Label Pangan: Konsumsi Berlebihan Mempunyai Efek Laksatif

Kemarin, saya pergi jalan-jalan ke satu supermarket  yang masih tergolong baru di kota tempat saya tinggal. Lalu, saya menemukan satu wajah ...

Rabu, 26 April 2023

Makanan yang Tidak DIrekomendasikan Selama Cuaca Panas

Makanan yang Tidak DIrekomendasikan Selama Cuaca Panas
Disusun oleh: Michael Adrian Iskandar, S.TP., M.T.P. l Food Technologist 

Cuaca saat ini sangatlah panas, diakibatkan oleh adanya dinamika atmosfir yang tidak biasa serta adanya gerak semu matahari (BMKG dalam Santia, 2023). Selain itu, intensitas maksimum radiasi matahari dan kurangnya tutupan awan menjadi faktor lainnya yang dapat mempengaruhi suhu. Sesungguhnya, negara-negara lain, yaitu Bangladesh mencapai suhu 51,2 derajat celcius pada tanggal 21 April 2023 serta Myanmar dan India (Santia, 2023). Panas di Indonesia memiliki suhu 34 hingga 40 derajat celcius di Sulawesi Selatan, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Suhu yang panas ini dapat membuat air dari dalam tubuh terkeluarkan untuk mendinginkan tubuh (BBC Indonesia, 2023), namun berdasarkan Kemenkes (2023), ketika air tersebut keluar secara berlebih maka dapat menimbulkan gejala yang perlu diwaspadai, yaitu kulit terasa panas dan kering, jantung berdetak lebih cepat, kulit terlihat pucat, mual, muntah, pusing, urin yang berwarna kuning agak pekat serta pekat. Beberapa artikel menyarankan agar menghindari makanan-makanan manis, berkafein, minuman energi serta minuman beralkohol. Tulisan ini bertujuan untuk mendiskusikan mengapa makanan-makanan tersebut perlu dihindari? serta efek yang dapat efek yang tidak menguntungkan? Mari kita lihat bersama-sama.   

1. makanan manis

Berdasarkan KBBI, manis memiliki rasa seperti gula. Sesungguhnya, terdapat banyak jenis sumber pemanis dan digolongkan menjadi dua, yaitu pemanis alami, dan buatan. Pemanis alami, yaitu ditemukan dari pangan itu sendiri misalnya gula Stevia berasal dari daun Stevia, glukosa dan fruktosa berasal dari buah-buahan sedangkan pemanis buatan, contohya yaitu aspartam, siklamat, dulsin. Secara umum, gula tersebut merupakan gula yang sengaja ditambahkan untuk menambah rasa manis. Pemanis-pemanis ini banyak diaplikasikan kepada produk pangan, yaitu permen, teh manis, soft drink, boba drink, kopi,  snack, wafer, minuman kemasan, jus dan lain-lain.Terdapat di satu minuman manis berkadar 600 mL mengandung lebih dari 12 sendok teh gula sehingga tidak disarankan untuk dikonsumsi secara terus menerus. 

Dalam artikel Novena (2023) minuman manis cenderung dikonsumsi oleh Masyarakat karena diduga pengaruh iklan produk manis yang dapat memberikan efek kesenangan. Selain itu, berdasarkan praktisi diet Deutrom dari India mengatakan bahwa minuman manis dapat meningkatkan hormon dopamin yang dapat membuat kita merasa nikmat ketika mengonsumsi gula, meskipun kita tidak membutuhkannya. Terbukti di tahun 2019, cuaca panas dapat memicu Masyarakat khususnya di Meksiko untuk mengonsumsi minuman manis, yaitu soda dan jus. Adanya efek panas dapat membuat kita merasa kurang energi. Deutrom menyimpulkan bahwa minuman manis tidak dapat  menghilangkan dahaga atau mendapatkan kenikmatan. 

