Label Pangan: Konsumsi Berlebihan Mempunyai Efek Laksatif

Kemarin, saya pergi jalan-jalan ke satu supermarket  yang masih tergolong baru di kota tempat saya tinggal. Lalu, saya menemukan satu wajah ...

Senin, 20 Juni 2022

Proses Pengolahan dan Manfaat Susu Kedelai

Proses Pengolahan dan Manfaat Susu Kedelai

Oleh: Michael Adrian Iskandar l Food enthusiast

Kacang kedelai dan susu kacang kedelai
Sumber: alodokter

Susu kedelai merupakan susu yang terbuat dari kacang kedelai yang disortir, dicuci, direndam, direbus, digiling dan disaring setelah itu filtrat dari proses penyaringan disebut susu kedelai. Pada proses terakhir dilakukan pemanasan. Berdasarkan sejarahnya,  Liu An yaitu Pangeran yang berasal dari Dinasti Han, Raja Huainan berusaha mengobati ibunya yang sakit dan tidak dapat mengonsumsi makanan keras, dengan meminta ibunya untuk meminum hasil cairan rendaman kacang kuning yang sudah digiling sehingga kondisi kesehatan ibunya semakin membaik dan lama-kelamaan susu kedelai dikenal oleh masyarakat. 


Penyortiran dan pencucian digunakan untuk memilih dan membersihkan kacang kedelai berkualitas baik, lalu perendaman bertujuan untuk mempercepat proses pengelupasan kulit ari sehingga kacang tersebut lebih mudah digiling. Secara umum, proses perendaman menggunakan air panas bermanfaat untuk mengurangi bau langu yang ada pada kacang kedelai (Setiavani, 2012). Penggilingan bertujuan untuk mengeluarkan kandungan gizi, salah satunya yaitu protein kemudian penyaringan bertujuan untuk mendapatkan sari kacang kedelai. Langkah terakhir yaitu pemanasan berguna untuk mematikan mikroorganisme patogen (Budirmawanti, 2022). 


Sama dengan halnya proses perendaman, proses pemanasan menggunakan api sedang dapat mengurangi bau langu pada kedelai. Selain itu, terbukti bahwa perendaman biji kedelai dengan menggunakan natrium bikarbonat 1,1% selama delapan jam dapat mengurangi bau langu pada kacang kedelai (Budirmawanti, 2022). Bau langu atau beany flavor pada kacang kedelai disebabkan oleh enzim lipoksigenase yang dapat menyebabkan oksidasi asam lemak tidak jenuh salah satunya linolenik menjadi asam lemak hidroperoksida yang menyebabkan langu (Yulianto & Hartati, 2010).

 

Berdasarkan Nirmagustina & Rani (2013) dikatakan bahwa susu kedelai memiliki beberapa manfaat, yaitu: proses pembuatannya yang relatif mudah, disukai oleh anak-anak/remaja sehingga memiliki target pasar yang beragam. Selain itu, susu kedelai cocok dikonsumsi oleh penderita lactose intolerant dan diabetes melitus. Lactose intolerance merupakan ketidakmampuan tubuh dalam memecah laktosa yang sering ditemukan di susu sapi. Laktosa merupakan kombinasi dari glukosa dan galaktosa.

Enzim laktase yang memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
Sumber: Gurupendidikan.com

Penderita lactose intolerant kekurangan enzim laktase di permukaan usus sehingga laktosa sulit dicerna dan diserap oleh tubuh dan secara bertahap, laktosa menjadi tertimbun di dalam jaringan tubuh. Susu kedelai bebas laktosa, oleh karena itu dapat dikonsumsi oleh penderita lactose intolerant. Selain itu, kandungan lemak susu kedelai relatif rendah, yaitu 2,5g/100g (Nirmagustina & Rani, 2013). Susu kedelai mengandung delapan jenis asam amino esensial, fosfor dan zinc yang penting untuk tubuh.


