Ini Dia! Dua Jenis Serat yang Berkhasiat bagi Tubuh
Disusun oleh: Michael Adrian Iskandar, M.T.P. l food enthusiast
Uhumm...
Pasti uda pada tau dong kalau serat itu bisa dijumpai di sayur-sayuran dan buah-buahan. Selain itu, kita bisa menemukan serat di bahan dan produk-produk pangan lainnya misalnya jus buah, roti gandum. Selain itu, produk-produk serealia, kacang-kacangan juga mengandung serat. Lantas, apabila kita melihat lebih dalam lagi, berdasarkan kelarutannya serat terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Serat larut
2. Serat tidak larut
Kedua jenis serat ini berbeda manfaatnya. Namun, bisa saja kedua serat ini terkandung di dalam satu produk pangan guys, banyaknya saja yang berbeda. Di kesempatan kali ini, saya akan membahas tentang manfaat, contoh serat larut dan tidak larut itu bedanya apa dan kita bisa menemukan serat larut dan tidak larut di produk apa saja.
1. Serat larut
Sumber: Perfectbeauty.com |
Serat larut merupakan serat yang larut dalam air. Serat ini pun dapat difermentasi oleh mikroflora yang terdapat di dalam usus. Dengan mengonsumsi makanan yang mengandung serat larut, teman-teman dapat menurunkan kolesterol darah lho! (Mudgil, 2017). Contoh-contoh serat larut ialah pektin, gum dan lainnya. Pektin dapat ditemukan di buah-buahan dan sayur-sayuran.
2. Serat tidak larut
Sumber: healthline |
Serat tidak larut merupakan serat yang tidak bisa larut dalam air. Selain itu, serat ini tidak bisa atau sangat sedikit kemungkinannya untuk difermentasi oleh mikroflora usus. Kalau serat larut bisa merendahkan kolesterol darah, serat tidak larut juga punya keunggulan tersendiri, lho! Serat ini dapat menambah massa feses, sehingga dapat memperlancar BAB teman-teman. Contoh serat tidak larut ialah selulosa, hemi-selulosa dan lignin. Selulosa dapat ditemukan di kacang-kacangan misalnya kacang polong.
Sekian dulu ya, jadi teman-teman, pada dasarnya kedua serat ini sama-sama bermanfaat bagi tubuh. Jadi jangan dilupakan ya, nanti mereka sedih :). Apabila teman-teman dirasa ada yang bingung, boleh bertanya di kolom komentar.
Daftar pustaka
Mudgil, D. (2017). The interaction between insoluble and soluble fiber. In Dietary fiber for the prevention of cardiovascular disease (pp. 35-59). Academic Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar