(Sundari & Winarno, 2010; Safitri, 2021)
food and nutrition
Informasi seputar Kesehatan, Gizi Pangan serta Kuliner.
Label Pangan: Konsumsi Berlebihan Mempunyai Efek Laksatif
Kemarin, saya pergi jalan-jalan ke satu supermarket yang masih tergolong baru di kota tempat saya tinggal. Lalu, saya menemukan satu wajah ...
Minggu, 26 November 2023
Label Pangan: Konsumsi Berlebihan Mempunyai Efek Laksatif
(Sundari & Winarno, 2010; Safitri, 2021)
Selasa, 21 November 2023
Fenilalanin dan Fenilketonuria
Tempo hari, saya pernah diberi produk makanan satu pak dalam kemasan plastik dan begitu saya lihat komposisinya, saya kaget. Disitu ada tertulis bahwa mengandung fenilalanin tidak cocok untuk penderita fenilketonuria. Saya gak ngerti yang dimaksud dengan penderita fenilketonuria dan saya cari cari refereinsi yang mendukung. Oleh karenanya, saya ingin sharing nih melalui blog ini tentang serba-serbi fenilalanin dan fenoketonria.
Tahukah kamu?
Fenilalanin merupakan asam amino yang merupakan penyusun dari protein. Fenilalanin ini bisa terbilang spesial karena Ia merupakan salah satu dari 20 asam amino yang bersifat esensial, artinya tidak bisa dibuat oleh tubuh. Oleh karena itu, asam amino ini perlu didapatkan dari makanan dan minuman sehari-hari seperti yang ada di telur, susu, oat, lentils, pisang, ragi, almond, keju dan daging. Di dalam tubuh sendiri, fenilalanin berfungsi sebagai pembentuk molekul protein yang digunakan untuk membangun otot, mengontrol pigmen kulit, mengurangi efek parkinson dan berperan sebagai salah satu pemberi energi tubuh, sebesar empat kalori. Saat ini, fenilalanin sedang dikembangkan untuk obat anti-depresan karena berpotensi sebagai anti depresan (Akram, 2020).
Hal ini menjadi berbeda, ketika fenilalanin dikonsumsi oleh penderita fenilketonuria. Mengapa? Di dalam tubuhnya, penderita fenilketonuria tidak memiliki cukup enzim pemecah/ pemetabolisme fenilalanin, yaitu fenilalanin hidroksilase agar diubah menjadi tirosin. Akibatnya, femilalanin akan menjadi terakumulasi di dalam darah dan sel-sel syaraf, lama kelamaan dapat bersifat racun. Diketahui lethal dose 50 (LD50) D fenilalanin di tikus murine lebih dari 10 g /kg, artinya sebesar lebih dari 10 g/kg dosis nya akan menyebabkan tewasnya hewan uji sebesar 50%. Penderita fenilketonuria dicirikan sebagai memiliki aroma tubuh yang tidak sedap, rambut yang tipis, hiperaktif dan kulit yang berwarna terang.
Lalu, timbullah pada pertanyaan berikutnya, apakah fenilketonuria ini bisa disembuhkan? Menurut dr. Makharim dari halodoc, fenilketonuria tidak dapat disembuhkan. Namun, dampak yang ditimbulkan dapat diringankan, dengan cara mengontrol kandungan fenilalanin di dalam tubuh. Menurut Arkam (2020), penderita fenilketonuria tidak boleh mengonsumsi produk pangan seperti Pizza, es krim, yogurt, keju, susu, biskuit, kacang-kacangan. Namun, boleh mengonsumsi jeruk, melon, seledri, dan wortel. Siloam hospital (2023) menambahkan bahwa penderita fenilketonuria perlu menjalankan pola makan rendah protein dan mengurangi konsumsi pemanis buatan. Nurminati & Gusmarwani (2020) menambahkan bahwa beberapa pemanis buatan seperti aspartam mengandung asam amino esensial fenilalanin. Selain itu, aspartam juga merupakan bentuk metil ester dari L-aspartil F-fenilalanin.