Daftar pustaka

Budirmawanti, C. (2022). KOMPOSISI DAN NUTRISI PADA SUSU KEDELAI. http://staffnew.uny.ac.id/upload/131877177/pengabdian/KOMPOSISI+DAN+NUTRISI+PADA+SUSU+KEDELAI.pdf

Nazarotin, S. (2020). Susu Kedelai, Minuman Warisan Dinasti Han yang Kaya Manfaat. https://www.kompasiana.com/sitinazar/5ee83120097f3610684c00d2/susu-kedelai-minuman-warisan-dinasti-han-yang-kaya-manfaat#:~:text=Asal%2Dusul%20Susu%20Kedelai&text=Diceritakan%20bahwa%20Raja%20Huainan%2C%20Liu,kemudian%20dikenal%20sebagai%20Susu%20Kedelai. Diakses pada tanggal 20 Juni 2022. 

Nirmagustina, D. E., & Rani, H. (2013). Pengaruh jenis kedelai dan jumlah air terhadap sifat fisik, organoleptik dan kimia susu kedelai. Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian18(2), 168-174.

Setiavani, G., TP, S., & di STPP Medan, M. S. P. (2012). Inovasi Pembuatan Susu Kedele tanpa Rasa Langu. Page Pelatihan Kewirausahaan bagi Kelompok Afinitas Kelurahan Mandiri.

Yulianto, M. E., & Hartati, I. (2010). Kajian Model Matematis Kinetika Inaktivasi Enzim Lipoksigenase untuk Produksi Tepung Biji Kecipir sebagai Tepung Komposit. Majalah Ilmiah MOMENTUM6(1).



Minggu, 12 Juni 2022

Tips dan Trik Membuat Cendol Semakin Lezat

Cendol merupakan makanan khas Indonesia berbentuk lonjong lancip di kedua ujungnya, bertekstur kenyal, dan berwarna hijau. Menariknya, dalam bahasa sunda, orang yang meminum cendol disebut juga nyendol. Cendol sering dikaitkan dengan kata Jhendol, yaitu jeli yang membengkak berbentuk menyerupai cacing besar dan telah dikenal di berbagai Negara. Makanan tersebut digemari oleh kalangan anak-anak hingga dewasa  berbahan dasar tepung beras/tepung kacang hijau, Proses pembuatan cendol relatif mudah dengan cara mencampur tepung tapioka, tepung beras dan air kemudian direbus selama 10 menit. Ketika perebusan berlangsung, ekstrak pewarna alami ditambahkan selanjutnya diaduk. Terakhir, dicetak menggunakan cetakan cendol dan cetakkan tersebut dimasukkan ke dalam air es. (Hasanah, 2022).

Cendol
Sumber: Marikitamasak.com



Berdasarkan fatsecret, 100 gram cendol memiliki 23,49 gram karbohidrat, 1,87 gram protein serta 6,37 gram lemak hal tersebut membuktikan bahwa cendol bergizi. Dalam membeli dan mengonsumsi cendol, Masyarakat sering mempertimbangkan beberapa  faktor, yaitu warna, aroma, serta tekstur. Cendol merupakan salah satu bahan yang sangat penting dalam minuman es cendol atau dawet. Dalam memperoleh cendol yang disukai oleh konsumen, pangan tersebut dapat ditambahkan dengan bahan aditif, yaitu pengental, pewarna, dan penambah aroma. Secara umum, bahan pengental, pewarna serta penambah aroma yang digunakan yaitu tepung tapioka, daun suji dan daun pandan. Berikut adalah tips-tips untuk membuat cendol menjadi lebih disukai oleh konsumen: 

1. Warna cendol

Warna merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam menarik perhatian konsumen. Dalam mewarnai cendol dapat digunakan pewarna alami atau buatan. Pewarna alami yang dapat digunakan, yaitu daun suji, kulit buah naga, bunga telang. Dalam menggunakan pewarna alami, Hasanah (2022) mengekstrak kulit buah naga dengan cara dicuci, dipotong, dimasukkan ke dalam blender, ditambahkan air serta disaring. Warna cendol dapat mempengaruhi daya tarik konsumen. Bagaimanapun, konsumen memiliki daya tarik yang berbeda-beda. Apabila menginginkan warna cendol yang pekat, jumlah pewarna alami dan buatan yang ditambahkan perlu lebih tinggi. Hal ini diakibatkan oleh pigmen warna yang terkandung di dalam masing-masing pewarna alami lebih banyak.  Dalam daun suji terkandung pigmen warna klorofil, sedangkan dalam kulit buah naga terkandung pigmen antosianin dan betasianin. 