Oleh karenanya, Deutrom dalam Novena (2023) menyarankan untuk tetap mengonsumsi air agar tubuh tetap terhidrasi. Air yang dikombinasikan dengan mentimun atau lemon dapat membantu melepas dahaga. Glukosa dapat memiliki efek diuretik.

2. makanan berkafein

Makanan berkafein, yaitu makanan yang mengandung zat psikoaktif kafein. Kafein dapat ditemukan pada pangan, yaitu kopi dan teh. Sesungguhnya, Kafein ini memiliki dampak positif dan negatif apabila dikonsumsi berlebih. Dampak positif yang didapatkan saat dikonsumsi, yaitu meningkatkan kewaspadaan, menghilangkan kantuk, dan menaikkan mood. Selain itu, dampak negatif yang dapat dirasa, yaitu menimbulkan insomnia, meningkatkan stress dan tekanan darah. Bistani (2006) menegaskan bahwa kandungan kafein dalam kopi merupakan zat diuretik serta susu yang mengandung glukosa, dan memiliki diuretik osmotik yang dapat meningkatkan eksreksi urin. 

Berdasarkan Rupatti dalam Datta (2023) efek diuretik ini dapat menyebabkan seseorang kehilangan cairan tubuh atau disebut juga dehidrasi. Apalagi cuaca yang sedang panas yang semakin membuat kehilangan cairan. FDA (Food and Drugs Administrations) merekomendasikan konsumsi kopi perlu dibatasi  yaitu 400 hingga 500 mg per hari. Batas tersebut dipengaruhi oleh tingkat metabolisme dan sensitivitas kopi. Bagaimanapun, batas konsumsi tiap orang berbeda-beda. Di dalam teh terkadang dipadukan dengan herbal-herbal, yaitu jahe. Sholehuddin dkk. (2018) membuktikan bahwa salah satu jenis jjahe, yaitu jahe merah memiliki efek diuretik karena adanya senyawa gingerol sehingga pembuluh darah melebar dan meluruhkan urin. Selain itu, Sholehuddin (2018) menambahkan gingerol merupakan senyawa anti koagulan. 

 3. minuman energi

Minuman energi / energy drinks, merupakan minuman yang terbuat dari kombinasi kafein, taurin,  gula, vitamin dan beberapa produk herbal (Gulp, 2023). Sesungguhnya, minuman berenergi dibuat bertujuan untuk membuat tubuh semakin terhidrasi serta menambah elektrolit yang terkeluarkan dan dapat memberikan efek diuretik. Oleh karena itu, Riesenhuber (2006) meneliti tentang pengaruh kafein dan taurin terhadap efek diuretik. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa taurine tidak memberikan efek diuretik, yaitu cairan tubuh tidak berkurang. Sebaliknya, kafein berpotensi untuk memberikan efek diuretik sehingga memicu buang air kecil. Selama cuaca yang sedang panas, perlu menahan air dalam tubuh ya agar dehidrasi dapat dicegah. 

  4. minuman beralkohol 

Minuman beralkohol merupakan minuman yang mengandung alkohol . Kandungan alkolhol, yaitu etanol yang terdapat dalam minuman ini dapat menyebabkan berbagai dampak yang tidak diinginkan, yaitu dapat menganggu metabolisme di hati dan meningkatkan kandungan trigliserida (Purbayanti & Saputra ,2017). Sesungguhnya proses pembuatan minuman alkohol tersebut diolah dengan menggunakan proses fermentasi dan atau menggunakan proses destilasi. Dari proses fermentasi dalam bahan pangan inilah dapat menciptakan alkohol.  Kandungan etanol di dalam alkohol bervariasi, yaitu satu hingga 55 % dan dibedakan menjadi golongan A hingga D ( Lestari ,2019).  Pemerintah kota Medan (2019) mempertegas minuman beralkohol memiliki efek diuretik yang dapat mengurangi cairan tubuh.  Efek tersebut dapat menurunkan tekanan darah, meningkatkan volume serta mengubah komposisi ion dan pH urin (Nurihardiyanti dkk., 2015). Dalam penelitiannya, Polhuis dkk. (2017) meneliti tiga variasi minuman beralkohol, yaitu beer, wine dan spirits. Berdasarkan hasil penelitian terbukti bahwa beer dan spirits memiliki efek diuretik kecil dan pendek.

