Label Pangan: Konsumsi Berlebihan Mempunyai Efek Laksatif

Kemarin, saya pergi jalan-jalan ke satu supermarket  yang masih tergolong baru di kota tempat saya tinggal. Lalu, saya menemukan satu wajah ...

Selasa, 04 Agustus 2020

Seputar Klepon dan Inovasinya

Klepon merupakan makanan tradisional berupa kue basah yang terbuat dari beras pulut, gula merah dan kelapa parut, berwarna-warni, yaitu ungu, kuning, putih, hijau, jingga, merah dan berbentuk bundar mirip kelereng. Produk makanan yang berwarna-warni ini dapat meningkatkan daya tarik konsumen (Rani et al., 2019).  Maulana et al. (2018) menambahkan bahwa klepon cocok dikonsumsi oleh konsumen yang menginginkan makanan yang cepat, enak, sehat dan mudah disantap. Secara umum, klepon disajikan dengan daun pisang, yang berisi 4-5 butir klepon serta tusuk gigi atau garpu plastik. Berdasarkan fatsecret.co.id, dalam 100 gram klepon, mengandung 366 kalori dan terdiri dari 9,34 gram lemak, 65,82 gram karbohidrat dan 4,75 gram protein.  Inovasi klepon telah banyak dilakukan mulai dari topping klepon yang sebelumnya, berisi gula merah telah diinovasikan menjadi cokelat, green tea, keju, vanilla  serta substitusi tepung beras ketan dengan bermacam-macam tepung. 




Klepon
Sumber: lifestyle okezone



Nugroho & Murtini (2017) mensubstitusi tepung beras ketan dengan tepung kacang hijau dan tepung ubi ungu dengan perbandingan 10 tepung beras ketan : 3-7 tepung kacang hijau : 3-7 tepung ubi ungu dibandingkan dengan kontrol, yaitu 20 tepung beras ketan : 0 tepung kacang hijau : 0 tepung ubi ungu. Hasil penelitian tersebut yaitu klepon hasil modifikasi memiliki kadar protein yang jauh lebih tinggi, yaitu 2,15-3,65% dibandingkan dengan klepon tanpa modifikasi, yaitu 0,6-0,85%. Klepon  modifikasi juga memiliki kadar serat kasar yang lebih tinggi, yaitu 9,9-12,84% dibandingkan dengan kontrol, yaitu 4,17%. Klepon termodifikasi juga memiliki kesan positif dalam aspek sensori, yaitu tekstur, aroma, rasa dan overall dari sejumlah panelis.  Berdasarkan penelitian Sari et al. (2012), klepon modifikasi berkomposisi 60% tepung beras ketan dan 40% tepung ubi ungu memiliki warna, aroma dan rasa yang agak disukai serta memiliki tekstur yang dinilai agak kenyal. Penambahan ubi dalam adonan klepon, yaitu ubi jalar ungu, kuning dan putih dapat memberikan aktivitas antioksidan yang berbeda-beda. Klepon dengan menggunakan ubi jalar ungu terbukti memiliki aktivitas antioksidan yang paling kuat apabila dibandingkan dengan ubi jalar kuning dan putih (Rani et al., 2019).  

Inovasi-inovasi klepon tersebut dilakukan, bertujuan untuk melestarikan jajanan tradisional serta membuat lebih menarik untuk dikonsumsi, sehingga diharapkan milenial dapat menyukai jajanan tradisional tersebut dan jajanan tradisional dapat dilestarikan (Purnama, 2019). Selain itu, harga jual jajanan tradisional tersebut relatif murah dan mudah didapat. Berdasarkan Salim et al. (2019), penampilan klepon dipengaruhi oleh teknik memasak dan ukuran panci. Klepon apabila didiamkan terlalu lama dan tidak segera dimasak, akan bertekstur kering dan berbentuk pecah-pecah. Oleh karena itu, setelah klepon tersebut dibentuk, sebaiknya langsung dimasukkan ke dalam panci besar dengan air yang mendidih dan setelah matang, perlu didiamkan dahulu beberapa menit, agar klepon matang sempurna. 





Daftar Pustaka:
    
    Maulana, M. (2018)  JASTIS FOOD (Java Tradisional Food ). Universitas Negeri Jakarta. http://repository.fe.unj.ac.id/5541/1/Muhamad%20Maulana%20-%20BP%20JASTIS%20FOOD.pdf    
     Nugroho, M.F. & Murtini, E.S. (2017). Inovasi Peningkatan Kandungan Gizi Jajanan Tradisional Klepon dengan Modifikasi Bahan dan Warna.  Jurnal Pangan Agroindustri Vol 5 No 1. Hal 92-102. https://jpa.ub.ac.id/index.php/jpa/article/view/524/381
    Oktavianawati, P. (2017). Jajanan Tradisional Asli Indonesia. Kementrian Kependidikan dan Kebudayaan.
    Purnama, I.J. (2019). Inovasi Pangan: Modifikasi Klepon Isi Keju. https://osf.io/tjngu/download/?format=pdf
    Rani, H., Cendekia, D. C., & Afifah, D. A. (2019). Pemanfaatan Senyawa Antioksidan Ubi Jalar (Ipomoea Batatas) Pada Pewarnaan Produk Klepon. In Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Teknologi  Pertanian (Vol. 2018).https://jurnal.polinela.ac.id/index.php/PROSIDING/article/download/1185/807
        Sadiyah. (2019). Cookies Klepon Pelangi dalam Rangka Modernisasi Makanan Tradisional yang Tahan Lama. Diakses tanggal 30 Juli 2020. https://osf.io/zbafy/download/?format=pdf
        Salim, C.; Sembiring, V.A;  Ayu, A.S. (2019)Pengolahan Tepung Bayam sebagai Substitusi Tepung Beras Ketan dalam Pembuatan Klepon. Jurnal Pariwisata Vol 6 No. 1. Hal 56-70. DOI: 10.31311/par.v6i1.4828
         Sari, D. F., Sugitha, I. M., & Wiadyani, A. S. (2012). Pengaruh Substitusi Tepung Beras dengan Ubi Jalar Ungu terhadap Karakteristik Klepon yang Dihasilkan. Hal 1-8. https://ojs.unud.ac.id/index.php/itepa/article/view/8888/6671



Tidak ada komentar:

Posting Komentar