Label Pangan: Konsumsi Berlebihan Mempunyai Efek Laksatif

Kemarin, saya pergi jalan-jalan ke satu supermarket  yang masih tergolong baru di kota tempat saya tinggal. Lalu, saya menemukan satu wajah ...

Minggu, 26 November 2023

Label Pangan: Konsumsi Berlebihan Mempunyai Efek Laksatif




Kemarin, saya pergi jalan-jalan ke satu supermarket  yang masih tergolong baru di kota tempat saya tinggal. Lalu, saya menemukan satu wajah baru, yaitu berbentuk minuman botol berperisa. Kemudian, saya membaca kemasan yang ada di botol itu. Lalu, saya menemukan adanya kalimat "Konsumsi berlebihan mempunyai efek laksatif". Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan efek laksatif?

    
Menurut dr, Amadeo (2020) efek laksatif ini akan membuat orang merasa akan sering BAB. Efek laksatif bisa disebabkan karena didalamnya memiliki kandungan/zat yang sifatnya sama dengan pencahar. Bagaimanapun, ambang batas tiap orang terhadap kandungan yang memiliki sifat laksatif berbeda-beda sehingga efek laksatif ini kadang terasa dan kadang juga tidak.  Beberapa kandungan yang memiliki efek laksatif, yaitu kafein, serat, pemanis buatan misalnya sorbitol, manitol, dan berbagai pemanis buatan lainnya. Menariknya menurut Werth & Christoper (2021) sebanyak 85% penduduk Kanada memilih makanan, herbal, dan serat sebagai obat pencahar yang mereka gunakan selama satu tahun terakhir. 


Di dalam penelitian terakhir ditemukan adanya kemampuan dari beberapa herbal, yaitu daun ketepeng China (2021), keji beling (2020) dan asam jawa (2010) yang memiliki efek laksatif. Kandungan pencahar ini dapat  bekerja dengan beberapa cara, diantaranya:
1. zat stimulan dinding usus agar gerakan peristaltik usus lebih baik
2. memperbesar isi usus 
3.  berfungsi sebagai zat pelicin, membuat feses menjadi lebih lunak.
4. menimbulkan reflek defikasi di poros usus
(Sundari & Winarno, 2010; Safitri, 2021)

Oleh karenanya, efek laksatif dalam minuman tersebut bisa saja bermanfaat untuk mengatasi sembelit/konstipasi.  Sembelit / konstipasi sering ditandai dengan perubahan konsistensi feses menjadi keras, ukuran besar, penurunan defekasi, dan adanya rasa nyeri saat buang air besar (Jannah, 2017). 


Daftar pustaka
    Jannah, I. N., Mustika, A., & Puruhito, E. F. (2017). Reduction of constipating scoring system among women aged 18-25 years old as a result of decocted trengguli (Cassia fistula L.). Journal of Vocational Health Studies1(2), 58-62.

    Mangunsong, S., & Melati, R. S. (2020). Efek Laksatif Ekstrak Etanol Daun Keji Beling (Strobilanthes Crispus Bi.) Dengan Metode Transit Intestinal Terhadap Tikus Putih Jantan (Rattus Norvegicus) Yang Diinduksi Dengan Gambir. Jurnal Kesehatan Farmasi, 69-74.

    Safitri, M., Kholifah, F., & Rangkuti, S. N. (2021). Efek Laksatif Infusa Daun Ketepeng Cina (Cassia Alata Linn) Pada Tikus Jantan (Rattus Norvegicus) Galur Sprague Dawley Yang Diinduksi Gambir. Jurnal Farmagazine8(1), 32-38.

        Sundari, D. & Winarno, M.W. (2010). Efek Laksatif Jus Daun Asam Jawa (Tamarindus indica Linn) pada Tikus Putih yang Diinduksi dengan Gambir.  Media Litbang Kesehatan Volume XX No. 3. https://media.neliti.com/media/publications-test/153652-efek-laksatif-jus-daun-asam-jawa-tamarin-b575695a.pdf

    Werth, B. L., & Christopher, S. A. (2021). Laxative use in the community: A literature review. Journal of clinical medicine10(1), 143.

Internet
https://www.alodokter.com/komunitas/topic/efek-laksatif-pada-pemanis-buatan#:~:text=Efek%20laksatif%20adalah%20efek%20yang,kesulitan%20dalam%20buang%20air%20besar.

SNI. (2004). Bahan Tambahan Pangan Pemanis Buatan.- Persyaratan Penggunaan Dalam. https://pergizi.org/images/stories/downloads/SNI/26332_sni%2001-6993-2004_btp%20pemanis%20buatan.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar