chart.php