Label Pangan: Konsumsi Berlebihan Mempunyai Efek Laksatif

Kemarin, saya pergi jalan-jalan ke satu supermarket  yang masih tergolong baru di kota tempat saya tinggal. Lalu, saya menemukan satu wajah ...

Senin, 10 Agustus 2020

Mini Review: Fruit and Vege Infused Water, Minuman Unik yang Bermanfaat

#edisiminumankesehatan

Berdasarkan penelitian Briawan dkk (2011) telah disimpulkan bahwa sebanyak 37,3% remaja kurang mengonsumsi air putih dan berdasarkan Indrawati dkk (2017) sebanyak 73,5% atlet remaja mengonsumsi air mineral kurang dari standar, yaitu  delapan gelas / hari, setara dengan 2000 ml air. Liska dkk. (2019) menambahkan bahwa mengonsumsi air atau melakukan hidrasi berkontribusi positif terhadap pencernaan, fungsi syaraf serta manajemen berat badan, namun penelitian-penelitian tersebut dinilai kurang konsisten karena jumlah percobaan yang sedikit serta adanya faktor-faktor lain yang mempengaruhi, yaitu umur, jenis kelamin dan jumlah hormon reproduksi. Meskipun demikian, tubuh manusia tetap membutuhkan sebanyak 80% air (Bakri, 2019).  Selain itu, mineral yang terkandung di dalam air  dibutuhkan oleh tubuh diantaranya kalsium dan fosfor yang berkontribusi untuk menjaga kesehatan tulang dan apabila kurang dari batas rekomendasi yang telah ditentukan maka akan meningkatkan resiko terkena osteoporosis pada wanita (WHO, 2011). 





Infused water
sumber: merdeka.com


Infused water atau yang dikenal juga sebagai spa water merupakan air yang dicampurkan dengan buah, sayur, herbal atau rempah-rempah dan di rendam dalam waktu yang lama tanpa penambahan gula. Dalam berbagai sumber penelitian, buah-buahan, sayuran, rempah atau herbal direndam selama dua hingga empat jam di suhu ruang atau empat hingga 12 jam di suhu refrigerator. Secara umum, infused water dikonsumsi hanya airnya saja namun, buah-buahan di dalamnya tidak dikonsumsi, karena rasanya kurang disukai (Adrian, 2017) dan teksturnya menjadi mengerut, disebabkan oleh proses difusi.  Infused water cocok dikonsumsi di pagi hari sebelum sarapan (Chandra & Amilah, 2017) dan dapat dikonsumsi untuk kalangan remaja, anak-anak, dewasa ataupun lansia baik yang berprofesi sebagai atlet ataupun non atlet. Pada remaja putri diketahui infused water dapat mengurangi rasa nyeri pada saat menstruasi (Pumani, 2017) dan telah dibuktikan bahwa infused water dapat mencegah dehidrasi pada atlet yang ditandai dengan warna urin yang tidak berubah (Ali et al., 2018). 

Infused water dapat menggunakan buah, sayur, rempah, herb yang bervariasi. Buah-buahan yang dapat digunakan yaitu kurma, jeruk, kiwi, stroberi, anggur hitam, lemon, sayur-sayuran yang dapat digunakan yaitu timun, herb berupa daun mint dan rempah berupa jahe sehingga diduga dapat menghilangkan rasa bosan. Selain itu, pemilihan jenis bahan dapat mempengaruhi rasa infused water, jahe dapat memberikan rasa pedas pada infused water karena mengandung zingeron (Wahyuningsih, 2018) sedangkan kulit lemon dan lemon dapat berkontribusi memberikan rasa pahit dan asam (Harifah, 2014) diduga karena kandungan tanin dan asam organik. Berdasarkan jurnal riset kesehatan tahun 2017, infused water yang telah disimpan selama empat jam di suhu refrigerator masih aman untuk dikonsumsi, namun disarankan dalam pembuatannya tetap memperhatikan personal hygiene, bahan baku dan kebersihan peralatan yang digunakan agar umur simpan infused water dapat bertahan lebih lama. Meskipun beberapa kulit buah-buahan mengandung beberapa nutrisi yang bermanfaat bahkan lebih banyak dibandingkan dengan daging buah namun sebaiknya, penggunaan kulit buah lebih baik dihindari, diduga kandungan mikroorganisme kulit buah lebih banyak dibandingkan dengan daging buah yang akan mengakibatkan umur simpan infused water menjadi lebih pendek. 

Infused water memiliki keunggulan dibandingkan dengan minuman lainnya, yaitu memiliki kandungan gula, kalori yang lebih rendah dibandingkan dengan kopi dan diduga tidak mengandung kafein yang dikatakan dapat mengurangi cairan tubuh (Adrian, 2017). Berdasarkan jurnal kesehatan masyarakat tahun 2018 dikatakan bahwa kandungan kalori infused water yang terdiri dari apel, pisang dan lemon yaitu 212 kkal  dan mengandung 6% dari karbohidrat yang dibutuhkan dalam minuman olahraga serta Harifah (2014) menambahkan bahwa kadar gula infused water yang terdiri dari jeruk, stoberi, anggur dan kiwi yang telah mengalami perendaman selama 12 jam dalam penyimpanan refrigerator berkisar antara 0,4-0,6%. Variasi nutrien yang terkandung dalam infused water, yaitu vitamin K, vitamin C, Kalium, Magnesium dan Vitamin A dipengaruhi oleh komposisi bahan baku (Surati et al. , 2019) serta vitamin C dan antioksidan dipengaruhi oleh suhu dan waktu penyimpanan.