Metabolisme langka yang ditemukan sejak tahun 1934, terjadi karena adanya mutasi pada gen, lebih tepatnya pada kromosom 12 dan dideteksi ketika bayi berusia tiga hingga enam bulan. Kedua orang tua yang menderita fenilketonuria akan mewariskan fenilketonuria ke anaknya, akan tetapi bila hanya salah satu orang tua saja maka anak akan membawa gen fenilketonuria.
Semoga bermanfaat ya.
Daftar pustaka
Akram, M., Daniyal, M., Ali, A., Zainab, R., Shah, S. M. A., Munir, N., & Tahir, I. M. (2020). Role of phenylalanine and its metabolites in health and neurological disorders. In Synucleins-Biochemistry and Role in Diseases. IntechOpen.
Cw, N. Fenilketonuria. https://www.academia.edu/28742695/FENILKETONURIA. Diakses tanggal 21 November 2023. Pukul 19:09
Makharim, F. Fenilketonuria. https://www.halodoc.com/kesehatan/fenilketonuria. halodoc
Nurmianti, L., & Gusmarwani, S. R. (2020). PENENTUAN LETHAL DOSE 50%(LD50) PESTISIDA NABATI DARI CAMPURAN BUAH BINTARO, SEREH, BAWANG PUTIH, LENGKUAS (Variabel Waktu Pemasakan Dan Ratio Masing-Masing Bahan). Jurnal Inovasi Proses, 5(1), 22-26.
Tim Medis Siloam Hospital. (2023). :/Fenilketonuria - Penyebab, Gejala, dan Penanganannya. /www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-fenilketonuria
Sumartini, I. E., Wisnuwardhani, H. A., & Rusdi, B. (2015). Studi Paparan Pemanis Buatan Aspartam Pada Minuman Ringan yang Dikonsumsi Siswa/I SMP Negeri 1 Cimaung Kabupaten Bandung dengan Menggunakan Metode Food Frequency Questionnaire. Prosiding Farmasi, 121-127.
Jumat, 10 November 2023
Kuliner Lokal Shanghai dengan Kuah dan Rasa Otentik, Xiao Long Bao
Kepopuleran xiao long bao berawal dari seorang pemuda bernama Huang pada tahun 1870 di daerah Nan Xiang, Shanghai, China. Asal usul nama Xiao long bao itu sendiri bermula dari Mr. Huang yang sering pergi berpetualang ke kota-kota lain, disebut youlong artinya naga yang berenang atau "keranjang". Kaisar Qianlong di abad ke-18, juga pernah mencicipi makanan sup pangsit ini, terbuat dari kulit pangsit yang ditambahkan dengan berbagai macam bumbu dan cincangan daging di dalamnya. Daging yang terbuat dari daging babi atau ayam yang ditambahkan berbagai macam bumbu, yaitu minyak wijen, jahe, daun bawang. Bisa juga dilengkapi dengan seafood.
Berbeda dengan cemilan lainnya, xiao long bao memiliki kuah kaldu di dalamnya. Kaldu tersebut dapat terbuat dari daging babi/ayam yang berwujud seperti jelly sebelum dimasak dan cair sesudah dikukus. Keunggulan lainnya yang dimiliki salah satu makanan lokal Shanghai ini, ialah memiliki kulit pangsit yang sangat lembut oleh karena tidak diberi pengembang, berwarna tidak bening, empuk dan beraroma wangi. Cita rasa kaldu yang di dalamnya membuat rasanya semakin gurih namun tidak berat. Kulit pangsit dibuat agak tebal ditengah, sedangkan disekelilingnya dibuat agak tipis agar dapat menahan daging dan kaldu yang ada di dalamnya. Pinggiran kulit pangsit diangkat dengan perlahan secara hati-hati dan diputar perlahan untuk membungkus isinya. Setelah itu, disajikan dan dihangatkan di sebuah keranjang bambu kecil
Sumber gambar: Microsoft bing AI.
Cara makan xiaolongbao ini pun beragam. Sejauh ini telah terdapat dua versi makan xiaolongbao, yaitu versi ke satu, pangsit dicelupkan ke campuran cuka dan kecap kemudian diletakan di sendok. Langkah selanjutnya, pangsit dilubangi dengan sumpit dan sup tumpah sedikit di sendok. Sup disruput sedikit demi sedikit. Lalu, pangsit ditambahkan beberapa potong jahe. Kemudian, disantap. Versi kedua. Pangsit diangkat menggunakan sumpit ke atas sendok. Lalu, diberi sedikit cuka dan digigit sedikit di bagian kulitnya. Kaldu yang ada disruput melalui lubang bekas gigitan tadi menggunakan mulut. Pastikan tidak ada yang tumpah ya! Setelah kaldu habis, barulah kita fokus makan ke pangsitnya.