Dapat disimpulkan bahwa keempat makanan tersebut, yaitu makanan manis, berkafein, minuman beralkohol serta energi dapat memberikan efek diuretik, yaitu meningkatkan volume urin, sehingga air merupakan minuman yang paling direkomendasikan untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dalam cuaca yang panas ini. Selain itu, Air juga didapatkan dari buah-buahan seperti semangka. Buah tersebut mengandung banyak air, yaitu 94 gram dalam 100 gram bahan (Puspitasari, 2014). Kemenkes (2023) merekemondasikan untuk mengonsumsi air sebanyak dua liter bagi orang dewas. Makanan dapat memberikan asupan sebanyak 20% dari total cairan tubuh. Meskipun demikian, keputusan ada di tangan teman-teman. Apakah tetap ingin mengonsumsi produk tersebut ? ataukah lebih baik dihindari? 

Terimakasih telah membaca ya.
Silahkan beri dukungan like, dan comment sebagai wujud dukungan kepada saya sehingga saya tetap semangat untuk menulis. 
Semoga tulisan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kita semua. 

Amin!


Daftar Pustaka

Anonim. (2023). http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/4183/3/103711020_bab2.pdf. Diakses tanggal 26 April 2023. Pukul 10:21.

BBC News Indonesia. (2023).  https://www.bbc.com/indonesia/majalah-62177681#:~:text=Berkeringat%20merupakan%20mekanisme%20tubuh%20untuk,menguap%20dan%20dapat%20mendinginkan%20tubuh.

Bistani, D. A. (2006). Efek diuretik kopi susu pada tikus putih (Rattus norvegicus) dengan variasi jenis susu.

CNN Indonesia. (2023). Kemenkes Ungkap Risiko Kesehatan Imbas Cuaca Panas Menyengat.  https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230426103440-20-942139/kemenkes-ungkap-risiko-kesehatan-imbas-cuaca-panas-menyengat.

Gulp. (2023). Energy Drinks. https://foodactive.org.uk/wp-content/uploads/2016/07/GULP-3-Energy-Drinks-v2.pdf 

https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55729/1/Air%20Panas%20atau%20Dingin%20untuk%20Menghilangkan%20Rasa%20Haus.pdf

Kemenkes. (2023). Berapa Takaran Air Yang Anda Harus Minum?.  https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/stress/page/12/berapa-takaran-air-yang-harus-anda-minum#:~:text=Pada%20orang%20dewasa%2C%20konsumsi%20air,pada%20tubuh%20yaitu%20sekitar%2020%25.


Latunra, A. I., Johannes, E., Mulihardianti, B., & Sumule, O. (2021). Analisis Kandungan Kafein Kopi (Coffea arabica) Pada Tingkat Kematangan Berbeda Menggunakan Spektrofotometer UV-VIS. Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan, 12(1).

Lestari, T. R. P. (2019). Menyoal pengaturan konsumsi minuman beralkohol di Indonesia. Aspirasi: Jurnal Masalah-masalah Sosial, 7(2), 127-141.

Novena M. (2023).  (Mengapa Ingin Minum Minuman Manis Saat Cuaca Panas. https://www.kompas.com/sains/read/2023/04/26/123200723/mengapa-ingin-minum-minuman-manis-saat-cuaca-panas-?page=all.

Nurihardiyanti, N., Yuliet, Y., & Ihwan, I. (2015). Aktivitas Diuretik Kombinasi Ekstrak Biji Pepaya (Carica Papaya L) dan Biji Salak (Salacca Zalacca Varietas Zalacca (Gaert.) voss) pada Tikus Jantan Galur Wistar (Rattus Norvegicus L). Jurnal Farmasi Galenika (Galenika Journal of Pharmacy)(e-Journal), 1(2), 105-112.

