Label Pangan: Konsumsi Berlebihan Mempunyai Efek Laksatif

Kemarin, saya pergi jalan-jalan ke satu supermarket  yang masih tergolong baru di kota tempat saya tinggal. Lalu, saya menemukan satu wajah ...

Minggu, 20 Desember 2020

Star Anise Application in Culinary Field πŸ›


Star Anise
http://theepicentre.com/spice/star-anise/


Star anise (Illicium verum) or also known as pekak in Indonesia, is a star-shaped spice often applied in cooking in Indonesia and abroad. Star anise has six until eight petals and in each petal there is an oval and brown seed inside. The popularity of the anise flower has spread to Europe and Asia, i.e. China, Thailand and Vietnam. Star anise has a distinctive aroma and strong taste, hence it can contribute to culinary flavor, taste and aroma. In Indonesia,it can be incorporated into Aceh curry, Minang rendang, and various other Javanese and Balinese dishes and it is part of the spices of the five spice powder mix.

Chinese utilizes star anise as a spice in Chinese Tea Eggs culinary or in Indonesia, known as pindang eggs. Cooked curriesπŸ›, broths, meats and soups can be incorporated with star anise in Vietnam and India. Besides being able to be applied in culinary, star anise has various benefits in the food sector. Star anise is useful in the confectionary field, i.e. pastilles and medicinal tea. Europe uses star annise as a flavoring agent in jams, breads 🍞, various desserts and liquers, i.e. anisette and pernod. The distinctive aroma of star annise is mainly caused by the two components, i.e. trans anethol and shikimic acid (Boota et al., 2018).

Based on Patra et al. (2020), apart from making the dishes more flavorful, star anise has a functional component, i.e. shikimic acid, which contributes in relieving respiratory-related diseases, i.e. influenza, tuberculosis, flu, irritation in the lungs, bronchitis and coughs. Patra et al. (2020) added that there are more than 10 other bioactive components with various ingredients that are beneficial to the body, including 3-hydroxybenzoic acid which functions as an anti-depressant. Other bioactive components have various benefits, i.e. antibacterial, antioxidant, anti-inflammatory, anticoagulant, antifungal, anticancer, analgesic. The seeds contained in the flower petals of star anise has proven to be useful for increasing food digestibility (Boota et al., 2018).

~πŸ˜€


References

Anonim. (2020). BAB II PERANCANGAN MEDIA INFORMASI REMPAH BUNGA LAWANG DALAM RESEP BUMBU MASAKAN ACEH. https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/701/jbptunikompp-gdl-ichsannim5-35034-9-unikom_i-i.pdf. Diakses pada tanggal 20 Desember 2020. Pukul 15:35. 

Boota, T., Rehman, R., Musthaq, A., Kazerooni, E.G. (2018). Star Anise: A Review on Benefits, Biological Activities and Potential Uses. International Journal of Chemical and Biochemical Sciences. Hal 110-114. Diakses tanggal 20 Desember 2020. Pukul 15:56.

LPPM. (2011). Manfaat Si Cantik Pekak / Bunga Lawang. https://lppm.ipb.ac.id/manfaat-si-cantik-pekak-atau-bunga-lawang/. Diakses 20 Desember 2012. Pukul 15:52

Patra, J. K., Das, G., Bose, S., Banerjee, S., Vishnuprasad, C. N., del Pilar Rodriguez‐Torres, M., & Shin, H. S. (2020). Star anise (Illicium verum): Chemical compounds, antiviral properties, and clinical relevance. Phytotherapy Research, 34(6), 1248-1267.

Rosari, A. R., Duniaji, A. S., & Nocianitri, K. A. (2018). UJI FITOKIMIA EKSTRAK BUNGA LAWANG (Illicium verum Hook. f) DAN DAYA HAMBATNYA TERHADAP Staphylococcus aureus. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan (ITEPA), 7(4), 148-155.

Shahrajabian, M. H., Sun, W., & Cheng, Q. (2019). Chinese star anise and anise, magic herbs in traditional Chinese medicine and modern pharmaceutical science. Asian Journal of Medical and Biological Research, 5(3), 162-179.

Winarsih, S., Vamelia, R. E., Nurlaily, N., & Tanzila, M. G. (2018). Identifikasi Senyawa Aktif Crude Ekstrak Bunga Lawang (Illicium verum) dan Uji Antimikrobia Pembusuk Dari Daging Ayam Broiler. Jurnal Agroteknologi, 12(02), 196-202.


Selasa, 29 September 2020

Harmful Algal Blooms: Sebuah Introduksi

Harmful Algal Blooms: Sebuah Introduksi
 
    Harmful Algal bloom atau ledakan populasi alga merupakan pertumbuhan alga sangat cepat yang beresiko dapat membuat kesehatan manusia dan hewan terganggu ataupun kelestarian dibidang ekologi menjadi rusak (CDC, 2020).  Berdasarkan Panggabean (2006), kasus keracunan kerang pertama kali di alami oleh kapten George Vancouver mendarat dan mengonsumsi kerang di tempat yang sekarang dikenal dengan 'Poison Cove' pada tahun 1973. Hingga saat ini, Guthirie (2017)  menyampaikan bahwa 'Poison Cove' masih ditutup dan state health official melarang aktivitas rekreasi, segala aktivitas yang berhubungan dengan komersial dan kegiatan pemanenan kerang. Salah satu dampak Algal bloom telah terbukti di Kabupaten Cirebon pada tanggal 9-13 Desember 2016 yang diteliti oleh Nurlina (2018). Peristiwa Harmful Algal Bloom dapat mengeluarkan racun Saxitoksin yang dapat menyebabkan Paralytic Shellfish Poisoning (PSP) pada masyarakat berusia 20-59 tahun.  Dalam kasus tersebut, terdapat 115 orang terkena Paralytic Shellfish Poisoning dan terdapat dua orang yang meninggal dalam usia lansia dan balita.
 
    Schaechter (2009) menambahkan bahwa fenomena ini terjadi sementara dan diindikasikan dari pertambahan biomasa fitoplankton dan klorofil, terutama klorofil a. Jumlah klorofil, yaitu >20 mg Chl ^-3 dapat dikategorikan sebagai "bloom" di eutrophic lakes dan coastal seas.  Barokah (2017) berpendapat bahwa peristiwa Harmful Algal bloom terbagi menjadi dua tahap, yaitu red tide marker dan toxin producer. Red tide marker, yaitu pertumbuhan alga yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan warna pada suatu ekosistem laut yang dipengaruhi oleh jenis dan warna fitoplankton yang bertumbuh sangat cepat sedangkan toxin producer, yaitu terbentuknya metabolit sekunder yang bersifat toksik oleh fitoplankton yang dapat terakumulasi pada biota lainnya, yaitu ikan dan kerang. Apabila dilihat dari permukaan, alga ini berbentuk seperti busa, buih dan dengan warna yang bervariasi. Ledakan Populasi Alga di Teluk Ambon, Maluku dapat dilihat pada Gambar 1.
 
 
Gambar 1. Ledakan Populasi Alga di Teluk Ambon, Maluku 
Sumber: www.kabartimurnews.com

     
    Pertumbuhan harmful algal bloom dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu  bertambahnya nutrisi di perairan, misalnya nitrogen dan fosfor, upwelling laut, arus air rendah, peningkatan suhu, perubahan pH atau kekeruhan, perubahan arus laut dan perubahan ekologi lokal (CDC, 2020) Beberapa mikroalgae yang dapat menghasilkan toksin, yaitu Cyanobacteria, Dinoflagelata dan Diatom. Toksin tersebut apabila terakumulasi di seafood, yaitu kerang dan ikan, dan dikonsumsi oleh manusia, dapat menimbulkan berbagai kasus keracunan, yaitu Paralytic Shelfish Poisoning (PSP), Amnesic Shellfish Poisoning (ASP), Diarrhetic Shellfish Poisoning (DSP), Neurotoxic Shellfish Poisoning (NSP) Ciguatera Fish Poisoning (CFP), tergantung jenis alga yang dikonsumsi oleh kekerangan  dan ikan (Panggabean, 2006). Kasus keracunan ini ditandai dengan gejala mual, pusing iritasi kulit bahkan dapat merusak hati, menganggu sistem pernafasan hingga berakibat kematian.
 
    Secara umum, toksin yang dihasilkan oleh alga tersebut terakumulasi di seafood, tidak dapat dihilangkan dengan cara di masak. Selain itu, berdasarkan Supriadi (2016), kerang yang terkontaminasi racun ini sulit dibedakan secara fisik dengan kerang hijau yang aman untuk dikonsumsi Oleh karena itu, Nurlina (2018) menambahkan bahwa sebelum dikonsumsi dan dikomersialkan, sebaiknya kerang diuji terlebih dahulu dari mutu mikrobiologi, biotoksin dan logam berat. Selain itu, edukasi budidaya kerang hijau perlu ditekankan, terutama syarat perairan budidaya yang baik (Supriadi, 2016),  dan pemantauan kualitas air perlu dilakukan secara konsisten dan periodik, pembuangan sampah termasuk limbah industri perikanan tidak dibuang secara sembarang, sehingga pertumbuhan Harmful Algal Bloom dapat dicegah. 
 