Dalam 100 gram, xiaolongbao memiliki kalori sebesar 235 gram (Fatsecret). Ini membuktikan bahwa xiaolongbao memiliki kalori yang lebih tinggi dibandingkan siomay, yaitu 138 kalori/ 100 gram. Selain itu, Ia memiliki kandungan potasium sebanyak 251 gram, kolesterol sebesar 21 mg, serat lima gram dan sodium sejumlah 270 mg. Bagaimanapun, kalori yang tercantum disini bisa saja berubah-ubah, tergantung pada jumlah dan jenis daging yang digunakan. Meski kandungan kolesterol daging babi lebih rendah dibandingkan dengan daging ayam, kandungan lemak jenuh pada daging babi lebih besar, yaitu mencapai 10 gram/100 gram sedangkan daging ayam (tanpa kulit) hanya satu gram/100 gram. Kandungan lemak jenuh inilah yang bisa saja meningkatkan kolesterol dalam tubuh. Oleh karenanya, perlu dikombinasikan dengan sayuran.
Sudah coba makan belum?
Daftar Pustaka
COGBILL, A. M. 27. Tourist Attractions/Culture. CHIN/WCL 3342: Tales of East Asian Cities, 131.
Dunlop, F. (2013). Barbarian heads and Turkish dumplings: The Chinese word mantou. Wrapped & Stuffed Foods.
Juliana, J., Oei, J., Carven, C., & Horn, N. D. (2022). Xiao Long Bao Fusion with Indonesian Cuisine. International Journal of Social and Management Studies, 3(1), 180-195.
McGee, H. (2007). On food and cooking: the science and lore of the kitchen. Simon and Schuster.
Ooi, C. S. (2010). Branding cities, changing societies.
Tarulevicz, N. (2018). 5. Eating the Other? East Asian Cultural Flows and Understandings of Chineseness in Singapore. Towards an East Asian Identity?, 87.
Internat:
https://bibimbites.com/stories/xiao-long-bao-dumplings-filled-with-soup/
https://docs.google.com/document/d/1SMhiIXW-juRYkDYlccAw3U0U1p8ivbpeRx25wp9JD0M/edit
https://www.google.co.id/books/edition/English_for_Culinary/ItqtEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=%22xiao+long+bao%22&pg=PA162&printsec=frontcover
https://www.google.co.id/books/edition/The_Foodspotting_Field_Guide/PswWAgAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=%22xiao+long+bao%22&pg=PT82&printsec=frontcover
https://www.google.co.id/books/edition/A_Very_Chinese_Cookbook/ivqyEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=%22xiao+long+bao%22&pg=PA87&printsec=frontcover
https://www.google.co.id/books/edition/World_Travel/RroaEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=%22xiao+long+bao%22&pg=PT55&printsec=frontcover
https://www.google.co.id/books/edition/Shanghai/VyZJrJ98E-YC?hl=id&gbpv=1&dq=%22xiao+long+bao%22&pg=PA187&printsec=frontcover
https://www.google.co.id/books/edition/New_York_City_Curiosities/f0rDCAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=%22xiao+long+bao%22&pg=PA112&printsec=frontcover
https://www.fatsecret.com.sg/calories-nutrition/search?q=Xiao+Long+Bao#:~:text=Other%20sizes%3A%201%20serving%20%2D%20141kcal,%2D%20235kcal%2C%20more.
https://dtc.ucsf.edu/pdfs/Cholesterol-Content-of-Foods.pdf
Jumat, 06 Oktober 2023
Gel Lidah Buaya: Manfaatnya dalam Cuaca Panas
Gel Lidah Buaya: Manfaatnya dalam Cuaca Panas
Jadi hari ini, aku ingin menulis tentang gel lidah buaya, saudara kandung dari tanaman lidah mertua. Eits, tapi jangan salah kaprah dulu! sesungguhnya tanaman ini memiliki segudang manfaat yang bermanfaat bagi tubuh. Baik itu dalam bidang medis serta perawatan kecantikan rambut dan kulit berbentuk masker, shampoo, pelembab kulit. Oleh karenanya, tanaman berasal dari Afrika ini, sangat sering dijumpai dalam produk kecantikan. Tanaman lidah buaya sering dijumpai di pot berukuran besar.