2. Tekstur cendol

Kekenyalan tekstur cendol dipengaruhi oleh jumlah dan jenis tepung yang digunakan. Secara umum, tepung yang digunakan adalah tepung beras, kombinasi tepung beras dan tepung kacang hijau serta tepung tapioka. Tepung tapioka sering digunakan untuk membuat tekstur cendol menjadi lebih kenyal dan diduga dapat mencapai mouthfeel yang diinginkan. Berdasarkan penelitian Rahman (2015) terbukti bahwa cendol yang mengandung 75% tepung beras akan menghasilkan produk yang mudah patah sedangkan cendol yang mengandung 75%  tepung tapioka menghasilkan tekstur sangat kenyal sehingga tidak disukai oleh panelis. Hal ini dikarenakan tepung tapioka mengandung kadar amilopektin yang tinggi, yaitu 83% (Ambarningrum, 2021). Kandungan amilopektin menyebabkan penyerapan air ke dalam molekul pati lebih banyak sehingga ukuran pati membesar. Sehingga, tekstur cendol yang terbentuk semakin padat dan lebih resisten terhadap kerusakan mekanis. Oleh karena itu, dalam membentuk tekstur cendol perlu mencari perbandingan atau jumlah tepung yang berbeda.


3. Aroma cendol

Aroma cendol diduga dapat menguggah selera orang yang suka nyendol. Secara umum, aroma cendol dapat menjadi lebih wangi dengan ditambahkan daun pandan. Sebagian besar pewarna alami tidak memiliki kemampuan untuk memberikan aroma misalnya seperti bunga telang. Hal ini didukung oleh Fizriani (2021) yang berpendapat bahwa ekstrak bunga telang tidak beraroma. Oleh karena itu penggunaan daun pandan sangat penting. Selain itu, daun pandan juga dapat menutupi aroma yang tidak diinginkan, yaitu aroma langu berasal dari bahan-bahan lainnya.  Terlebih lagi, aroma daun pandan diketahui memiliki efek relaksasi. Bagaimanapun, aroma yang terdeteksi dipengaruhi oleh jumlah daun pandan/ bahan pewangi yang ditambahkan. Berdasarkan penelitian Wulandari dkk. (2019) terbukti bahwa semakin banyak konsentrasi ubi ungu yang ditambahkan akan membuat aroma khas ubi ungu dapat terasa.  

Selamat mencoba. Semoga bermanfaat. 


Daftar Pustaka

Anonim. (2022). https://eprints.umm.ac.id/48356/3/BAB%20II.pdf. Diakses tanggal 12 Juni 2022

Ambarningrum, D. (2021). Pengaruh Rasio Tapioka dan Tepung Beras serta Suhu Pengeringan Bunga Telang terhadap Sifat Fisik, Kimia, dan Tingkat Kesukaan Cendol. Naskah Publikasi Program Studi Teknologi Hasil Pertanian.

Azzahra, D. A. N. S., Achmad, S. H., & Nurlena, N. (2021). Pemanfaatan Daun Kelor Sebagai Subsitusi Daun Suji Pada Cendol The Utilization Of Moringa Leaves As Subsitusion Of Suji Leaves In Cendol. eProceedings of Applied Science7(6).