    CDC (2020) menambahkan bahwa masyarakat dapat membantu mengurangi resiko terjadinya peristiwa harmful algal bloom, yaitu dengan menggunakan kuantitas pupuk dengan jumlah yang cukup serta menanam vegetasi di sepanjang aliran sawah menuju danau, yang berguna untuk filter. Dalam mengonsumsi kerang tidak perlu khawatir secara berlebihan, namun ada baiknya untuk tetap meningkatkan kewaspadaan. Mari kita bersama-sama, sebelum membeli, mengolah dan memanen kerang, pastikan dahulu lingkungan budidaya kerang dan kualitas kerang sesuai standar dan telah lulus seleksi uji mikrobiologi, biotoksin dan logam berat.
 
 
 
DAFTAR PUSTAKA:
 
1. Barokah, G. R., Putri, A. K., & Gunawan, G. (2017). Kelimpahan Fitoplankton Penyebab Hab (Harmful Algal Bloom) di Perairan Teluk Lampung pada Musim Barat dan Timur. Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan, 11(2), 115-126.

2. CDC. (2020). Harmful Algal Bloom (HAB)- Associated Ilness. https://www.cdc.gov/habs/environment.html. Diakses tanggal 23 September 2020. Pukul 15:31  

3. Guthirie, P. (2017). State Health Officials Close Penn Cove to All Shelfish Harvesting. https://www.whidbeynewstimes.com/news/state-health-officials-close-penn-cove-to-all-shellfish-harvesting/. Diakses tanggal 28 September 2020. Pukul 19:14.   
 
4. Nurlina, A. (2018). Kejadian luar biasa paralytic shellfish poisoning pada konsumsi kerang hijau terkontaminasi saxitoxin di Kabupaten Cirebon, Indonesia, Desember 2016. In Prosiding Seminar Bakti Tunas Husada (Vol. 1, No. 1).
 
5. Panggabean, L.M. (2006). KISTA DINOFLAGELLATA PENYEBAB HAB. Oseana Vol XXXI (2). http://oseanografi.lipi.go.id/dokumen/oseana_xxxi(2)11-18.pdf. Hal 1-18
 
6. Schaechter, M. (2009). Encyclopedia of microbiology. Academic Press.
 
7. Supriadi, D. (2016). Kerang Hijau dan Racun Mematikan. https://www.radarcirebon.com/2016/12/16/kerang-hijau-dan-racun-mematikan/. Diakses 29 September 2020. Pukul 20:13


Sabtu, 19 September 2020

Cuci Tangan: Waktu dan Langkah yang Tepat

Pandemi Covid-19 belum berakhir, dan diharapkan segera berakhir. Pemerintah pusat serta daerah tetap berusaha mengingatkan beberapa peraturan terkait dengan protokol kesehatan. Berbagai sumber media online telah mempublikasikan artikel terkait penyebaran fasilitas cuci tangan ke beberapa titik di Jakarta (Kompas, 2020). Hal ini membuktikan bahwa cuci tangan merupakan sebuah protokol kesehatan yang penting dan perlu didukung dengan fasilitas yang memadai. Cuci tangan merupakan sanitasi terhadap jari dan telapak tangan yang dibersihkan dengan menggunakan sabun dan air mengalir  bersih. 
 
Berdasarkan data Riskesdas (2018) yang dikutip dari Journal of Community Service and Empowerment tertulis bahwa penduduk Indonesia masih dikatakan kurang  dalam melakukan cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir sebelum dan setelah melakukan beberapa aktivitas. Namun, apabila dipandang dari sisi lain,  beberapa penelitian telah membuktikan bahwa cuci tangan sangat bermanfaat, yaitu  dapat menurunkan kejadian diare dan Infeksi Saluran Pernafasan Atas  (ISPA) hingga 45% dan 50% secara berturut-turut. Selain itu, dalam flyer yang diunggah secara online oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) tahun 2020, tertulis bahwa cuci tangan  dapat mencegah hepatitis A, Cacingan, Penyakit Kulit dan Mata. 

Bersumber dari beberapa penelitian, pengetahuan mengenai prosedur cuci tangan  di Indonesia masih kurang, sehingga telah banyak dilakukan penelitian untuk meningkatkan pengetahuan perihal prosedur tersebut. Di beberapa wilayah, ditemukan siswa/i yang memilki kebiasaan cuci tangan  dengan menggunakan wadah berisi air dan tidak menggunakan air mengalir. Selain itu, telah ditemukan juga bahwa kebiasaan cuci tangan dilakukan setelah makan, bukan sebelum makan. Hal ini mengindikasikan bahwa kebiasaan ini segera perlu diperbaiki, karena tidak bersesuaian dengan prosedur yang disosialisasikan.  Oleh karena itu, artikel ini bertujuan untuk membantu memberikan informasi/tips mengenai prosedur cuci tangan yang baik.


Kapan saya harus mencuci tangan?
Kemenkes RI (2020) dan Kementrian Sosial RI (2020) menyampaikan bahwa cuci tangan dilakukan sebelum makan, sebelum Buang Air Besar (BAB), sebelum menjamah makanan, sebelum menyusui serta sebelum beraktivitas, saat tiba di rumah, tempat kerja atau sekolah dan sebelum menyiapkan makanan.  Peraturan Wali Kota Bandung No. 37 Tahun 2020 menambahkan bahwa cuci tangan ini dapat dilakukan segera setelah olahraga. Selain itu, UNICEF (2020) berpendapat bahwa sanitasi tersebut perlu dilakukan  setelah menyentuh barang diluar rumah, termasuk uang; sebelum, saat dan sesudah merawat orang sakit; setelah membuang ingus, batuk dan bersin dan terakhir, yaitu setelah berkunjung dari tempat umum, yaitu pasar dan tempat ibadah.


Mengapa tangan saya harus dicuci?
Tangan perlu dicuci karena tangan merupakan salah satu anggota tubuh yang sering digunakan untuk menyentuh, memegang benda/barang dan berkontribusi sebagai satu media penularan virus/bakteri, misalnya dalam berjabat tangan.  Berdasarkan Suprapto dkk. (2020) dikatakan bahwa tangan sering membawa dan menularkan bibit penyakit dan apabila terkena mata, hidung dan mulut dapat menimbulkan penyakit.  Suswati & Maulida (2020) berpendapat bahwa kulit, dipermukaan luar tubuh kita, dapat menjadi tempat menempelnya bakteri, misalnya Eschericia coli dan virus, misalnya hepatitis. Cuci tangan dapat termasuk sebagai langkah pencegahan atau perlindungan terhadap penyakit bersifat menular atau disebut juga communicable disease. Oleh karena itu, kebersihan tangan harus tetap diprioritaskan dan tidak boleh disepelekan sehingga dapat melindungi kita dari berbagai macam penyakit dan dapat memutus rantai perkembangbiakkan kuman.
 
 
 Bagaimana prosedur cuci tangan yang direkomendasikan?
Dalam mencuci tangan wajib menggunakan sabun dan air mengalir yang bersih. Sabun berkontribusi menjadi emulsifier, yang bermanfaat untuk mengikat dan meleburkan lapisan lemak pada dinding sel virus, sehingga virus menjadi melemah dan akhirnya mati. Selain itu, jumlah mikroorganisme yang terdapat di tangan menjadi berkurang. Cuci tangan perlu dilakukan minimal 20 detik atau dapat diukur dengan menyanyikan lagu ulang tahun sebanyak dua kali (Kementrian Sosial RI, 2020).  Selain itu, cuci tangan dapat dilakukan selama 60 detik. Berdasarkan Kementrian Kesehatan RI (2020) membuat enam tahap dalam mencuci tangan, yaitu:

1. Basahi tangan, gosok sabun perlahan pada tangan kemudian usap dan gosok telapak tangan secara lembut dan memutar. 

2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian.

3. Gosok sela-sela tangan hingga jari bersih.

4. Bersihkan ujung jari secara begantian dengan posisi bersih.

5. Gosok dan putar ibu jari secara bergantian. 

6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan, kemudian gosok perlahan. Bilas dengan air bersih dan keringkan.  

Setelah melakukan ke enam tahap tersebut, tangan perlu di lap dan dikeringkan menggunakan tisiu selanjutnya, langsung dibuang ke tempat sampah. Dalam mencuci tangan, suhu air tidak berpengaruh terhadap keefektifan dalam membunuh kuman dan virus (UNICEF, 2020), namun harus tetap menggunakan sabun ya! UNICEF (2020) menyampaikan bahwa tisiu merupakan cara menghilangkan kuman yang paling baik, tanpa mendistribusikannya ke dalam permukaan/bentuk yang lain. Kondisi tangan perlu kering, karena apabila dalam kondisi basah, kuman cenderung lebih mudah tersebar (UNICEF, 2020). Enam Langkah Cuci Tangan Pakai Sabun dapat dilihat pada Gambar 1.



    Gambar 1. Enam Langkah Cuci Tangan Pakai Sabun (Sumber: http://promkes.kemkes.go.id)


Oleh karena itu, mulai sekarang, mari kita bersama-sama sering cuci tangan dan menerapkan langkah-langkah cuci tangan yang tepat.

Daftar Pustaka:
1. Anonim. (2020). Gerakan Cuci Tangan yang Masif dan Massal Putuskan Penularan COVID-19. https://covid19.go.id/p/berita/gerakan-cuci-tangan-yang-masif-dan-massal-putuskan-penularan-covid-19.

2. Febriyanta, I.M. (2020). Dua Perisai Menghadapi Covid-19, Hand Sanitizer dan Sabun. Mana yang Lebih Efektif?. https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-jakarta/baca-artikel/13241/Dua-Perisai-Menghadapi-Covid-19-Hand-Sanitizer-dan-Sabun-Mana-yang-Lebih-Efektif.html. Diakses pada tanggal 19 September 2020. Pukul 18:05.