Pemkomedan. https://www.pemkomedan.go.id/artikel-12772-minuman-yang-menyebabkan-dehidrasi-dan-hidrasi.html#:~:text=Minuman%20Beralkohol,tubuh%20sehingga%20membutuhkan%20banyak%20cairan.

Polhuis, K. C., Wijnen, A. H., Sierksma, A., Calame, W., & Tieland, M. (2017). The diuretic action of weak and strong alcoholic beverages in elderly men: A randomized diet-controlled crossover trial. Nutrients, 9(7), 660.

Purbayanti, D., & Saputra, N. A. R. (2017). Efek Mengkonsumsi Minuman Beralkohol Terhadap Kadar Triglisrida: Effects of consuming alcoholic beverages on triglyceride levels. Jurnal Surya Medika (JSM), 3(1), 75-81.

Puspitasari. (2014). http://e-journal.uajy.ac.id/6514/3/BL201129.pdf

Rana, A. (2023). .Amankah Ngopi Saat Cuaca Panas? Ini Kata Ahli. https://food.detik.com/info-sehat/d-6680487/amankah-ngopi-saat-cuaca-panas-ini-kata-ahli. DIakses tanggal 26 April 2023.

Riesenhuber, A., Boehm, M., Posch, M., & Aufricht, C. (2006). Diuretic potential of energy drinks. Amino acids, 31, 81-83.

Santia, T. (2023). Suhu Panas Menyengat Indonesia, Erick Thohir: Hati-Hati dan Jangan Lupa Minum. https://www.liputan6.com/bisnis/read/5270119/suhu-panas-menyengat-indonesia-erick-thohir-hati-hati-dan-jangan-lupa-minum

Sholehuddin, M., Santoso, H., & Syauqi, A. (2018). Rebusan Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc. var Rubrum)–Kunyit Putih (Curcuma zedoaria Rosc.) sebagai Jamu Peluruh Urin. Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature), 1(1).

Susilawati, D. (2020). Gula Darah Bisa Berfluktuasi Saat Cuaca Panas, Apa Daya Pengidap Diabetes?https://ameera.republika.co.id/berita/rfogj6425/makanan-dan-minuman-yang-sebaiknya-dihindari-saat-cuaca-panas. Diakses tanggal 26 April 2023. Pukul 10:21. 

Minggu, 23 April 2023

Menelusuri Fakta Gorengan


Menelusuri Fakta Gorengan  
Disusun oleh: Michael Adrian Iskandar, S.TP., M.T.P.


Gorengan merupakan makanan yang sering dibuat dengan baluran tepung yang digoreng dalam minyak panas berlimpah, yaitu pisang goreng, gorengan tempe, tahu, tahu isi. Sipul & Sodik (2021) mengatakan bahwa gorengan ini sangat disukai Masyarakat karena teksturnya yang renyah, rasa yang nikmat dan gurih. Apalagi dikonsumsi saat kondisi panas dan hangat. Sebagian besar artikel penelitian mengulas tentang  resiko mengonsumsi gorengan, yaitu penyakit kardiovaskuler, resiko diabetes tipe 2, memperbesar resiko munculnya kanker. Namun, bukan berarti tidak boleh mengonsumsi sama sekali gorengan (Sipul & Sodik, 2021) . 

Mari kita lihat dahulu, kenapa sih gorengan itu dikatakan beresiko? Mari menelusuri fakta-fakta yang ada.

 

Fakta #1. Gorengan digoreng dengan minyak berlimpah


Gorengan digoreng dengan menggunakan deep fat frying. Secara umumbahan utama yang digoreng itu sehat dan merupakan makanan fungsional yaitu pisang, tempe, tahu. Memang, terbukti oleh penelitian Pudjihastuti dkk. (2019) menggoreng dengan metode tersebut menghasilkan tingkat kerenyahan aneka cemilan yang lebih tinggi, yaitu 84,35%. Lumanlan (2020)  menggoreng kentang, dan kandungan lemak yang terserap setelah penggorengan hingga pendinginan kentang tembus hingga 64 hingga 65%. 