Fatsecret. (2022). https://www.fatsecret.co.id/kalori-gizi/umum/cendol?portionid=10411732&portionamount=100,000

Fizriani, A., Quddus, A. A., & Hariadi, H. (2021). Pengaruh Penambahan Ekstrak Bunga Telang terhadap Sifat Kimia dan Organoleptik pada Produk Minuman Cendol. Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian4(2), 136-145.

Harmayani, E., Murdiati, A., & Griyaningsih, G. (2011). Karakterisasi pati ganyong (Canna edulis) dan pemanfaatannya sebagai bahan pembuatan cookies dan cendol. AgriTECH31(4).

Hasanah, A., Nurrahman, N., & Suyatno, A. (2022). Penambahan Ekstrak Kulit Buah Naga terhadap Derajat Warna, Kadar Antosianin, Aktivitas Antioksidan dan Sifat Sensoris Cendol. Jurnal Pangan dan Gizi12(1), 25-31.

Octaviana, F. S. (2022). KAJIAN PEMBUATAN CENDOL DENGAN PENAMBAHAN FILTRAT DAUN KELOR (Moringa oleifera, L) DAN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius, Roxb) SEBAGAI SUMBER ANTIOKSIDAN ALAMI (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Malang).

Mustikasari, A. I. (2019). Jenis-jenis cendol dan segelitintir filosofinya. https://etnis.id/jenis-jenis-cendol-dan-segelintir-filosofinya/#:~:text=Bentuk%20dawet%20yang%20bulat%20pun,atau%20pecahan%20genting%2C%20bukan%20uang.

Rahman, M., & Mardesci, H. (2015). Pengaruh Perbandingan Tepung Beras dan tepung Tapioka Terhadap Penerimaan Konsumen Pada Cendol. Jurnal Teknologi Pertanian4(1), 18-28.

Silalahi, M. (2018). Pandanus amaryllifolius Roxb (Pemanfaatan dan potensinya sebagai pengawet makanan). Jurnal Pro Life5(3), 626-636.

Warasi, Y.M. (2021). Mengenal Cendol, Serta Sejarahnya dan Variasinya. https://cairofood.id/mengenal-cendol-sejarah-variasi/

Widiyani, A. (2018). Cinta Kuliner Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Wulandari, P. A., Sugitha, I. M., & Arihantana, N. M. I. H. (2019). PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG BERAS DENGAN PASTA UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L. Poir) TERHADAP KARAKTERISTIK CENDOL. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan (ITEPA)8(3), 248-256.


Jumat, 27 Mei 2022

Trik Jitu Agar Anak Mengonsumsi Sayur

Berdasarkan Riskesdas (2018) terbukti bahwa presentase kurangnya konsumsi sayur dan buah adalah 96,9% pada anak-anak usia 5-9 tahun serta sebesar 96,8% untuk berusia 10-14 tahun. Faktanya. anak-anak tersebut paling menyukai konsumsi minuman manis, makanan manis serta makanan dengan penyedap rasa (Infodatin, 2020). Produk pangan tersebut sangat banyak ditemukan di pasaran, yaitu supermarket, restoran atau kantin sekolah (American Health Association, 2022). Sesungguhnya sayur-sayuran dan buah-buahan bermanfaat dan diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Selain itu, konsumsi buah dan sayur yang sesuai diperlukan oleh anak-anak. Riskesdas (2018) menyarankan konsumsi buah dan sayur dikatakan cukup apabila dikonsumsi minimal lima porsi selama tujuh hari dalam seminggu. 



Anak sulit mengonsumsi sayur dan buah.
Sumber theasianparent

Menariknya, Komunitas Gizi Bythedale (2022) mengelompokkan buah dan sayur berdasarkan warnanya, yaitu biru /ungu, hijau, putih, oranye, dan merah. Sayuran berwarna biru/ungu yaitu terung, anggur mengandung kandungan  antosianin dan fenolik yang dapat meningkatkan fungsi memori. Sayuran berwarna hijau yaitu bayam, kangkung mengandung lutein dan indoles yang dapat memelihara kesehatan mata, fungsi otak serta mendukung pertumbuhan tulang dan gigi yang kuat. Sayuran berwarna putih yaitu kubis mengandung allian dan selenium yang dapat mempertahankan kesehatan jantung. Sayuran berwarna oranye yaitu wortel yang dapat memelihara kesehatan mata, fungsi memori. Terakhir, sayuran berwarna merah yaitu tomat, apel yang dapat memelihara kesehatan saluran kemih serta kesehatan jantung. American Health Association (2022) menganjurkan anak-anak untuk mengonsumsi buah-buahan dan sayuran yang beraneka warna karena gizi yang didapatkan lebih banyak. 