3. Ikasari, F. S., Setiawan, A., & Sukihananto, S. (2020). Jenis Kelamin Perempuan Memiliki Keterampilan Cuci Tangan yang Baik pada Anak Usia Sekolah. Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia, 10(01), 21-25.

4. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). 6 Langkah Cuci Tangan Pakai Sabun dengan Air Mengalir.

5. Kementrian Sosial Republik Indonesia. (2020). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Penguatan Kapabilitas Anak dan Keluarga.

6. Kusumawardhani, A., Syahati, A. A., Puspaningtyas, S. I., Rusmanto, A. A., Kusuma, L. S., & Septianingrum, S. (2017). Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Mencuci Tangan Yang Benar Pada Siswa Kelas 1 Dan 2 Di SDN 2 Karanglo, Klaten Selatan. Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional, 2(1).

7.Kompas. (2020). Fasilitas Cuci Tangan disebar di Beberapa Titik di Jakarta. https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/30/18261001/fasilitas-cuci-tangan-disebar-di-beberapa-titik-di-jakarta. Diakses tanggal 19 September 2020. Pukul 18:54.

8. Larasati, A. L., & Haribowo, C. (2020). Penggunaan Desinfektan dan Antiseptik Pada Pencegahan Penularan Covid-19 di Masyarakat. Majalah Farmasetika, 5(3), 137-145.

9. Peraturan Wali Kota Bandung No. 37 Tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

10. Suprapto, R., Hayati, M., Nurbaity, S., Anggraeni, F., Haritsatama, S., Sadida, T. Q., ... & Pratama, F. A. (2020). Pembiasaan Cuci Tangan yang Baik dan Benar pada Siswa Taman Kanak-Kanak (TK) di Semarang. Jurnal Surya Masyarakat, 2(2), 139-145.

11. Suswati, I., & Maulida, A. P. (2020). Handwashing promotion and the use of hand sanitizer as a preventative measure on the development of bacteria. Journal of Community Service and Empowerment, 1(1), 31-36.

12. Tulak, G. T., Ramadhan, S., & Musrifah, A. (2020). EDUKASI PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA SISWA UNTUK PENCEGAHAN TRANSMISI PENYAKIT. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 4(1), 37-42.

13. UNICEF. (2020).Fakta penting tentang cuci tangan pakai sabun untuk melindungi Anda dari coronavirus (COVID-19)
https://www.unicef.org/indonesia/id/coronavirus/cuci-tangan. Diakses tanggal 19 September 2020.


Kamis, 17 September 2020

Masker dan Kaitannya dengan Virus

Berdasarkan KBBI (2020), masker merupakan kain yang digunakan untuk menutup mulut dan hidung. Menurut WHO (2020) terdapat dua fungsi masker, yaitu melindungi dan mengendalikan sumber. Tulisan ini diringkas dari WHO (2020) perihal "Anjuran Mengenai Pengunaan Masker dalam Konteks Covid 2020 Panduan Interim" yang disepakati pada tanggal Lima Juni. Peraturan dari WHO ini termasuk Interim , diduga terdapat pembaharuan yang akan datang dan tiap Negara  memiliki regulasi masing-masing terkait protokol kesehatan dan tiap waktu akan terus di perbaharui. Jadi silahkan pantau terus berita dan peraturan terbaru di masing-masing Negara dan daerah. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait dengan macam masker, pemeliharaan masker serta hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan masker dari dokumen yang diunggah oleh WHO.



Aneka masker
Sumber: https://www.biznetnetworks.com/assets/covid/article/macam-macam-masker-1-865x445.png




 
Macam-macam Masker

Dua jenis masker yang dapat ditemukan, yaitu masker medis dan nonmedis. Masker medis adalah masker yang direkomendasikan oleh WHO untuk melindungi dari virus, yang terdiri dari tiga hingga empat lapis dan terbuat dari bahan serat yang tipis, masker bedah atau prosedur yang pipih atau terlipat. Masker tersebut memiliki bentuk persegi panjang dan sebagian besar dalam bentuk mangkuk, memiliki ketahanan filtrasi hingga 95% droplet, yang berukuran tiga mikrometer dan partikel, yaitu berukuran 0,1 mikrometer serta nyaman digunakan pada saat bernafas. 

Masker ini wajib digunakan untuk komorbiditas penyerta yang dimiliki, yaitu penyakit kardiovaskular atau diabetes melitus, penyakit paru kronis, kanker, penyakit serebrovaskular, imunosupresi  wajib ataupun yang terkena gejala dari virus dapat menggunakan masker medis. Selain itu, masyarakat yang berusia ≥60 tahun juga diwajibkan menggunakan masker medis karena lebih rentan. Sedangkan, penggunaan masker nonmedis atau kain, tidak direkomendasikan oleh WHO karena hanya dapat mengendalikan sumber, yaitu digunakan oleh orang yang terinfeksi untuk mencegah penularan lebih lanjut, namun tidak dapat melindungi ataupun mencegah masuknya virus secara maksimal.

 Pemeliharaan Masker 

Masker medis hanya digunakan satu kali pakai, namun masker nonmedis dapat digunakan beberapa kali dan wajib sering dibersihkan. Berdasarkan pernyataan WHO, masker non medis diproduksi menggunakan kain yang tahan dengan suhu pencucian lebih dari 60 derajat celsius. Hingga saat ini, pembersihan masker kain dilakukan dengan dua macam cara, yaitu merendam masker di atas 100 derajat celsius selama satu menit. Misalnya pada bahan spunbond polipropilena menggunakan suhu hingga 140 derajat celsius. Alternatif cara lainnya yaitu, menggunakan sabun/deterjen baju, kemudian dibilas dengan air bersuhu ruang. Namun, dalam merendam masker kain, pastikan dahulu suhu tertinggi yang dapat diterima oleh kain. Pencucian tersebut dapat dilakukan secara lembut dan tidak berlebihan. Selain itu, setelah kering, sebaiknya masker disetrika terlebih dahulu sebelum digunakan. 

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan Masker.

 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan masker adalah selalu cuci tangan sebelum menggunakan masker lalu pastikan hidung dan mulut tertutupi. Pada saat proses penggunaan masker, masker tidak boleh dipegang, disentuh, digeser. Apabila masker dirasa lembap, basah dan kotor harus segera dibuang. Selain itu, dalam melepaskan masker, wajib dilepaskan dari belakang atau telinga tanpa memegang bagian permukaan masker.  Masker yang digunakan hanya sekali pakai, misalnya masker medis harus dibuang dan tidak diperkenankan untuk digunakan dua kali.

 Mari kita menggunakan masker bersama-sama dan dilakukan demi keselamatan nyawa. Selain menggunakan masker, sering-sering melakukan cuci tangan, menjauhi kerumunan , melakukan physical distancing berjarak satu meter, tidak menyentuh mata, hidung dan mulut. Selain itu, apabila bersin sebaiknya ditutup dengan menggunakan lengan. Tetap jaga kesehatan :) 

 

Daftar Pustaka

WHO, (2020). Anjuran Mengenai Pengunaan Masker dalam Konteks Covid 2020 Panduan Interim. 5 Juni 2020. https://www.who.int/docs/default-source/searo/indonesia/covid19/anjuran-mengenai-penggunaan-masker-dalam-konteks-covid-19-june-20.pdf?sfvrsn=d1327a85_2

WHO. (2020). Anjuran Mengenai Pengunaan Masker dalam Konteks Covid 2020 Panduan Sementara. 6 April 2020. https://www.who.int/docs/default-source/searo/indonesia/covid19/anjuran-mengenai-penggunaan-masker-dalam-konteks-covid-19.pdf?sfvrsn=8a209b04_2

Selasa, 15 September 2020

Sega Jamblang: Menu, Sejarah, Kebudayaan dan Filosofi.

Sega Jamblang: Menu, Sejarah, Kebudayaan dan Filosofi.


#edisikulinernusantara

Nasi Jamblang atau dalam bahasa Cirebon disebut juga Sega Jamblang. Terdiri dari kata "Sega"  berarti nasi dan "Jamblang",  berasal dari desa Jamblang, Kabupaten Cirebon. Sega Jamblang telah  menjadi suatu ikon Kuliner di daerah Cirebon dan telah dikenal baik di  beberapa daerah yaitu Bandung, Jakarta dan sekitarnya. 


1. Menu Sega Jamblang

Berdasarkan  pengamatan Susilawati dkk. (2016) sesungguhnya terdapat 40 varian  lauk yang terdapat di sega Jamblang, terdiri dari lauk kering yaitu telur  goreng, tempe/tahu goreng, ikan asin, dan lauk basah yaitu semur,  sambal. Kedua lauk tersebut tersedia berukuran relatif kecil dan disajikan dalam  bentuk prasmanan sehingga dapat diambil sendiri, sedangkan nasi yang  dikomersialkan, dikemas dengan menggunakan daun Jati.

Daun  jati digunakan sebagai pengemas  karena memiliki beberapa keuntungan,  yaitu kuat, memiliki komponen bioaktif yang secara tidak langsung  bermanfaat untuk kesehatan, memiliki pori-pori yang dapat membuat nasi  tetap awet dan pulen selama tiga hari disimpan.   Selain itu, piring  yang digunakan ketika mengonsumsi nasi Jamblang dialasi dengan daun  jati yang bertujuan untuk memberikan aroma yang diduga dapat  meningkatkan nafsu makan.