Tanaman dengan daun tak bertulang dan bergerigi tersebut, mampu menghasilkan gel bening berlendir. Gel tersebut memiliki berbagai macam kandungan, yaitu pektin, bahan aktif, vitamin, mineral, asam amino esensial, meliputi leusin, lisin, valin, dan histidin serta enzim terdiri dari selulase dan katalase. Gel tersebut didapatkan dari daun lidah buaya berukuran besar dan tebal yang telah dicuci, dikupas, selanjutnya dikeruk.
Gel lidah buaya diteliti memiliki kandungan air sebanyak 99,2 gram dan energi sebesar 1,7 hingga 2,3 gram (Departemen Kesehatan RI, 1992). Ia memiliki beberapa komponen aktif berupa mannose-6-phosphate dan polisakarida yang membantu untuk penyembuhan luka, berupa luka gores, luka bakar, memar, luka akibat sengatan serangga (Saleem dkk., 2021). Lebih tepatnya, bekerjasama dengan enzim pemecah protein dalam membantu pembelahan jaringan kulit, sehingga jaringan kulit yang baru terbentuk. Kandungan lignin yang terkandung di dalamnya, efektif menjaga kulit agar tetap lembab dan membantu penyerapan gel ke dalam kulit. Kata orang, gel ini juga membantu menumbuhkan rambut karena memiliki kandungan aloin dan barbaloin.
Lantas timbul pertanyaan, apakah gel lidah buaya ini aman untuk dikonsumsi? Sejauh ini gel lidah buaya ini dikatakan aman, ramah lingkungan, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berpengaruh pada rasa di sup buah ujar Melliawati, peneliti bioteknologi LIPI dalam BioTrends tahun 2018. Dengan catatan, diperlukan pretreatment yang tepat sebelum mengambil gel ini, misalnya dengan menggunakan air bersih mengalir, peralatan dan perlengkapan yang bersih.
Nah, apalagi saat ini, cuaca semakin hari, semakin panas. Air yang ada di dalam tubuh semakin lama semakin terkeluarkan bisa-bisa tubuh menjadi dehidrasi. Oleh karena itu, kandungan air tidak hanya perlu disupply dari air mineral, buah-buahan, dan sayur-sayuran melainkan juga perlu di jaga, agar tetap lembab. Salah satunya menggunakan produk-produk berbahan dasar lidah buaya atau bila memiliki lidah buaya langsung boleh dicoba. Yuk, mari kita menjaga kesehatan kulit kita masing-masing karena tanaman yang satu ini dahsyat manfaatnya.
-Michael-
Daftar Pustaka
Ananda, H., & Zuhrotun, A. (2017). Aktivitas Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera Linn) Sebagai Penyembuh Luka. Farmaka, 15(2), 82-89.
Dewi, M. L. (2022). Pengolahan Aloe Vera (Lidah Buaya) sebagai Minuman Sehat: Pengolahan Aloe Vera (Lidah Buaya) sebagai Minuman Sehat. Abdi Wiralodra: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 35-45.
Hendrawati, T.; Nugrahani, R.; Utomo, S; Ramadhan, A.I. (2017). Proses Produksi Berbahan Baku Tanaman Aloe Vera (Aloe Chinensis Baker). Yogyakarta: Penerbit Samudra Biru.
Melliawati, R. (2018). Potensi tanaman lidah buaya (Aloe pubescens) dan keunikan kapang endofit yang berasal dari jaringannya. BioTrends, 9(1), 1-6.
Saleem, A., Naureen, I., Naeem, M., Murad, H. S., Maqsood, S., & Tasleem, G. (2022). Aloe vera gel effect on skin and pharmacological properties. Sch. Int. J. Anat. Physiol, 5(1), 1-8.