Artikel ini bertujuan untuk memberikan tips dalam meningkatkan konsumsi sayur dan buah pada anak-anak. Berdasarkan penelitian Nurmahmudah (2015) terbukti bahwa anak-anak tidak menyukai sayuran karena berasa pahit, sedangkan buah-buahan berasa hambar dan asam. Selain itu, keseediaan buah dan sayur di rumah menjadi salah satu faktor yang berpengaruh dalam konsumsi buah dan sayur. Dalam konsumsi makanan, anak-anak akan mempertimbangkan aroma, rasa, tekstur yang menarik. Anak-anak secara alamiah resistan terhadap sesuatu hal yang baru. Oleh karena itu, pemberian sayur-sayuran dan buah-buahan perlu dilakukan secara sering, bertahap dan dalam bentuk yang beraneka ragam (CSPInet, 2022).Berikut adalah tips untuk membantu meningkatkan konsumsi sayur dan buah bagi anak-anak:


1. Dukung Anak dalam Mengonsumsi Sayuran dan Buah-Buahan
Dukungan orang tua terhadap anak merupakan salah satu faktor yang sangat penting. Penelitian Hidayati (2017) membuktikan bahwa orang tua yang membawakan bekal sayur dan buah di sekolah kepada anak-anak secara rutin serta menyempatkan waktu makan bersama-sama dengan keluarga dapat meningkatkan konsumsi sayur dan buah anak-anak (Gross, 2010). Selain itu,  berbelanja dengan anak-anak, berdiskusi dan membelikan sayuran dan buah-buahan favorit untuk anak dapat meningkatkan konsumsi sayuran dan buah-buahan. Bentuk dukungan yang lain yang dapat dilakukan yaitu mengijinkan anak untuk memilih diantara dua jenis buah-buahan atau sayuran dan bukan buah-buahan dengan sereal (CSPInet, 2022). Bercerita tentang sayuran dan buah-buahan dapat membantu anak-anak semakin menyukai sayur dan buah. 


2. Buat Bekal yang Kreatif
Peran ibu sebagai juru masak di rumah diduga dapat mempengaruhi konsumsi sayuran dan buah-buahan. Seorang ibu, perlu mempelajari bagaimana cara mengolah makanan  serta mampu menyediakan aneka buah-buahan dan sayuran untuk anak-anak. Sandwich dengan kombinasi bahan pangan yang terbuat dari timun, daging dan bahan pangan lainnya diduga dapat membuat anak semakin menyukai sayuran dan buah-buahan. Dalam bekal anak-anak, ibu dapat menambahkan buah-buahan dan sayuran ke dalam menu main course, side dishes dan sup yang menjadi favoritnya. Selain itu, buah-buahan dapat ditambahkan ke dalam smoothies atau low-fat yoghurt.  Apabila diizinkan, anak-anak juga dapat ikut bergabung dalam proses pembuatan bekal bersama-sama dengan ibu, yaitu ketika menata atau menghias bekal, menyiapkan meja, mencuci bahan pangan. Hal ini dapat menumbuhkan minat dalam mengonsumsi buah-buahan dan sayuran. 