Kekeruhan infused water akan semakin keruh apabila disimpan semakin lama, disebabkan oleh kandungan garam dan mineral yang terlarut dalam air. Waktu penyimpanan tetap harus diperhatikan, waktu yang terlalu lama yaitu diatas 12 jam dapat menurunkan kandungan vitamin C, dan aroma, disebabkan oleh teroksidasinya kandungan vitamin C dan menguapnya komponen-komponen volatil yang ada pada infused water sehingga menjadi kurang bermanfaat dan kurang disukai. Oleh karena itu, mari kita konsumsi infused water secara rutin dan dengan waktu penyimpanan yang tepat karena secara tidak langsung, infused water dapat membantu memenuhi kebutuhan  air dan kebutuhan mikronutrien, yaitu vitamin dan mineral sehingga daya tahan tubuh tetap terjaga dan terhindari dari beberapa penyakit yang disebabkan oleh defisiensi vitamin/mineral.   Sidauruk (2018) merekomendasikan untuk mengonsumsi infused water lemon sebanyak dua hingga tiga kali sehari untuk mencukupi kebutuhan vitamin C dalam tubuh.  




Daftar Pustaka:

Adrian, K. (2017). Fakta tentang Manfaat Infused Water. https://www.alodokter.com/fakta-tentang-manfaat-infused-water. Diakses pada tanggal 10 Agustus 2020. Pukul 15:17. 

Ali et al. (2018). Usage of Fruit Infused water for Prevention of Dehydration Due To Endurance Exercise. Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 13 No 3. Hal 417-422.

Bakri, S. (2019). Status Gizi, Pengetahuan dan Kecukupan Konsumsi Air pada Siswa SMA Negeri 12 Kota Banda Aceh. Jurnal Action: Aceh Nutrition Journal. Volume 4 No. 1. Hal 22-27.

Briawan, D; Sedayu, T.R.;Ekayanti, I. (2011). Kebiasaan Minum dan Asupan Cairan Remaja di Perkotaan. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. Vol 8 No 1. Hal 36-41. 

Chandra, M.I & Amilah, S. (2017). Pengaruh Lamap Penyimpanan Infused Water emon (Citrus lemon) dan Mentimun (Cucumisstavus L.) terhadap Pertumbuhan Bakteri. Stigma Vol 10 No 2. Hal 68-73

Haitaimi et al. (2017). Kadar vitamin C Sunkist Peras dan Infused Water. Medical Laboratory Technology Journal Vol 3. No. 1.. Hal 98-102

Harifah, I. (2014). Aktivitas Antioksidan Infused Water dengan Variasi Jeruk (Nipis, Lemon dan Baby) dan Buah Tambahan (Stoberi, Anggur Hitam dan Kiwi). Jurnal Teknologi dan Industri Pangan Vol 1. No. 1. Hal 54-58.

Indrawati, F; Kurdanti, W; Suryani, I. (2017). Kajian Karakteristik dan Asupan Cairan pada Atlet di SMA Negeri 1 Sewon. Jurnal Nutrisia. Hal 90-94. 

Liska et al. (2019). Narrative Review of Hydration and Selected Health Outcomes in the General Population. Nutrients. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6356561/. Diakses tanggal 9 Agustus 2020. Pukul 20.00.

Muzaifa et al. (2019). Study of Infused Water Production from Date Palm (Phoenix dactylipera) with Addition of Lime (Citrus aurantis folia). Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia Vol. 11 No. 2. Hal 84-89.

Riskesdas (2018). Berapa Takaran Normal Air agar Tidak Kekurangan Cairan dalam Tubuh. http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah/page/14/berapa-takaran-normal-air-agar-tidak-kekurangan-cairan-dalam-tubuh. Diakses tanggal 10 Agustus 2020. Pukul 16:40

Sidauruk, I. (2018). Vitamin C Stability and Antioxidant Activity in Infused Water of Lemon using Glass and Plastic Packaging. Skripsi. Universitas Katolik Soegijapranata. 

Surati et al. (2019). Level of Minerals, Vitamin and Power Received in Drink Infused Water with Diversification. Jurnal Riset Kesehatan Vol. 8 No. 2. Hal 11-16

Surati & Qomariah. (2017). Tingkat Keamanan Minuman Infused Water dengan Diversifikasi Penyimpanan yang Berbeda. Jurnal Riset Kesehatan Vol 6. No. 1. Hal 13-19

Trisnawati et al. (2018) Tingkat Kekeruhan, Kadar Vitamin C dan Aktivitas Antioksidan Infused Water Lemon dengan Variasi Suhu dan Lama Perendaman. Universitas Muhammadiyah Semarang.  

Wahyuningsih et al. (2018). Aktivitas Antioksidan Herbs Infused Water dengan Variasi Lama Perendaman dan Varietas Jahe (Zingiber officinale) Emprit, Gajah dan Merah. Prosiding Seminar Nasional 5 tahun FP. Hal 1-7.

Wassawa, M. (2016). Pengaruh Waktu Infusa dan Suhu Air yang Berbeda terhadap Aktivitas antioksidan dan Vitamin C pada Infused Water Kulit Pisang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 1. No. 1. Hal 107-119.

WHO. (2011). Guidelines For Drinking Water Quality Fourth Edition. India. https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/44584/9789241548151_eng.pdf?sequence=1. D


Tidak ada komentar:

Posting Komentar