Air yang berada di dalam makanan akan menguap dan membentuk pori. Setelah itu, minyak akan terserap melalui pori yang dapat meningkatkan jumlah kalori dalam resep (de Lima dkk., 2019) .Sebenernya untuk faktor-faktor yang terkait menggoreng berdasarkan de Lima dkk. (2019), terdapat tiga faktor yang dapat mempengaruhi penyerapan minyak, yaitu tipe makanan, tipe minyak serta waktu penggorengan. Makanan berukuran besar dapat menyerap minyak lebih banyak dibandingkan dengan makanan berukuran kecil, karena memiliki area permukaan yang lebih besar (de Lima dkk., 2019). 

Semakin lama waktu penggorengan, maka minyak yang terserap semakin banyak. Tidak sedikit orang yang diduga saking terlalu hemat, menggunakan minyak goreng ini berulang kali, hingga kisaran tiga hingga empat kali. Perlahan, minyak yang digunakan akan berubah menjadi kecokelatan, kehitaman, mengental hingga mengeluarkan buih, akibat reaksi kimia, yaitu oksidasi yang dapat membuat minyak tersebut mengalami penurunan mutu hingga rusak (Nainggolan, 2016). Kerusakan minyak ini yang memiliki efek tidak menguntungkan bagi tubuh. 

Kenapa sih minyak ini semakin kental? karena selama proses penggorengan, minyak akan mengalami perubahan komposisi asam lemak yang ada  (Segatin, 2020). Akibatnya, transfer panas menjadi tidak maksimal dari api menuju ke makanan dan makanan membutuhkan waktu yang lama untuk menjadi matang (de Lima dkk., 2019). Oleh karenanya, dalam menggoreng gorengan perlu menggunakan minyak dengan kualitas yang baik ya agar jumlah minyak yang terserap dalam makanan dapat terkendali. 


Fakta #2. Gorengan memiliki  kandungan garam NaCl

Menaburkan garam NaCl

Garam dapur atau disebut juga NaCl merupakan garam yang sering digunakan dalam membuat gorengan (Sudirman & Purawisastra, 1987). Garam tersebut sering sengaja ditambahkan atau memang sudah ada di dalam bahan pangan. Mengagumkan, terbukti dari 40 makanan hasil buatan pabrik atau rumah tangga mengandung NaCl dalam produk kacang-kacangan, kentang, ubi dan lainnya sekitar 500 hingga 3000 mg/100 g. NaCl terdiri dari dua komponen, yaitu Natrium dan Klorin. Sesungguhnya, garam selain memberikan rasa asin ke dalam masakkan, Ia dapat mengatur volume darah, tekanan darah serta kadar air karena kandungan Natrium (Pandiangan, 2020), sedangkan klorin digunakan untuk menewaskan beberapa mikroorganisme tertentu. Asupan garam yang secara terus menerus perlahan dapat meningkatkan tekanan darah menjadi tinggi (Pandiangan, 2020) sehingga perlu dikendalikan.




Kalau dilihat dari tumpeng gizi seimbang, posisi garam dan minyak terletak di bagian teratas, artinya paling sedikit dibutuhkan oleh tubuh. Tumpeng tersebut cocok digunakan sebagai pedoman hidup kita sehari-hari. Hellosehat (2023) menyarankan  konsumsi garam maksimal satu sendok teh atau sekitar lima gram / orang / hari sedangkan konsumsi lemak maksimal lima sendok makan sekitar 67 gram / orang / hari. Mari kita bayangkan sejenak. Wow, sedikit ya. Oleh karenanya mari kita menjaga pola makan yang kita pilih setiap hari. Makan gorengan boleh, namun dibatasi, karena mengandung banyak garam dan lemak. 