Interaksi antara orang tua dan anak
Sumber: freepik

3. Lingkungan 
Lingkungan anak bersama dengan teman-temannya mempengaruhi kebiasaan konsumsi buah makan dan sayur. Ketika lingkungan tersebut menaati norma lingkungan bahwa perlu nya kebiasaan konsumsi sayur dan buah, maka anak tersebut akan terpengaruhi dan dapat meningkatkan konsumsi buah dan sayur (Sharp & Robinson, 2016). Selain itu, lingkungan keluarga yang sering mengonsumsi sayur dan buah dapat membuat anak menjadi lebih sering dan menyukai sayuran dan buah-buahan (CSPInet, 2022). Keluarga, yaitu Ayah, Ibu dan anak-anak dapat membuat tantangan konsumsi buah dan sayur dan  duduk di meja makan  bersama-sama dalam mengonsumsi sayur dan buah dengan jumlah buah dan sayur yang dikonsumsi yang telah disepakati bersama-sama (American Health Association, 2022). Tantangan di lingkungan keluarga tersebut melibatkan jenis buah dan sayur yang dikonsumsi, serta jumlah buah dan sayur misalnya minimal empat jenis buah dan sayuran. Anak-anak juga diminta untuk menuliskan jenis buah dan sayur  yang telah dikonsumsi.  Ketika berhasil anak dapat diberikan rewards dari orang tuanya. 


Keluarga yang menjadi role model bagi anak-anak
Sumber: Cision news


Mari kita tingkatkan konsumsi buah dan sayur untuk anak-anak bersama-sama.
Selamat mencoba, semoga bermanfaat!



Daftar Pustaka

American Health Association. (2022). Fruit & Veg Toolkit for Kids. https://www.heart.org/-/media/data-import/downloadables/9/8/9/fc-fruit-and-veggie-toolkit-for-kids-ucm_480006.pdf

CSPInet. (2022). https://www.cspinet.org/sites/default/files/attachment/School-Meals-Tip-Sheet-Get-Kids-to-Eat-Fruits-and-Veggies.pdf

Anonim (2022). Helping Kids to Eat Fruits and Vegetable.  https://www.blythedale.org/sites/default/files/content/inline/fruits_veggies_parent_handout.pdf. Diakses tanggal 22 Mei 2022. 

Gross SM, Pollock ED, Braun B. (2010). Family Influence: Key to Fruit and Vegetable Consumption among Fourth- and Fifth-Grade Students. J Nutr Educ Behav. 42(4):235–41. 

Hidayati, D., Suyatno, S., Aruben, R., & Pradigdo, S. F. (2017). Faktor Risiko Kurang Konsumsi Buah Dan Sayur Pada Anak Usia Sekolah Dasar (Studi Kasus-Kontrol Pada Siswasdn Sendangmulyo 03 Semarang Tahun 2017). Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip)5(4), 638-647.

Infodatin. (2020). Hari Bawa Bekal. https://pusdatin.kemkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/infodatin-2020-bekal.pdf. Diakses pada tanggal 22 Mei 2022. Pukul 15:37.

Liputan6. (2021). https://www.liputan6.com/health/read/4516739/gawat-95-persen-orang-indonesia-kurang-makan-sayur-dan-buah. Diakses tanggal 22 Mei 2022. Pukul 15:54.

Nepper, M. J., & Chai, W. (2017). Parental views of promoting fruit and vegetable intake among overweight preschoolers and school-aged children. Global qualitative nursing research, 4, 2333393617692085.

Nurmahmudah, D. K., Aruben, R., & Suyatno, S. (2015). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Makan Buah dan Sayur pada Anak PRA Sekolah Paud Tk Sapta Prasetya Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip)3(1), 244-255.

Sharps, M., & Robinson, E. (2016). Encouraging children to eat more fruit and vegetables: Health vs. descriptive social norm-based messages. Appetite100, 18-25.

SNAP. (2022). Fruit & Vegetables. http://www.foodandfun.org/resources/pdf/tips/fruitveg.pdf

CTAR. (2022). https://www.ctahr.hawaii.edu/new/fvmm/forms/KidsTipSheet.pdf. Diakses tanggal 27 Mei 2022. Pukul 7:39.

Sabtu, 14 Mei 2022

Tingkat Kematangan Steak, Lezat yang Mana?

