A. Arti:
Ketidakmampuan sel-sel kerucut pada mata dalam menangkap spektrum warna tertentu.
B. Penyebab :
genetik, dibawa oleh kromosom X sehingga menyebabkan kekurangan jumlah sel kerucut serta menurunnya kemampuan satu hingga dua jenis sel kerucut dalam menerima & mempersepsikan warna.
C. Pengujian buta warna:
Terdapat tiga pengujian yang dilakukan oleh penderita buta warna, yakni:
1. Tes ishihara -> gabungan titik bola kecil dan besar yang berwarna pucat.
2. Nagel anomaloskop -> mencocokkan dengan test plate yang ada.
3. Uji famsworth-> mencocokan dan menyusun kotak-kotak warna berdasarkan contoh yang ada. Kotak-kotak warna tersebut berfokus pada perbedaan hue.
Dalam pengujian tersebut, penderita buta warna dapat menggunakan alat, yaitu kacamata belensa kotak specially tinted atau kacamata yang dapat memblokir paparan sinar cahaya yang terlalu terang agar membantu penderita dalam melihat warna.
D. Penanganan:
Tak dapat diobati, namun bisa diberikan terapi yang sesuai dengan penyebab buta warna masing-masing.
E. Profesi yang tidak cocok:
pilot, karena banyak simbol-simbol penerbangan yang berwarna.
Sumber referensi dan gambar :
Kartika, K. Kuntjoro, and Y. Halim Yenni. "Patofisiologi dan diagnosis buta warna." Cermin Dunia Kedokteran. 41 (4): 268 271 (2014).