Nasi Jamblang
https://sweetrip.id/wp-content/uploads/2021/10/resep-nasi-jamblang.jpeg


2. Kebudayaan Sega Jamblang

Zaman  dahulu, di Cirebon terdapat pelabuhan yang berperan sebagai pusat  perdagangan dan banyak penjual yang berasal dari berbagai etnik, yaitu  Arab, Tionghoa, Jawa, Sunda dan India. Oleh karena itu, menu-menu yang  terdapat dalam sega jamblang dipengaruhi oleh interaksi kebudayaan antar etnik dan menjadi semakin terintegrasi.  Uniknya,  menu-menu yang disajikan, akan menjadi lebih serasi apabila  dikombinasikan satu dengan yang lain. 

Misalnya, perkedel kentang yang  diduga dari proses pembuatan, bahan dan bumbu dipengaruhi oleh  kebudayaan Tionghoa cocok dikombinasikan dengan sambal goreng yang  dipengaruhi oleh kebudayaan Jawa dan Sunda. 

Selain  itu, apabila dikombinasikan dengan rendang kecap yang dipengaruhi oleh  kebudayaan Padang dan Arab juga tidak kalah nikmat.  Hal ini diperkuat oleh  Habsari (2007) yang menyatakan bahwa nasi jamblang dikonsumsi bersama  dengan lima macam lauk. 

Nasi jamblang
Sumber: https://media.suara.com/pictures/970x544/2019/04/18/36478-nasi-jamblang-instagram-ina-koesoema.jpg

3. Sejarah Sega Jamblang

Berdasarkan  beberapa sumber, dikatakan bahwa sega jamblang sudah ada sekitar tahun  1753 saat Perang Kedondong, tahun 1809 saat pembangunan jalan Anyer-Panarukan dan tahun 1847 saat pembangunan pabrik gula. 

Di tahun tersebut, sega Jamblang dikonsumsi oleh para karyawan  dan terdapat satu  warga Pribumi, yaitu H. Arief Latif beserta istrinya yaitu Tan Piauw Lun  atau akrab dipanggil Nyonya Pulung, membagikan sega jamblang karena  rasa iba kepada karyawan tersebut. Lambat laun, sega jamblang dikenal  luas oleh beberapa kalangan hingga  luar kabupaten Cirebon serta Nyonya Pulung mendirikan usaha sega  jamblang. Dahulu, sega jamblang hanya memiliki tujuh lauk yaitu dendeng laos,  kebuk goreng (paru), sambal goreng, tempe  dan tahu goreng, sayur tahu, dan ikan asin panjelan (cucut) (Mustajah, 2017).


4. Filosofi Sega Jamblang

Berdasarkan pernyataan Prof. Murdijati Gardjito, peneliti di Pusat Kajian Makanan Tradisional yang dikutip dari Jurnal Conference on Public Administration and Society (2019)  dikatakan bahwa konsumsi sega jamblang ini mengajarkan kepada kita  semua mengenai arti Kejujuran, karena pembeli mengutamakan kejujuran  dalam melakukan perhitungan terhadap jumlah setiap lauk yang dikonsumsi. Selain itu,  bagi penjual perlu menerapkan harga yang tidak melampaui batas dan menghitung dengan harga yang sesuai. 

Bahtiyar & Fahmi (2017) menambahkan  bahwa  Sega Jamblang mengajarkan kepada kita nilai Kebaikan, diduga sebaiknya  kita tetap tulus dalam melalukan sesuatu dan Keadilan, yaitu setiap  kalangan masyarakat (tidak memandang kasta), berhak mengambil lauk yang  terdapat pada sega jamblang yang disajikan secara prasmanan.


Apabila mengunjungi Cirebon, silahkan singgah sebentar dan jadualkan pengingat, untuk mencoba sega jamblang, ya...:) 

Selalu ingat akan nilai-nilai Kejujuran, Kebaikan dan Keadilan yang "bersumber" dari  satu porsi sega Jamblang ini. 


 Sekian.


Daftar Pustaka:

1. Bahtiyar, A. Y., & Fahmi, A. U. (2017) Analisis Historis dan Filosofis  Makanan Tradisional Khas Cirebon dalam Perspektif Multi-Etnik. PLURALISME, MULTIKULTURALISME, 91

2. Habsari R. (2007). Info Boga Jakarta. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

3.  Indrayana, Y., & Yuniningsih, T. (2019). SEGA JAMBLANG,  ICON KULINER PENGEMBANGAN PARIWISATA KOTA CIREBON (DALAM PERSPEKTIF  SEJARAH). In Conference on Public Administration and Society (Vol. 1, No. 01).

4. Mustajab. (2017). Koki Kumis dan Lima Cerita Kuliner. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Jakarta

5. Susilawati, S., Fikriyah, F., & Saefudin, A. (2016). Science education based on Cirebon local culinary food. Umran-International Journal of Islamic and Civilizational Studies, 3(3-1).

Senin, 14 September 2020

Lima Jenis Topping Pasta: Sebuah Introduksi

 Seputar saus pasta
#edisikulineritalia 

 

Lima Jenis Topping Pasta: Sebuah Introduksi  

Sebagian besar kafe di Indonesia menyediakan kopi serta berbagai kuliner negara Barat, yaitu steak dan pasta. Pasta merupakan makanan yang berasal dari Italia, terbuat dari tepung terigu, minyak zaitun, garam dan air serta memiliki berbagai macam bentuk yang variatif, yaitu fusili, fetucini, vermicelli, sphagetti, penne, angel hair, tagliatelle dan lainnya. Namun, pasta tidak dapat menjadi lezat apabila tidak dilengkapi dengan berbagai saus  pasta. Berdasarkan Fauziah (2020) sesungguhnya terdapat tiga belas jenis saus pasta, namun dalam artikel ini akan disampaikan lima jenis topping pasta yang sering diperjualbelikan. Kurniaputri (2019) berpendapat bahwa saus-saus yang berasal dari Italia memiliki kesan klasik, diduga indah, serasi apabila disandingkan dengan pasta dan memiliki cita rasa yang otentik. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi seputar saus pasta. Berikut ini adalah jenis saus pasta:

 
 
1. Topping Bolognese - Sour and Umami. 
Topping bolognese atau disebut juga RagΓΉ, berasal dari kata ragouter yaitu menambahkan sesuatu. Saus bolognese diresmikan pada tahun 1982 oleh Italia Academy of Cuisine: Bologna Chamber of Commerce dan ditemukan di Bologna. Saus tersebut berwarna merah, bercita rasa asin, gurih dan menimbulkan sensasi asam serta terdiri dari daging sapi cincang, tomat, bawang bombay yang dimasak dengan minyak zaitun. Hati ayam, butter, kaldu sapi, sayuran yaitu wortel dan sledri, white wine, susu serta pala dapat dijadikan sebagai pelengkap.  Beberapa sumber berpendapat bahwa saus bolognese dapat diberi  taburan parutan keju agar lebih nikmat. Kelezatan saus bolognese dipengaruhi oleh waktu pemasakkan, yaitu semakin lama saus ini direbus, maka rasa yang ditimbulkan semakin lezat (Kurniaputri, 2019).


Saus bolognaise
Sumber: https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2019/09/03/83fe4dc5-9c7c-4d03-ae36-600f9d9c69f7.jpeg?w=700&q=90


2. Topping Aglio e Olio - Spicy and Delicious.
Aglio e Olio berasal dari kata aglio, yaitu bawang putih dan olio, yaitu minyak zaitun, berasal dari Kota Lazio dan muncul pada tahun 1837, berasa gurih, memiliki tekstur yang oily dan berasa pedas. Saus ini cocok disantap bagi yang menyukai rasa pedas dan gurih. Rasa pedas dapat dibuat dengan cara menambahkan potongan cabai, yaitu cabai keriting kering atau dikombinasikan dengan bubuk lada hitam. Berdasarkan beberapa sumber, saus tersebut mudah dan sederhana untuk dibuat di rumah dan terdiri dari minyak zaitun, bawang putih, daun parsley cincang. Selain itu, filet ikan teri dan keju parmesan dapat memperlezat saus ini.

 Topping Aglio e Olio
Sumber: Kompas.com


3. Topping Carbonara - White and Creamy .
Topping Carbonara berasal dari kota Roma dan diciptakan pada tahun 1944. Saus ini memiliki warna yang putih, berasa gurih dan bertekstur creamy, kental dan lembut. Kualitas saus tersebut terletak pada kualitas dan jenis bahan, misalnya jenis daging dan keju yang digunakan. Saus tersebut disukai oleh penggemar keju, karena terbuat dari krim, susu, keju parmesan, bawang putih, sedikit lada, garam, kuning telur yang dimasak bersamaan dengan pasta dan diaduk hingga mengental. Di dalam pengolahan saus karbonara, kuning telur yang digunakan cukup banyak, hingga lima kuning telur sehingga menghasilkan tekstur yang creamy dan diduga memiliki nilai kalori tertinggi. Penampilan karbonara kurang disukai oleh beberapa orang. Oleh karena itu, pada saat melakukan plating, chef menambahkan  daging asap atau beef bacon yang  membuat penampilan pasta dengan saus carbonara terkesan lebih menawan 

Sphagetti dengan Saus Carbonara 
Sumber: Kompas.com



4. Topping Marinara - All About Seafood.

Topping marinara diduga ditemukan sebelum abad ke 19, digunakan dalam pelengkap pasta dan pizza. Zaman dahulu, saus marinara sering dikonsumsi oleh para pelaut karena memiliki beberapa keunggulan, yaitu berasa nikmat, harga relatif murah, bahan baku yang mudah didapat dan membutuhkan waktu pengolahan yang relatif singkat, yaitu 20 menit. Berdasarkan beberapa sumber, pengolahan saus marinara memiliki kemiripan dengan pengolahan saus bolognese namun memiliki perbedaan bahan utama. Saus marinara menggunakan seafood sebagai pengganti daging cincang pada saus bolognese misalnya kerang, kepiting, udang, cumi-cumi yang dimasak bersama-sama dengan pasta tomat, minyak zaitun, bawang putih, bawang bombay dan herbal khas Italia, yaitu mint, peterseli, basil. Selain itu, wine dapat digunakan untuk meningkatkan kelezatan aspek rasa dan aroma saus carbonara.