Tingkat Kematangan Steak Sapi, Lezat yang Mana?  
Oleh: Michael Adrian Iskandar
(Kulinolog, Alumnus Program Studi Teknologi Pangan)

Steak merupakan makanan yang terbuat dari daging yang dipanggang dan dibumbui. Tahukah Anda, steak memiliki tingkat kematangan yang berbeda-beda? Ternyata, tingkat kematangan atau disebut juga Degree of doneness merupakan salah satu contoh yang dapat mempengaruhi preferensi seseorang dalam mengonsumsi steak, dimulai dari tekstur daging, yaitu kekenyalan dan keempukan yang disentuh oleh jari, warna di dalam daging, suhu di dalam daging yang diukur dengan menggunakan dial termometer, serta lama waktu pemasakkan. Agar mengetahui warna di dalam daging, daging perlu dibelah terlebih dahulu, kemudian diamati dan baru digolongkan. Prill (2019) menambahkan bahwa  menentukan warna adalah cara yang paling diminati dalam mengetahui tingkat kematangan dari daging tersebut. Dalam bukunya, yang berjudul On Food and Cooking, McGee (2004) membagi tingkat kematangan menjadi empat, yaitu bleu meat, rare meat, medium-done meat, dan well done meat.

Sabtu, 07 Mei 2022

Perbedaan Quaker Oats Merah dan Biru

Di pasaran, sering kita melihat terdapat dua warna quaker oats, quaker oats terdapat kemasan merah dan biru, yaitu Quaker instant oat meal yang berwarna merah dan Quaker cooking oat meal yang berwarna biru.  

Rabu, 04 Mei 2022

Terungkap! Misteri Jjangmyeon

Makanan instan yang berasal dari Korea atau disebut juga K-food, yaitu bulgogi.kimchi, Jjangmyeon makin berjamuran di pasaranSiapa nih yang tahu atau bahkan sudah pernah mencoba mie Jjangmyeon di pasaranYup benar sekali, Jjangmyeon terasa manis, asin, dan gurih, berwarna coklat kehitaman dan lezat. 

Senin, 02 Mei 2022

Begini Cara Mengatasi Panic Buying

Begini Cara Mengatasi Panic Buying

Ketika covid melanda pertama kali, sebagian besar masyarakat yang menjadi panik dalam membeli produk. Secara umum, masyarakat membeli produk-produk, termasuk produk pangan dalam jumlah yang sangat banyak untuk stok ataupun mengantisipasi wabah. 


Panic buying tersebut bisa saja menyebabkan krisis persedian pangan global (Thukral, 2020) dan memicu kenaikkan bahan pangan. Sebagai contoh dalam Kompas (2022) dibuktikan bahwa masker, handsanitizer, susu beruang, temulawak dan minyak goreng sempat mengalami kekosongan.Selain itu, dalam penelitian Fadila & Holik (2021) terbukti bahwa vitamin serta obat-obatan menjadi kosong.

 

Animasi Panic buying
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=cx6MD512x4s

Panic buying di masa Covid-19
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=TBxbqEwV29A

Pemerintah serta menteri juga menyarankan agar masyarakat tidak menjadi panik. Sesungguhnya panic buying disebabkan oleh rasa takut masyarakat akan kelangkaan dan kekurangan obat yang dibutuhkan (Fadila & Holik, 2021). Eva (2020) menambahkan bahwa masyarakat juga belum tahu sampai kapan pandemic berakhir. Bassett (2020) menambahkan bahwa ketika kita membeli banyak barang, misalnya tisu toilet. 


Kita merasa aman dengan pembelian sebanyak itu, namun perlu diingat bahwa kita hidup bukan sendirian. Masih banyak teman-teman kita yang membutuhkan barang tersebut. Sebagai masyarakat,  berdasarkan Arafat et al. (2021) langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengendalikan panic buying:

 

1.      Berbagi

Berbagi dapat meningkatkan rasa kekeluargaan antar sesama. Rasa kekeluargaan antara sesama dapat mengurangi panic buying yang diperoleh. Selain itu, membeli secara cukup dan mempertimbangkan bahwa sesama kita manusia yang masih membutuhkan barang tersebut.