Senin, 18 September 2023
Biang Kerok Wabah Keracunan di Zaman Belanda
Tempe bongkrek merupakan produk pangan fermentasi yang berasal dari daerah Purwokerto Banyumas, Jawa Tengah. Konon , sekitar tahun 1895, tempe yang memiliki 119 kalori (Ekosapto, 1975 dalam Kartiko) digemari oleh Masyarakat. Selain itu, produk fermentasi yang terbuat dari kombinasi bungkil, ampas kelapa dan residu santan ini banyak membuat keracunan warga sekitar, sehingga menjadi wabah di tahun 1895 (Setiawan, 2020). Dengan regulasi yang pemerintah susun, korban keracunan ini dapat ditekan. Semula 7216 menjadi 37 korban.Tujuan dari tulisan ini, yaitu memberikan informasi seputar tempe bongkrek
.
Dahulu, tempe bongkrek dibuat dan dikonsumsi karena harganya yang bersahabat. Selain itu, masyarakat di sana pun sering membuat tempe bongkrek secara mandiri. Akan tetapi, pengetahuan dan pengalaman masyarakat di dalam mengolah tempe jenis ini belum mumpuni. Oleh karenanya, tempe bongkrek yang sudah diolah, tidak sepenuhnya aman untuk dikonsumsi, dicirikan dengan warna kekuningan dan transparan di sekitar permukaan tempe bersamaan dengan adanya asam bongkrek dan toksoflavin di dalamnya. Selain itu, racun tersebut tidak mempengaruhi aspek sensori dari tempe itu sendiri, dari segi aroma, dan rasa.
Kedua senyawa beracun tersebut berasal dari mikroorganisme Burkholderia gladioli pathovar cocovenenans (Ghaffar, 2023) yang menyukai pangan berlemak. Asam bongkrek dikatakan jauh lebih toksik dibandingkan dengan toksoflavin. Asam bongkrek memiliki sifat yang tahan panas sehingga tidak berkurang ketika dimasak dan digoreng (Ghaffar, 2023) serta perusak cadangan glikogen di hati dan jantung. Diketahui bahwa empat jam setelah konsumsi tempe bongkrek beracun ini akan berakibat koma dan delapan jam setelahnya berakibat fatal. Sedangkan, toxoflavin mampu menghemolisis sel darah merah. Gejala-gejala yang ditimbulkan mirip dengan keracunan lainnya, yaitu pusing, mual, sakit perut, sesak nafas, sulit menelan, muntah.
Sesungguhnya, telah diteliti banyak cara untuk mengurangi resiko kontaminasi, menghambat bakteri, dan akumulasi asam bongkrek, yaitu dikombinasikan dengan daun calincing, asam asetat, ditambahkan NaCl hingga tiga persen, dan pengeringan. Daun calincing atau Oxalis barrelieri dapat membuat suasana fermentasi menjadi asam, sehingga B. cocovenans bisa dihambat pertumbuhannya dilengkapi dengan asam oksalat. Menjaga suhu fermentasi, higienitas, dan penyimpanan merupakan hal yang wajib dalam proses fermentasi. Bagaimanapun, produksi tempe bongkrek ini telah dibatasi semenjak tahun 1962 oleh pemerintah Indonesia.
Berdasarkan PT/PKP/06/08/1960 tanggal 22 Agustus 1960 telah dikeluarkan larangan sama sekali membuat tempe bongkrek akan tetapi, lambat laun ada beberapa peraturan tambahan Pangdam VII tahun 1961 dengan upaya pembatasan produksi. Pembatasan tersebut berisikan dua poin, yaitu dalam membuat tempe bongkrek harus ditambahkan dengan ekstrak daun calincing. Selain itu, dalam membuat tempe bongkrek harus melewati berbagai macam pelatihan terlebih dahulu yang akan mendapatkan surat keterangan dari daerah dan perlu disupervisi. Saat ini, tempe bongkrek masih diolah dan diinovasikan oleh warga Cilacap, Banyumas (Merdeka, 2021). Lebih sedap bila dikombinasikan dengan petai dan udang.
Daftar Pustaka
Ghaffar, M. (2023). Asam bongkrek, toksin bakteri dari tempe bongkrek. Nutrition Scientific Journal, 2(1), 73-80.