Sphagetti dengan saus marinara 
Sumber: Travel Kompas

5. Topping Pesto - Green and Simple Processing

Topping pesto memiliki warna hijau terang dan beraroma khas basil, ditemukan di Genoa, Italia Utara sekitar abad ke 16. Pesto diproduksi dari daun basil segar, minyak zaitun, bawang putih, keju parmesan halus, kacang almond / pinus. Saus pesto diproduksi dengan cara menumbuk bahan-bahan tersebut secara bertahap, diawali dengan bawang putih, basil, kacang almond, keju hingga bahan terakhir, yaitu minyak zaitun. Saus ini sangat mudah diolah dan hemat gas, karena tidak memerlukan proses pemasakkan, namun perlu diperhatikan bahwa dalam  pelumatan bahan-bahan tersebut dilakukan hingga bertekstur halus. Kacang almond / pinus berkontribusi memberikan rasa gurih pada saus pesto. Saus pesto tersebut juga diaplikasikan pada sandwich dan chicken salad yang akan menambah cita rasa dan kelezatan produk pangan tersebut.


Saus pesto
Sumber: Bonapetit



Semoga bermanfaat! :)

Daftar Pustaka

1. Anonim. (2020). Pesto Originated.
https://www.oliviersandco.com/pesto-originated. Diakses pada tanggal 14 September 2020. Pukul 15:49.
2. Arthasalina, D. (2017). Sudah Tahu Belum 6 Jenis Saus Pasta Khas Italia Ini?.
https://www.idntimes.com/food/dining-guide/dian-septi-arthasalina-1/6-karakter-saus-pasta-khas-italia-c1c2/1. Diakses 14 September 2020. Pukul 12:38
3. Atiningmas, I. (2020). Jenis Saus Untuk Pasta Yang Bisa Anda Coba. (Part 2).
https://www.femina.co.id/food-trend/jenis-saus-untuk-pasta-yang-bisa-anda-coba-part-2-?p=1. Diakses 14 September 2020. Pukul 13:08
4. Endeustorial. 7 Saus Populer untuk Masakkan Serba Pasta.
https://endeus.tv/artikel/7-saus-populer-untuk-masakan-serba-pasta. Diakses 14 September 2020. Pukul 13:16
5. Fauziah, J. (2020). Inilah Jenis-Jenis Saus Pasta yang Jarang Diketahui.
https://bacaterus.com/jenis-saus-pasta/. Diakses 14 September 2020. Pukul 12:45
6. Graminda & Ria. (2020). Cara Membuat 6 Saus Pasta Homemade ala Italia yang Populer.
https://resepkoki.id/cara-membuat-6-saus-pasta-ala-italia-yang-populer/. Diakses 14 September 2020. Pukul 13:16
7. Ilham. (2020). Resep dan Cara Membuat Pasta Italia Sphagetti Saus Bolognaise Aldente yang Enak dan Lezat.
https://selerasa.com/resep-dan-cara-membuat-pasta-italia-spaghetti-saus-bolognaise-al-dente-yang-enak-dan-lezat. Diakses tanggal 14 September 2020. Pukul 13:38
8. KlikIndomaret. (2019). Sejarah Spagheti Aglio olio si Enak yang Gak Pakai Ribet.
https://blog.klikindomaret.com/sejarah-spaghetti-aglio-olio-si-enak-yang-gak-pakai-ribet/. Diakses tanggal 14 September 2020. Pukul 14:41.
9. Kompas. (2020). Sejarah Panjang dalam Sepiring Spaghetti Bolognese.
https://travel.kompas.com/read/2016/11/12/171148727/sejarah.panjang.dalam.sepiring.spaghetti.bolognese.?page=all. Diakses tanggal 14 September 2020. Pukul 13:38
10. kumparanFOOD. (2018). Mengenal 7 Jenis Saus yang Sering Dikombinasikan pada Pasta.
https://kumparan.com/kumparanfood/mengenal-7-jenis-saus-yang-sering-dikombinasikan-pada-pasta/full. Diakses tanggal 14 September 2020. Pukul 12:16.
11. Kurniaputri, M. (2019). Begini Cara Bikin Saus Bolognaise Tradisional Italia yang Enak.
https://food.detik.com/info-kuliner/d-4691331/begini-cara-bikin-saus-bolognese-tradisional-italia-yang-enak. Diakses tanggal 14 September 2020. Pukul 14:41.
12. Kurniaputri, M. (2019). 5 Jenis Saus Klasik Ini Cocok Dipadu dengan Aneka Pasta, Mana yang Kamu Suka?.
https://food.detik.com/info-kuliner/d-4503244/5-jenis-saus-klasik-ini-cocok-dipadu-dengan-aneka-pasta-mana-yang-kamu-suka. Diakses pada tanggal 14 September 2020. Pukul 12:31
13. Prochiz. (2017). Sphageti Carbonara Original Italia.
https://www.dapurkejuprochiz.com/tips/spaghetti-carbonara-original-italia. Diakses tanggal 14 September 2020. Pukul 14:57.
14. Rohmatun, M. (2019). Kenali 6 Jenis Saus Pasta yang Sering Tertera di Buku Menu. Oke, Sekarang, Sudah Tahu!.
https://www.hipwee.com/tips/jenis-saus-pasta/. Diakses tanggal 14 September 2020. Pukul 12:26.
15. Wagonner, S. (2015). Marinara Sauce: The Suace That Shooke The World.
https://forknplate.com/2015/01/28/marinara-sauce/. Diakses pada tanggal 14 September 2020. Pukul 15:13.
16. Widiana, W. (2016). Mengenal 6 Jenis Saus Pasta, Yuk.
https://bobo.grid.id/read/08680886/mengenal-6-jenis-saus-pasta-yuk?page=all Diakses tanggal 14 September 2020. Pukul 12:16.

Sabtu, 12 September 2020

MANFAAT SARAPAN PAGI

MANFAAT SARAPAN PAGI
Disusun oleh: Michael Adrian Iskandar l Food Enthusiast
 
Sarapan pagi merupakan makanan yang dikonsumsi saat pagi hari mulai dari bangun tidur hingga pukul 10.00. Berdasarkan pernyataan Hardiansyah yang dikutip dari Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia tahun 2019, tertulis bahwa tujuh dari sepuluh anak Indonesia tidak sarapan sebelum berangkat ke sekolah. Sarapan merupakan hal yang penting bagi siswa dari jenjang SD, SMP hingga mahasiswa. Memaknai pentingnya serta membiasakan sarapan telah tertulis di Permenkes no 41/2014 mengenai pedoman Gizi Seimbang dalam poin ke enam, yaitu "Biasakkan Sarapan". Hardiansyah (2013) mengemukakan bahwa banyak orang yang salah sangka memaknai kata sarapan, misalnya dengan kita mengonsumsi air/kopi/teh saja, mengonsumsi satu potong kue kecil atau mengonsumsi makanan lebih dari pukul 10. Kebiasaan tersebut tidak dapat disebut sarapan. 



Sarapan pada anak
Sumber: Parenting.co.id


 
Lantas bagaimana sarapan yang baik?
Dalam beberapa penelitian dikatakan bahwa dalam mengonsumsi sarapan, menu yang disajikan wajib menjadi sumber zat tenaga, sumber zat pembangun, dan sumber zat pengatur, yaitu karbohidrat, protein, lemak serta serat. Terdapat jurnal yang mengatakan bahwa harus empat sehat lima sempurna. Hal ini diperkuat oleh pernyataan yang dituliskan oleh Kementrian Kependidikan dan Kebudayaan RI (2019) mengemukakan bahwa sarapan yang baik harus alami yaitu tidak menambahkan bahan pengawet ataupun pemanis buatan, bergizi dan dalam porsi yang cukup (sedang). Dilihat dari segi kalori yang dibutuhkan, sarapan pagi harus mencakup 20-25% dari energi tubuh per hari. Untuk anak-anak berkisar 200-300 kalori. Makan pagi atau disebut juga sarapan, tidak boleh dilakukan lebih dari pukul 10.00
 
Apa saja sih manfaat sarapan?
Kandungan karbohidrat atau glukosa dalam nasi, roti dapat meningkatkan tingkat konsentrasi dan fungsi kognitif, yaitu yang berhubungan dengan daya ingat / memori. Sedangkan, kandungan protein yang ditemukan pada tempe, telur, tahu atau bahan pangan lainnya dibutuhkan sebagai transpor glukosa sehingga dapat berkontribusi dalam memberikan energi. Lemak, vitamin dan mineral yang diperoleh dari susu, sayur-sayuran dan buah-buahan dapat berkontribusi untuk mendukung metabolisme tubuh serta berbagai fungsi fisiologis. Beberapa penelitian juga membuktikan bahwa murid SD yang mengonsumsi sarapan meningkatkan peluang untuk berprestasi, karena dapat menyerap dan memproses pelajaran di sekolah dengan baik dan konsentrasi serta fokus yang tetap terjaga. Dalam beberapa penelitian dikatakan bahwa sarapan tidak hanya berperan sebagai kebiasaan saja, namun dapat berkontribusi dalam mengendalikan kalori yang terasup pada siang hari dan dapat mencegah penyakit maag.
 