Tidak lupa memasukan sayur-sayuran ke dalam gorengan 

Tak lupa dalam membuat gorengan perlu dipadukan dengan sedikit sayur ya. Secara umum, sayur-sayuran yang ditambahkan ke dalam gorengan yaitu daun bawang, seledri, wortel mengandung kandungan serat (Kusharto, 2006). Kandungan serat pada dalam sayur-sayuran tersebut secara berturut-turut, yaitu 1,5 gram/ 100 gram, 1,5 gram/100 gram, 1,1 gram/100 gram (Kusharto, 2006).  Meskipun berjumlah sedikit, namun besar manfaatnya. Sayur-sayuran mengandung serat yang baik untuk menurunkan kandungan lemak, terutama kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) serta memperlancar buang air besar dengan membentuk gel sehingga feses menjadi semakin berat dan mudah terkeluarkan. Selain itu,beberapa sayuran seperti daun bawang dan seledri dalam jumlah tertentu diduga dapat membuat gorengan menjadi lebih beraroma.

Sekian, Salam sehat!

Daftar Pustaka

de Lima, K. C. M., Barros, H. D. D. F., Passos, T. S., & Maciel, B. L. L. (2019). The effect of using different oils and paper towel in vegetable oil absorption of fried recipes. Journal of Culinary Science & Technology17(4), 373-384.

Hellosehat. (2023). Bagaimana Pedoman Gizi Seimbang di Indonesia? https://hellosehat.com/nutrisi/gizi-seimbang/. Diakses tanggal 23 April 2023. Pukul 1:21.

Kusharto, C. M. (2006). Serat makanan dan perannya bagi kesehatan. Jurnal gizi dan pangan1(2), 45-54.

Lumanlan, J. C., Fernando, W. M. A. D. B., & Jayasena, V. (2020). Mechanisms of oil uptake during deep frying and applications of predrying and hydrocolloids in reducing fat content of chips. International Journal of Food Science & Technology55(4), 1661-1670.

Nainggolan, B., Susanti, N., & Juniar, A. (2016). Uji kelayakan minyak goreng curah dan kemasan yang digunakan menggoreng secara berulang. Jurnal Pendidikan Kimia8(1), 45-57.

Pandiangan, N. (2020). GAMBARAN KONSUMSI MAKANAN ASIN DAN MAKANAN BERLEMAK/GORENGAN PADA SISWA/I JURUSAN BOGA SMK NEGERI 1 BERINGIN.

Pudjihastuti, I., Sumardiono, S., Nurhayati, O. D., & Yudanto, Y. A. (2019). Pengaruh Perbedaan Metode Penggorengan Terhadap Kualitas Fisik dan Organoleptik Aneka Camilan Sehat. In Prosiding Seminar Nasional Unimus (Vol. 2).

Praseptiangga, D., Maheswari, D. E., & Parnanto, N. H. R. (2020). Pengaruh Aplikasi Edible Coating Hidroksi Propil Metil Selulosa dan Metil Selulosa Terhadap Penurunan Serapan Minyak dan Karakteristik Fisikokimia Keripik Singkong. Jurnal Teknologi Hasil Pertanian13(2), 79-83.

Šegatin, N., Pajk Žontar, T., & Poklar Ulrih, N. (2020). Dielectric properties and dipole moment of edible oils subjected to ‘frying’thermal treatment. Foods9(7), 900. 

Sipul, E. H., & Sodik, M. A. (2021). BAHAYANYA SERING MAKAN GORENGAN. Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia. 

Sudirman, H. & Purawisastra, S. (1987) Kandungan Garam (NaCl) dalam Beberapa Makanan Jalanan. Jurnal Penelitian Gizi dan Makanan. Halaman 1-5. 

http://repository.unimus.ac.id/767/3/BAB%20II.pdf.  Diakses tanggal 23 April 2023. Pukul 2:13. 