Kartiko, L. Tinjauan Pustaka. https://repository.ump.ac.id/2816/3/BAB%20II_LINTANG%20KARTIKO%20ASIH_FARMASI%2717.pdf Diakses tanggal 18 September 2023. Pukul 20:29.
Merdeka. (2021). Mengenal Bongkrek, Tempe Khas Banyumas yang PIcu Keracunan Massal di Zaman Belanda. https://www.merdeka.com/histori/mengenal-bongkrek-tempe-khas-banyumas-yang-picu-keracunan-massal-di-zaman-belanda.html. Diakses tanggal 18 September 2023. Pukul 20:29.
Setiawan, A. (2020). Petaka Tempe Bongkrek. https://historia.id/kultur/articles/petaka-tempe-bongkrek-vx2ro/page/1. Diakses tanggal 18 September 2023
Peratuan Daerah (1963). Lemabaran Daerah Djawa Tengah. https://jdih.jatengprov.go.id/produk_hukum/perda/perda_6_th_1962.pdf Diakses tanggal 18 September 2023. Pukul 20:29.
Minggu, 17 September 2023
Probiotik dan Prebiotik
Robby ialah seorang siswa SMA laki-laki, Ia membeli suatu produk susu di supermarket. Ia heran melihat produk susu yang baru datang ke supermarket itu berlabel "baru". Dikemas dengan jumlah cairan yang lebih sedikit dibandingkan dengan susu, dilengkapi dengan wadah yang tertutup rapat dan disimpan di lemari pendingin. Setelah digoyangkan, produk susu tersebut memiliki tekstur yang mirip seperti susu dan tertulis bermacam-macam aroma di dalamnya mulai dari cokelat hingga pisang. Ia pun tertarik membeli produk tersebut. Namun, ketika di cicipi rasanya pun masam tapi menyegarkan. Robby yang tadinya mengantuk, setelah mencicipinya, seketika itu juga Ia langsung menjadi segar.
Probiotik, yaitu kumpulan mikroorganisme yang hidup dan berkembang biak. Probiotik bersumber dari bahasa Yunani, yaitu Pro berarti untuk, dan Biotik bermakna hidup. Sesungguhnya, bakteri probiotik ini telah ada sejak lahir terutama pada bayi yang lahir normal dan caesar serta makanan dan minuman hasil fermentasi. Kini, probiotik yang sering digunakan di pangan berasal dari keluarga Bifidobacteria dan Lactobacillus yang dapat menjaga tubuh dari beberapa penyakit bersumber dari usus. Beberapa contoh Lactobacillus yang digunakan adalah Lacticaseibacillus casei, Lacticaseibacillus rhamnosus dan contoh bifidobacteria, yaitu Bifidobacterium longum BL05 dan B. bifidum Bb-12 (World Gastroenterology, 2023).
Probiotik dapat menghasilkan asam laktat, berguna untuk mengondisikan usus menjadi berpH asam. Oleh karenanya, probiotik mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen, mengurangi kandungan laktosa pada susu. Mengejutkannya lagi, dalam majalah Farmasetika (2021), probiotik dapat dikembangkan menjadi beberapa produk perawatan kulit, yaitu sebagai pelembab kulit, pencegah peradangan, anti jerawat, dan anti bakteri.
Prebiotik merupakan pangan yang tidak dapat dicerna oleh saluran cerna manusia yang dapat membuat populasi bifidobacteria dan lactobacillus nyaman hidup di usus, meningkatkan viabilitas bakteri, sehingga diharapkan populasi kedua keluarga bakteri tersebut dapat bertambah dan jumlah bakteri seimbang. Sesungguhnya terdapat dua jenis prebiotik, yaitu inulin dan oligosakarida. Inulin merupakan serat pangan yang tidak bisa di hidrolisis oleh enzim pencernaan manusia. Namun, Ia dapat difermentasi oleh mikroflora usus (Setiarto dkk., 2017). Selain mendukung pertumbuhan kedua keluarga bakteri tersebut, prebiotik dapat membantu memproteksi dan memelihara usus dari bakteri patogen. Serat yang bersumber dari sayuran, buah-buahan dan kacang-kacangan ini, juga dapat membantu penyerapan kalsium dalam usus (Aritonang dkk., 2019).