Lalu, bagaimana dampak negatif apabila tidak sarapan?
Berdasarkan Mawarni (2018) tidak sarapan dapat beresiko menimbulkan efek jangka panjang dan pendek. Efek jangka pendek yang beresiko dapat muncul adalah maag, sakit kepala, badan lemas sedangkan efek jangka panjang yang beresiko dapat menurunkan sistem imun tubuh. Badan lemas diakibatkan oleh cadangan glukosa atau glikogen yang telah habis digunakan.
Sarapan ini apakah hanya berguna untuk anak SD?
Tidak juga, beberapa studi yang telah dilakukan membuktikan bahwa sarapan juga berkorelasi dapat meningkatkan konsentrasi mahasiswa pada saat mengikuti perkuliahan, namun hingga saat ini untuk pekerja / karyawan industri boga belum ditemukan hubungan yang signifikan antara sarapan dengan tingkat kelelahan. Hal ini diduga masih banyak faktor salah satunya yang diduga adalah usia yang masih produktif sehingga masih tetap fit dalam menjalankan pekerjaan.
Sarapan memiliki banyak manfaat, namun mengapa kebiasaan sarapan masih sulit untuk diterapkan pada beberapa keluarga?
Hal ini dikarenakan berbagai macam faktor, misalnya dari anak-anak itu sendiri, yaitu khawatir, takut terlambat masuk sekolah sehingga tergesa-gesa berangkat ke sekolah, tidak merasa lapar, kesiangan bangun tidur. Apabila mahasiswa, masuk perkuliahan pagi dan diduga ada yang bekerja pada shift pagi. Apabila dari orang tua sendiri, sibuk dalam pekerjaan sehingga tidak dapat menyiapkan sarapan untuk anak-anaknya. 
 
Bagaimanakah Solusinya?
Berdasarkan jurnal Abdimas tahun 2016, terdapat beberapa solusi yang dapat dilakukan oleh orang tua, yaitu mengajak anak tidur sebelum jam 9 malam dan membangunkan anak satu jam sebelum berangkat ke sekolah. Nestle (2020) berpendapat bahwa berdasarkan faktor psikologis, anak-anak paling suka meniru orang tuanya. Oleh karena itu, orang tua tidak hanya menyiapkan makanan saja dengan menu yang sudah bergizi, cukup dan bervariasi, namun sebaiknya ikut bersama-sama sarapan dengan anak. Dengan begitu diharapkan anak-anak dapat menumbuhkembangkan kebiasaan baik untuk tidak melewatkan sarapan.
Sekolah / perguruan tinggi juga dapat berkontribusi dalam mendukung kebiasaan sarapan ini. Misalnya, di kantin sekolah diterapkan pengolahan makan sehat, tersedia fasilitas kulkas dan ruangan dapur yang tidak sempit, tidak berpengawet, tidak menggunakan pemanis buatan dan bersih sehingga orang tua dapat mempercayakan anaknya untuk "sarapan mandiri" di sekolah dengan bekal uang jajan yang dilakukan pada saat jam istirahat (misanya, pukul 9).
Di beberapa wilayah, anak-anak SD sangat berantusias dalam mengikuti edukasi gizi mengenai sarapan pagi. Oleh karena itu, sekolah dapat bekerja dengan puskesmas untuk mengadakan edukasi gizi. Edukasi ini dapat berbentuk kuis, presentasi,, makan bersama, games, cerita bergambar, animasi, bermain peran, berdiskusi atau menggunakan beberapa alat bantu seperti cakram gizi serta brosur yang dapat dibawa pulang ke rumah untuk bisa disampaikan ke orang tua.
Terkhusus untuk sekolah PAUD dan TK, guru-guru dapat dilatih agar bisa menyampaikan pesan melalui story telling kepada siswa/i dengan begitu guru-guru dapat membantu orang tua dalam menumbuhkan kesadaran betapa perlu dan pentingnya sarapan pagi dalam proses belajar di sekolah.
 
Menu-menu yang dapat dicoba apa saja?
Berdasarkan Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia (2019) dikatakan bahwa Kementrian Kesehatan mengusulkan beberapa menu yang mudah dibuat dalam melakukan sarapan pagi untuk orang tua. untuk anak-anak yang berusia 6-12 tahun. Misalnya, kombinasi setangkup roti, telur mata sapi,sayuran, susu atau dapat dicoba juga nasi goreng, telur dadar dan sayuran. Selain itu, sereal dikombinasikan dengan susu dan buah dapat menjadi pilihan yang tepat. 
 
Mari kita bersama-sama membiasakan sarapan pagi, sehingga dapat meningkatkan konsentrasi dan fokus pada saat belajar. 
 
Daftar Pustaka
1. Aiyasa, I. G., & Datya, A. I. (2016). Pengaruh Sarapan Pagi Dan Status Gizi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Di Kabupaten Buleleng. VIRGIN: Jurnal Ilmiah Kesehatan Dan Sains, 2(1).
2. Ferawati, S. S. (2016). Hubungan Kebiasaan Sarapan Pagi Dengan Konsentrasi Belajar Siswa-Siswi Sd Muhammadiyah Karang Tengah Imogiri Bantul Yogyakarta. Ilmu Kebidanan, 4(1), 53-61
3. Giyan, M., Duarsa, D. P., & Ani, L. S. (2019). STATUS GIZI, POLA, KONSUMSI SARAPAN DAN CAMILAN PADA SISWA SDN 3 SESETAN DENPASAR. Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 6.
4. Hardinsyah. (2013). SARAPAN SEHAT SALAH SATU PILAR GIZI SEIMBANG . Simposium Nas Sarapan Sehat.
5. Hardinsyah, H., & Aries, M. (2016). Jenis pangan sarapan dan perannya dalam asupan gizi harian anak usia 6—12 tahun di indonesia. Jurnal Gizi dan Pangan, 7(2), 89-96.
6. Iqbal, M., & Tahlil, T. (2015). MAKAN PAGI DAN PRESTASI AKADEMIK PADA ANAK USIA SEKOLAH DI BANDA ACEH. Idea Nursing Journal, 6(2), 11-19.
7. Kementrian Kependidikan dan Kebudayaan Republik Indonsia. (2019). Pentingnya Sarapan Untuk Anak.
8. Khalida, E., Fadlyana, E., & Somasetia, D. H. (2016). Hubungan Kebiasaan Sarapan dengan Prestasi Belajar dan Fungsi Kognitif pada Anak Sekolah Dasar. Sari Pediatri, 17(2), 89-94.
9. La Fua, J., & Nurlila, R. U. (2016). Hubungan antara Kebiasaan Sarapan Pagi, Dukungan Orang Tua, Fasilitas Sekolah dengan Prestasi Belajar Siswa di SD Negeri 01 Gunung Sari Kec. Bonegunu Kab. Buton Utara. Al-Ta'dib, 9(2), 22-43.
10. Lasidi, O. D., & Umboh, A. (2018). HUBUNGAN STATUS GIZI DAN KUALITAS SARAPAN PAGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV DAN V DI SD NEGERI 21 MANADO. JURNAL KEPERAWATAN, 6(1).
11. Mawarni, E. E. (2018). Edukasi Gizi” Pentingnya Sarapan Sehat Bagi Anak Sekolah”. Warta Pengabdian, 11(4), 97-107.
12, Safaryani, P., & Hartini, S. (2017). Pengaruh Sarapan Pagi Terhadap Tingkat Konsentrasi Belajar Anak Sd Negeri Karangayu 02 Semarang. Karya Ilmiah, 6(1).
14. Nurwijayanti, N. (2018). Pola Makan, Kebiasaan Sarapan dan Status Gizi Berhubungan Dengan Prestasi Belajar Siswa SMK di Kota Kediri. Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 6(1), 54-63.
15. Oktariani, R., Rakhma, L. R., & Kurniawan, A. (2019). Sarapan Pagi, Status Gizi dan Kelelahan Pada Karyawan di Brownies Cinta Karanganyar. Jurnal Dunia Gizi, 2(2), 79-84.
16. Purwanti, S., & Shoufiah, R. (2017). Kebiasaan Sarapan Pagi Mempengaruhi Status Gizi Remaja. Husada Mahakam, 1(I)
17. Purnawinadi, I. G., & Lotulung, C. V. (2020). KEBIASAAN SARAPAN DAN KONSENTRASI BELAJAR MAHASISWA. Nutrix Journal, 4(1), 31-38.
18. Putra, A., Syafira, D. N., Maulyda, S., Afandi, A., & Wahyuni, S. (2018). Kebiasaan Sarapan pada Mahasiswa Aktif. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 2(4), 577-586
19. Rahman, N., Dewi, N. U., & Bohari, B. (2017). Kebiasaan Sarapan Pagi, Asupan Zat Gizi, Dan Status Gizi Murid Sdn Inpres 3 Tondo, Kota Palu. Preventif: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(1).
20. Sitoayu, L., Wahyuni, Y., Angkasa, D., & Noviyanti, A. (2016). Sarapan Sehat Menuju Generasi Sehat Berprestasi. Jurnal Abdimas, 3(1), 56-62.
21. Sopiyandi, S., & Puspita, W. L. (2016). Analisis jenis, Jumlah dan Mutu Sarapan Pagi siswa sekolah dasar. Jurnal Vokasi Kesehatan, 2(1), 62-68.
22. Sukiniarti, S. (2016). Kebiasaan Makan Pagi pada Anak Usia SD dan Hubungannya dengan Tingkat Kesehatan dan Prestasi Belajar. JPBI (Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia), 1(3).
23. Suraya, S., Apriyani, S. S., Larasaty, D., Indraswari, D., Lusiana, E., & Anna, G. T. (2019). “SARAPAN YUKS” PENTINGNYA SARAPAN PAGI BAGI ANAK-ANAK. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, 2(1).
24. Utama, L. J., Sembiring, A. C., & Sine, J. G. L. (2018). Perilaku sarapan pagi kaitannya dengan status gizi dan anemia pada anak sekolah dasar. Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition), 7(1), 63-68..
25. Wahyuningsih, R., & Darni, J. (2020). PENGGUNAAN CAKRAM GIZI SARAPAN PAGI SEBAGAI MEDIA EDUKASI UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN SISWA. Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo, 1(2), 70-74.