 Rasa simpati dan kebaikan kita sangat dibutuhkan. Misalnya, ketika terdapat orang yang membutuhkan tisu toilet yang sedang langka dan orang tersebut meminta kepada Anda. Anda perlu memberikan tisu toilet tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa Anda memiliki rasa simpati. melakukan kebaikan terhadap orang yang sedang benar-benar membutuhkan. 


Selain itu, Anda membuktikan bahwa memanusiakan manusia adalah prioritas utama.  (Bassett, 2020)

 

dreamstime.com

 

2.      Kurangi penggunaan sosial media.

Topik percakapan tentang kelangkaan barang dapat memicu panic buying. Media sosial merupakan salah satu faktor yang dapat membuat kepanikan masyarakat bertambah. Berdasarkan penelitian dari Arafat et al. (2021) telah  membuktikan di Negara Irak sebanyak 42,1% masyarakat yang panic buying dan sebesar 32,8% responden berpikir bahwa panic buying dipengaruhi oleh media sosial.


Kurangi penggunaan sosial media, misalnya mengikuti forum yang membahas tentang persediaan langka suatu barang atau melihat foto-foto rak supermarket kosong, laporan persediaan barang yang kosong (Frontiersin, 2020; Openlearn, 2021). 


Dalam menggunakan media sosial, kita dapat mengajak teman-teman kita untuk membeli barang secukupnya serta percaya kepada langkah yang diambil pemerintah , sehingga public awareness dapat terjaga. Mari dengan bijak menggunakan media sosial.

 

dreamstime.com



"Panic is a lot like alcohol. You can get drunk on it, and when you are drunk, you aren't making logical or intelligent decisions. You have to sober up before you can do that. It's the same with panic." – Dr. Wetter in COVID-19: How to Stop Panicking — and Panic-Buying article


Panic Buying
Mediaindonesia.com

Daftar Pustaka
Arafat, S. M., Kar, S. K., & Kabir, R. (2021). Possible controlling measures of panic buying during COVID-19. International Journal of Mental Health and Addiction, 19(6), 2289-2291.

Arafat, S. M., Ahmad, A. R., Murad, H. R., & Kakashekh, H. M. (2021). Perceived Impact of Social Media on Panic Buying: An Online Cross-Sectional Survey in Iraqi Kurdistan. Frontiers in Public Health, 9, 447.

Abigail Bassett. (2020). COVID-19: How to Stop Panicking — and Panic-Buying. https://www.shondaland.com/live/body/a31703187/covid-19-how-to-stop-panicking-and-panic-buying/

Eva, N., Saputra, D. R., Wulandari, D. A., Yahya, F. A., & Annisa, W. (2020). Panic-Buying Behaviour During the Covid-19 Outbreak: A Cross-Cultural Psychological Study. KnE Social Sciences, 80-87

FADILA, N. R., & Holik, H. A. (2021). REVIEW ARTIKEL: FENOMENA PANIC BUYING TERHADAP OBAT-OBATAN PADA MASA PANDEMI COVID-19. Farmaka, 19(4).

Frontiersin. (2020). https://www.frontiersin.org/research-topics/24662/communication-and-its-role-in-contributing-to-and-preventing-panic-buying-during-disasters

Kompas (2022). https://www.kompas.com/tren/read/2022/01/21/173000765/fenomena-panic-buying-di-indonesia-dari-susu-beruang-hingga-minyak-goreng?page=all

OpenLearn. (2021). https://www.open.edu/openlearn/health-sports-psychology/psychology/panic-buying-and-how-stop-it

Syarifudin. (2020). FAO Ingatkan Panic Buying dan Lockdown Dorong Harga Pangan Dunia Naik.

Thukral, N. (2020). https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-food-security-idUSKBN21808G