Daftar Pustaka
Aritonang, S. N., Roza, E., & Rossi, E. (2019). Probiotik dan Prebiotik: Dari Kedelai untuk Pangan Fungsional. Indomedia Pustaka.
Pratiwi, A.D.; & Susanti, D.S. (2021). Manfaat Probiotik dalam Perawatan Kulit: Review. Majalah Farmasetika.
Setiarto, R. H. B., Widhyastuti, N., Saskiawan, I., & Safitri, R. M. (2017). Pengaruh variasi konsentrasi inulin pada proses fermentasi oleh Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Biopropal Industri, 8(1), 1-17.
Shori, A. B. (2021). Application of Bifidobacterium spp in beverages and dairy food products: an overview of survival during refrigerated storage. Food Science and Technology, 42.
World Gastroenterology. (2023). Probiotics and Prebiotics. https://www.worldgastroenterology.org/UserFiles/file/guidelines/probiotics-and-prebiotics-english-2023.pdf
Jumat, 15 September 2023
Santan: Aplikasi, Jenis, dan Manfaat
Santan merupakan air kelapa yang sudah dikukur yang terdiri dari emulsi lemak dalam air. Santan sekarang sudah menjadi primadona di Indonesia. Berdasarkan Suyitno (2003), konsumsi santan penduduk Indonesia tergolong di tingkat sedang dengan tingkat konsumsi per kapita, yaitu 6,5 hingga 8,2 kilograms. Kepopuleran santan merupakan salah satu bahan makanan dan jajanan tradisional khas Indonesia, sampai-sampai kini telah terdapat santan instan, yang langsung pakai sehingga lebih mudah digunakan.
Santan berwarna putih dan beraroma harum. Di bidang kuliner, santan berkontribusi untuk menyumbang rasa gurih dan membuat makanan semakin penuh dengan flavor. Selain itu, di dalam pengolahan santan sering digunakan sebagai pengganti susu dalam proses pembuatan permen dan cokelat (Wulandari dkk., 2017). Bila dibandingkan dengan susu, santan tidak mengandung laktosa, sehingga aman untuk penderita lactose intolerant, yaitu ketidakmampuan dalam mencerna laktosa, karena kurangnya enzim laktase di dalam tubuh (National Institute of Diabetes and Digestive and Kindey Disease, 2023). .
Sesungguhnya terdapat dua jenis tipe santan, yaitu santan kental dan encer. Santan kental memiliki tekstur yang lebih kental, kandungan lemaknya lebih tinggi, sedangkan santan encer memiliki tekstur yang lebih encer dan kandungan lemaknya lebih rendah (Nadeeshani dkk., 2015). Kegunaan kedua santan tersebut pun berbeda. Secara umum, santan kental sering digunakan untuk masakkan Padang, dan kue. Soto, sayur lodeh lebih cocok menggunakan santan encer (Ariningsih, 2020).
Proses pengolahan santan di dalam rumah cukup sederhana dan aromanya jauh lebih sedap dibandingkan dengan santan instan. Pertama, bahan yang perlu disiapkan adalah 500 gram kelapa parut dan 500 gram air atau dengan perbandingan 1:1. Perlu dicatat bahwa kelapa perlu diparut terlebih dahulu. Daging kelapa diambil dari kelapa yang sudah tua ditandai dengan warna cangkang kelapa yang kecokelatan, dan tekstur dagingnya yang lebih keras. (IDN Times, 2022). Gee (2023) menambahkan bahwa kelapa yang baik untuk dijadikan santan ialah kelapa berbobot berat dan banyak kandungan airnya.
Selanjutnya, parutan kelapa direndam dengan air sebentar. Langkah berikutnya, pemerasan. Sediakan saringan dan kelapa mulai diperas dengan tangan. Dari sinilah kita bisa mendapatkan santan segar. Santan segar perlu dipanaskan sambil diaduk, didiamkan sebentar, lalu disimpan dalam lemari pendingin (Ang, 2023). Santan yang telah masak tersebut dinamakan santan kental. Dalam pembuatannya, santan encer menggunakan kelapa parut setelah hasil perendaman pertama kali, yang nantinya akan direndam dan diperas kembali. Proses penyaringan ini berguna untuk menghindari padatan masuk ke dalam santan.