Senin, 07 September 2020

Tips Menjaga Pola Makan ala Mahasiswa Kos

Menjadi anak kos untuk pertama kalinya, bukan suatu hal yang mudah untuk dijalani. Peran orang tua semakin memudar, hanya serpihan nasehat / pesan yang dapat diingat kembali dan kemandirian pun sedikit demi sedikit ditumbuhkan dalam diri sendiri. Beradaptasi dengan perkuliahan yang baru, bagi sebagian besar anak yang baru ngekos termasuk agak sulit dan terkadang pola makan pun menjadi ikut terganggu, salah satunya adalah telat makan, tidak sarapan. Magh merupakan salah satu penyakit yang dapat terjadi ketika telat makan. Cairan lambung yang tidak digunakan dalam proses pencernaan akan menjadi berlebih serta berdampak negatif. Oleh karena itu, menerapkan pola konsumsi yang terdiri dari makan pagi, snack, makan siang, snack, makan sore,  sebaiknya dilakukan oleh anak kos. Dengan menjaga pola makan, diharapkan kesehatan perut pun ikut terjaga serta asupan kalori tetap teratur  yang dibutuhkan untuk aktivitas sehari-hari. Berikut adalah cara/tips anak kos, mengakali agar senantiasa makan tepat waktu dan tidak terlambat: 

Aneka Makanan
Sumber: sahabatnestle.com


1. Buat makanan yang mudah disiapkan dan membeli produk pangan satu hari sebelumnya.

Ketika bangun tidur, rasa malas gerak (mager) sering melanda, menyajikan makanan di pagi hari dengan berbagai pengolahan yang rumit, ketersediaan alat dan bahan dapur kos yang terbatas, lokasi pasar yang jauh, jam perkuliahan di awal hari, ketersediaan gas di tempat kos yang medadak habis. Selain itu,  sedikit kita menemukan rumah makan / warung yang sudah buka (misalnya pukul 07.00). Apabila buka pun, beberapa rumah makan/warung menyediakan makanan yang kurang variatif atau terkesan monoton. Alasan-alasan tersebut yang dapat membuat kita melewati sarapan pagi. Namun, berdasarkan beberapa penelitian, sarapan pagi tetap diperlukan karena dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan konsentrasi. 


Sebagian besar teman-teman yang mengasup kalori yang seharusnya dikonsumsi pada saat sarapan namun bersamaan dengan lunch atau disebut juga brunch yang menyebabkan nafsu makan menjadi berlebih serta porsi makan pun yang semakin meningkat dan diduga hal ini kurang baik untuk kesehatan perut serta kemampuan otak dalam proses belajar di kampus pada saat pagi hari. Oleh karena itu, beberapa solusi yang saya sediakan dapat membantu teman-teman khususnya yang baru belajar tinggal di kos. Misalnya, teman-teman dapat membeli makanan satu hari sebelumnya misalnya telur, madu, susu, crackers, roti isi, roti tawar, meises / chocolate rice, gula pasir, sereal, minuman sereal.   Berdasarkan pengalaman saya ngekos, produk pangan tersebut dapat dijadikan "pengganjal" perut serta berkontribusi dalam menyumbang kalori yang dibutuhkan di pagi hari dan dapat membantu membuat teman-teman tetap fokus. Teman-teman dapat membuat telur rebus, roti tawar dengan berbagai topping, sereal+susu, madu hangat atau ide makanan lainnya.


2. Pasang alarm dan sediakan camilan

Kesibukan akan tugas dan padatnya jadual perkuliahan, praktikum, asistensi yang sering membuat kita melupakan jam makan. Menyetel alarm untuk jam makan dapat menjadi solusi untuk masalah ini, namun memasang alarm juga terkadang tidak bisa diandalkan, karena terdapat satu kalimat yang telah familiar oleh sebagian besar orang adalah "nanggung, sedikit lagi selesai". Perlakuan tersebut dapat membuat pola makan kita menjadi terganggu, telat makan dan dapat membuat magh menjadi kumat. Oleh karena itu, sebaiknya di komputer /laptop dipasang jam tidur sehingga otomatis mati pada saat jam-jam tertentu dan disaat itulah teman-teman dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menyantap makan siang. Perlu diperhatikan, untuk file tugas teman-teman dapat menggunakan jasa penyimpanan online dan lakukan penyimpanan file sesering mungkin, agar ketika laptop mati, file masih bisa tersimpan utuh.

 

Apabila terdapat perkuliahan di kampus pada saat siang hari, teman-teman dapat membawa bekal yang dibeli dari perjalanan menuju kampus di pagi hari dan menyantapnya pada saat makan siang atau lunch break. Bekal yang disantap pada saat lunch dengan porsi yang secukupnya dan diusahakan terdapat karbohidrat, yaitu nasi, mie, protein nabati berupa tempe, tahu atau hewani, yaitu ayam dan sayur-sayuran, yaitu bayam, sup sayur, dan lainnya. Usahakan dalam membeli nasi dan lauk, sebaiknya terpisah agar tidak cepat bau. Sayur-sayuran penting untuk dikonsumsi, karena berkontribusi dalam melengkapi vitamin dan mineral di dalam tubuh dan akan menjadi nilai tambah apabila, bervariasi.

 

Meskipun sudah tidak hangat dan fresh from kitchen, namun setidaknya sudah memiliki cadangan makanan di tas dan tidak perlu ke kantin untuk kedua kalinya dan menunggu delivery datang, yang berpeluang membuat kita telat makan, karena antrean yang panjang, hambatan di jalan ataupun lokasi kantin yang jauh. Lain kasus, apabila jadual perkuliahan terlalu padat dan berdekatan sehingga tidak sempat untuk makan siang, setidaknya teman-teman dapat membawa snack, berupa biskuit, crackers, roti isi ataupun cemilan lainnya sebelum memulai perkuliahan berikutnya, namun sebaiknya cemilan yang dikonsumsi dipilih-pilih lagi karena beberapa orang tidak cocok mengonsumsi cemilan yang berasa asam ataupun mengandung lemak berlebih apabila dikonsumsi sebelum makan nasi. Usahakan perut tetap terisi dengan snack yang cocok dengan perut kita masing-masing.


3. Tidak nafsu makan? ubah dan kembangkan cara makan.

Setiap orang memiliki selera masing-masing yang berbeda. Pada saat jadi anak kos, terkadang rasa bosan sulit dihindari dan  kendala lain yang dihadapi adalah bajet yang ngepas, ketidaksukaan terhadap suatu makanan atau ketidakcocokan  kepada makanan (alergi, gatal-gatal, kembung, dsb), variasi makanan yang tersedia di kantin relatif terbatas dan diduga faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi pola makan dan dapat mengakibatkan telat makan. Oleh karena itu, terkadang cara makan perlu diubah namun dengan beberapa tambahan. Misalnya, biasanya  mengonsumsi tempe di kantin bersamaan dengan bayam kuah yang dicampur ke dalam nasi dan rasa bosan tiba-tiba menghampiri, kemudian cara makan bisa dimodifikasi, seperti mencampurkan kecap manis dan sambal ke dalam nasi setelah itu menyantapnya dengan tempe goreng sambil menyruput kuah sayur tersebut. Hal-hal tersebut yang mungkin terlihat sederhana, mainstream, namun hal ini dapat mencegah kebosanan dalam mengonsumsi makanan yang itu-itu saja, yang bisa jadi disebabkan oleh bajet yang ngepas, ketidaksukaan maupun ketidak cocokan terhadap masakkan lainnya.

Semoga tips-tips ini dapat berguna untuk teman-teman yang sedang menyesuaikan diri dengan kebiasaan anak kos. Selamat jadi anak kos baru :)

 

Minggu, 30 Agustus 2020

#Sharing - Berkuliah di Teknologi Pangan

Halo, Perkenalkan saya Michael.. Pada kesempatan kali ini, saya ingin sharing melalui tulisan ini, perihal berkuliah di Teknologi Pangan. Artikel ini ditujukan untuk teman-teman yang ingin memasukki jenjang perkuliahan baik dari SMA maupun SMK. Artikel ini bertujuan untuk memberikan sebagian besar informasi di perkuliahan Teknologi Pangan meliputi sedikit materi yang dipelajari di Teknologi Pangan, soft skill yang didapatkan, manfaat, sedikit lifestyle mahasiswa serta peluang kerja Teknologi Pangan. Bagaimanapun, artikel ini bersifat subyektif dan belum tentu akan sama persis di alami oleh teman-teman alumnus Teknologi Pangan, karena kurikulum yang bisa jadi berbeda dari tahun ke tahun, tempat perkuliahan yang berbeda serta perkembangan zaman (gaya belajar, dll).


Ilmuan Pangan
Sumber: SEVIMA

1. Materi Teknologi Pangan

Baik, sebelum dilanjutkan saya ingin mereview sedikit tentang materi SMA dahulu. Teman-teman dahulu pernah mempelajari Bioteknologi Konvensional dan Modern di pelajaran Biologi SMA. Ya, dimata kuliah ini, kita mempelajari tentang kedua bioteknologi tersebut lebih dalam lagi. Bioteknologi konvensional, yaitu berbagai produk olahan pangan dengan menggunakan bantuan  mikroorganisme. Misalnya dalam membuat yoghurt, menggunakan mikroorganisme Lactobacillus bulgaricus atau dalam membuat kecap, menggunakan mikroorganisme Aspergillus wentii. 

Nah, di dalam perkuliahan Teknologi Pangan ini, teman-teman akan mempelajari bagian ini lebih detail, bagaimana lingkungan mikroorganisme itu tumbuh, karakteristik masing-masing mikroorganisme dan bagaimana cara membuat atau menginovasikan produk pangan agar lebih disukai dan diterima oleh konsumen . Entah dari konsentrasi mikroorganisme, pengemas, waktu fermentasi ataupun faktor-faktor lainnya. Teknologi pangan mempelajari mengenai pemilihan bahan baku yang terbaik, pemrosesan, pengemasan serta  sedikit mempelajari pengembangan produk pangan. 

Selain itu, kandungan gizi, vitamin, mineral serta komponen bioaktif dalam bahan pangan juga akan dipelajari dalam perkuliahan ini. Yap, ini dapat menjadi bekal hari tua nanti, ketika pengaturan pola makan dan jenis makanan semakin dibutuhkan di hari tua nanti.. 


Fisika, Kimia, Matematika masih dipelajari ya?

Jawabannya, masih tetap ada. Matematika, fisika dan kimia disesuaikan dan dihubungan dengan makanan. Matematika pangan, umumnya dikaitkan dengan populasi mikroorganisme. Contoh kimia pangan, teman-teman akan mempelajari pigmen warna dari buah dan sayur lalu bahan aditif makanan apa saja yang diperbolehkan dan seberapa banyak serta mempelajari "toksin" yang ada di dalam bahan pangan mentah serta bagaimana mengatasinya. Dalam mata kuliah fisika pangan, teman-teman akan mempelajari sekilas tentang macam-macam tekstur pangan seperti apa saja dan aspek fisik lainnya.  


Teknologi pangan mempelajari seputar makanan, Lantas apakah Teknologi Pangan kuliahnya masak-masak?

Setahu saya, untuk teknologi pangan tidak ada kegiatan memasak namun ada kemungkinan untuk mempelajari pembuatan produk roti, bolu dan lainnya. Terkecuali, terdapat jurusan teknologi pangan yang membuka konsentrasi tertentu yang mengarah ke arah kuliner. Teman-teman akan mempelajari bagaimana cara memasak dan teknik memasak, mulai dari persiapan, pengolahan yang baik, tidak lupa bagaimana cara menginovasikannya dan tentunya dihubungkan dengan beberapa teori yang sudah ada dan bersama-sama belajar dengan praktisi kuliner atau ahli gizi. Teknologi pangan lebih mempelajari mengenai cara membuat tempe, yoghurt, dan lainnya..


2. Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa Teknologi Pangan

Secara umum, terdapat dua kegiatan yang dilakukan, yaitu perkuliahan biasa dan praktikum. Perkuliahan biasa (teori), kami akan diberikan presentasi dan tugas-tugas yang relevan dengan topik tugas yang dibahas baik tim maupun individu entah itu survey, literature review (membaca sekaligus mempelajari jurnal-jurnal penelitian) ataupun kunjungan lalu, mendengarkan dosen presentasi sekaligus sesi diskusi / tanya jawab secara dua arah. Pada saat praktikum, mempelajari penggunaan alat-alat laboratorium serta teknik untuk menganalisa kandungan makanan dan yang paling berkesan adalah membuat laporan praktikum, beberapa alumnus menyebutkan seperti mini skripsi, lengkap terdiri dari pendahuluan, tinjauan pustaka hingga daftar pustaka :).

namun tidak menutup kemungkinan, bagi teman-teman yang aktif dalam OSIS ataupun yang ingin belajar berorganisasi, di universitas biasanya ada BEM dan Senat baik ditingkat universitas ataupun fakultas. Ya, di organisasi ini teman-teman bisa mempelajari kemampuan berorganisasi, berjualan demi mengumpulkan dana untuk berlangsungnya acara, mengcreate acara-acara tertentu, mengunjungi desa dan aktivitas yang tidak terduga lainnya. Umumnya, terdapat divisi-divisi yang kurang lebih sama dengan pengurus kelas SMA dan OSIS, mulai dari sekretaris, bendahara dan lainnya.   


3. Softskills yang didapat

Beberapa soft skills yang didapatkan dari perkuliahan ini, karena perkuliahan ini termasuk bidang IPA / Eksak, maka ada praktikum. Praktikum ini melatih skill analitik teman-teman semua, dengan adanya praktikum, teman-teman dapat mendapat keahlian seperti mengoperasikan alat laboratorium, menganalisa hasil praktikum. Mengapa hasil praktikum demikian, apakah sudah sesuai dengan teori yang ada, mengapa. Secara tidak langsung juga meningkatkan rasa ingin tahu.  Apabila dari perkuliahan (teori) yang didapatkan adalah kemampuan presentasi teman-teman, untuk memaparkan hasil diskusi teman-teman sekelompok, kerjasama serta masih ada softskill lainnya. Kalau dari segi organisasi, teman-teman tentu akan mendapatkan skill leadership, komunikasi dan mungkin skill wirausaha juga ikut ditingkatkan hehe :) dan Menariknya lagi, berdasarkan pengalaman saya, yang paling sering diperjualbelikan adalah makanan. Belajar makanan dan yang dijual makanan, keduanya serba makanan.


4. Peluang Kerja

Peluang kerja yang setelah lulus dari Teknologi Pangan adalah QC (Quality Control), QA (Quality Assurance), produksi, RnD (Research and Developemnt) di pabrik makanan. Quality control memeriksa bahan baku sebelum produksi ataupun bahan jadi sebelum dipasarkan sedangkan Quality Assurance menerapkan prinsip zero defects, artinya dalam proses pengolahan harus dipastikan tidak ada kesalahan yang terjadi pada saat produksi ataupun terulang kemudian. Di bagian produksi, teman-teman memproduksi produk tersebut di pabrik dengan rentang waktu yang diberikan dan jumlah produk yang ditentukan. Selain itu, di bidang pendidikan, lulusan teknologi pangan dapat mengajar di Universitas, Institusi dan Sekolah Tinggi menjadi staff pengajar (Guru atau Dosen) atau sekolah-sekolah pertanian, namun menjadi dosen membutuhkan studi lanjut, yaitu minimal strata 2 (S2) atau magister. Apabila hobi menulis, mungkin di sela-sela waktu luang dapat dilatih lagi sehingga, dapat menjadi penulis buku-buku pangan dan kesehatan.

Kalau lulusan Teknologi Pangan khususnya Konsentrasi Kuliner, apakah saya langsung bisa menjadi chef?

Setahu saya, untuk menjadi chef diperlukan pengalaman kerja bertahun-tahun di dapur baik itu di hotel atau di restoran. Selain itu, sebelum menjadi chef, diduga teman-teman harus menjadi asisten cook, cook terlebih dahulu kemudian menjadi chef. Teman-teman lulusan bidang kuliner dapat menjadi Kulinolog, yaitu seorang yang berpengetahuan di dalam bidang kuliner, minat dan kesukaan akan food traveling akan menjadi nilai tambah bagi seorang kulinolog. 

 

Kalau lulusan Teknologi Pangan , apakah saya dapat menjadi ahli gizi?

Setahu saya, lulusan teknologi pangan, dapat menjadi ahli gizi, namun dalam bidang pangan ya.. Jadi mengetahui kandungan apa saja di dalam makanan. Hingga saat ini, setahu saya, untuk  menjadi ahli gizi kesehatan dan registered dietitian (ahli diet), teman-teman harus menempuh pendidikan gizi kesehatan atau kedokteran gizi  dan wajib mengikuti program sertifikasi yang disediakan, karena diduga dalam pendidikan gizi kesehatan dan kedokteran mempelajari lebih banyak tetang matakuliah yang berkaitan dengan tubuh manusia, ilmu kesehatan dan sekaligus dipersiapkan untuk merawat kesehatan ataupun terkait dengan nyawa seseorang sehingga teman-teman dapat dipercaya untuk bekerja di tempat pelayanan kesehatan, misal rumah sakit.


Sekian dari saya. Semoga informasi ini bermanfaat untuk teman-teman ya.. Selamat memilih jurusan perkuliahan. Sebelumnya saya memohon maaf apabila ada kata yang kurang berkenan. Semoga tulisan singkat ini dapat memberikan informasi yang mudah dimengerti dan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan teman-teman.. dan berharap teman-teman dapat mengambil jurusan sesuai keinginan teman-teman ya.. Semoga sukses selalu.. :)