. Pastinya, sebagai bahan pangan yang bebas laktosa, santan juga memiliki beberapa kandungan gizi. Lemak merupakan salah satu kandungan gizi yang paling sering didiskusikan. Lemak dalam santan terdiri dari beberapa asam lemak, yaitu laurat, kaproat, kaprilat. Asam laurat merupakan asam lemak yang paling tinggi terkandung dalam santan kental dan encer. Dalam Indonesian Journal of Pharmaeutical and Clinical Research tahun (2018), ditegaskan bahwa asam ini memiliki antimikroba yang jauh lebih baik dibandingkan dengan asam kaprilat.
Akan tetapi, asam lemak laurat merupakan salah satu jenis asam lemak jenuh. Asam lemak jenuh tersebut merupakan asam lemak rantai sedang yang memiliki atom karbon sebanyak 12 buah. Sacks (2020) menyatakan bahwa asam lemak tersebut berpotensi dapat meningkatkan kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein). Oleh karenanya, olahan yang terbuat dari santan perlu dibatasi dan dikontrol pola makannya. Selain itu, perlu diimbangi dengan konsumsi obat-obatan dari golongan statin yang tentunya perlu pengawasan dari dokter. Diketahui bahwa obat-obatan tersebut dapat menurunkan kolesterol LDL di dalam tubuh (Arsenault dkk., 2018).
Ang, C.G. (2020). Cara Membuat Santan Sendiri di Rumah. https://www.youtube.com/watch?v=kP61xxexxuk. Diakses tanggal 16 September 2023
Ariningsih, S., Hasrini, R. F., & Khoiriyah, A. (2020). Analisis produk santan untuk pengembangan standar nasional produk santan Indonesia. Balai Besar Industri Agro, Kementerian Perindustrian, 231-238.
Arsenault, B. J., Petrides, F., Tabet, F., Bao, W., Hovingh, G. K., Boekholdt, S. M., ... & Lambert, G. (2018). Effect of atorvastatin, cholesterol ester transfer protein inhibition, and diabetes mellitus on circulating proprotein subtilisin kexin type 9 and lipoprotein (a) levels in patients at high cardiovascular risk. Journal of clinical lipidology, 12(1), 130-136.
Gee, Mc. (2023). On Food and Cooking. Scribner: US.
KBBI. (2023). https://kbbi.web.id/santan
IDN Times. (2022). 7 Cara Memilih Santan , Beserta Tips Membuatnya.
https://www.idntimes.com/food/recipe/naufal-al-rahman-1/cara-memilih-kelapa-untuk-santan#:~:text=Pilih%20kelapa%20yang%20sudah%20tua&text=Sebab%2C%20daging%20kelapa%20lebih%20keras,cocok%20diolah%20jadi%20minyak%20kelapa.
Nadeeshani, R., Wijayaratna, U. N., Prasadani, W. C., Ekanayake, S., Seneviratne, K. N., & Jayathilaka, N. (2015). Comparison of the basic nutritional characteristics of the first extract and second extract of coconut milk.
National Institute of Diabetes and Digestive and Kindey Disease. (2023). Lactose Intolerant.
Sacks, F. M. (2020). Coconut oil and heart health: fact or fiction?. Circulation, 141(10), 815-817.
Silalahi, J., Karo, L. K., Sinaga, S. M., & Silalahi, Y. C. E. (2018). Composition of fatty acid and identification of lauric acid position in coconut and palm kernel oils. Indonesian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research, 1(2), 1-8.
Suyitno. (2003). Health Benefit of Coconut Milk. Indonesian Food and Nutrition Progress.Vol 10 no 2.
Tiofani, K & Aisyah, Y. (2023). 4 Jenis Santan untuk Masakan, Simak Sebelum Bikin Rendang dan Opor. https://www.kompas.com/food/read/2023/04/13/073100075/4-jenis-santan-untuk-masakan-simak-sebelum-bikin-rendang-dan-opor
Wulandari, N., Lestari, I., & Alfiani, N. (2017). Peningkatan umur simpan produk santan kelapa dengan aplikasi bahan tambahan pangan dan teknik pasteurisasi. Jurnal Mutu Pangan: Indonesian Journal of Food Quality, 4(1), 30-37.