Selasa, 18 April 2023

Pengolahan Tempoyak

Pengolahan Tempoyak
Disusun oleh: Michael Adrian Iskandar, S.TP., M.T.P. l Food Technologist


Halou guys gimana kabarnya hari ini? Libur lebaran sudah mulai tiba ya.. Mending cobain makanan baru deh.. Setelah searching google, saya menemukan makanan unik yang  saya baru saja temui.  Ada yang pernah melihat makanan dibawah ini atau bahkan sudah pernah melahap hingga habis? Produk pangan ini merupakan salah satu makanan tradisional Indonesia, yang diolah secara tradisional. 

Sumber: Wikipedia, 2023

Berdasarkan gambar di atas yang saya lihat, teksturnya itu lunak, mushy, berwarna kemerahan. Nah, makanan tersebut bernama tempoyak. Konon, makanan tradisional tersebut berasal dari Bengkulu, Indonesia dan diolah secara tradisional menggunakan teknik fermentasi (Hassanudin, 2010). Di Malaysia, tempoyak ini sering dijadikanan makanan tradisional musiman.  Hmm pernasaran? yuk mari kita lihat proses pembuatan tempoyak. tapi, sebelum masuk ke situ, tempoyak ini banyak manfaatnya khususnya dibidang kuliner, yaitu sebagai bumbu rempah khas Jambi cocok dikonsumsi bersama sup ikan patin, serta dibuat menjadi sambal. Muzaifa dkk. (2018) berpendapat bahwa tempoyak tersebut memiliki cita rasa yang gurih dan kuat yang dibentuk dari perpaduan antara garam, kandungan gula dalam durian serta asam-asam organik yang dihasilkan dari bakteri asam laktat. 

Tempoyak atau fermented durian paste menggunakan daging durian. Sebenernya, daging durian ini yang digunakan dalam pembuatan tempoyak ini tidak perlu menggunakan daging durian yang bagus sih. Secara umum masyarakat mengolah daging durian dengan ciri-ciri, yaitu tidak terlalu matang atau kelewat masak bahkan yang terlanjur ditambahi kandungan garam dua hingga tiga persen (Hassanudin, 2010). Daripada eman2 dan terbuang sia-sia lebih baik diolah menjadi makanan fungsional yang memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Tapi.. boleh juga kalau ingin yang kualitas baik. Mungkin, akankah menghasilkan tempoyak dengan kandungan gizi dan sensorik yang lebih baik? Hmm.. Jujur, saya belum pernah cobain sih ini hehe. Penambahan garam ini bertujuan untuk mengkondisikan lingkungan media pertumbuhan bakteri (Muzaifa dkk., 2018), diduga untuk membantu mencegah bakteri yang tidak diinginkan tumbuh.

Hassanudin (2010) sendiri mengatakan bahwa proses fermentasi tampoyak ini menggunakan mikroorganisme yang liar. Lho maksudnya apa? Mikroorganisme yang ada di alam bebas!. Jadi buah durian ini diperam dalam kondisi anaerob, lalu kontaminasi dengan mikroorganisme dan mengalami proses fermentasi (Hasannudin, 2010), mengalami penambahan garam sebesar tiga persen (Muziaifa, 2013)  dan harus dimasak. Berikut langkah-langkah dalam membuat tempoyak menurut (Muziaifa, 2013) :

1. Daging durian dipisahkan dari kulit dan bijinya. 
2. Daging durian dilumatkan.
3. Ditambahkan kandungan garam 3% lalu diaduk hingga menyatu.
4.Diletakkan di toples dengan headspace 30% dari wadah, toples ditutup rapat dan fermentasi selama tujuh hari di suhu ruang. 

Kebanyakan proses fermentasi ini dilakukan oleh pasukan bakteri asam laktat. Sebenernya banyak jenis bakteri  asam laktat yang ditemukan sih, yaitu P. acidilactici, L. plantarum, L. curvatus dan Leu. mesentroides. Ingat! karena mikroorganisme liar jadi tidak hanya bakteri yang menguntungkan, ada saja bakteri yang tidak diinginkan, yaitu Staphylococcus saprophyticus dan Micrococcus varians sehingga setelah proses fermentasi tempoyak ini perlu dimasak. Um.. kalau saya lihat dari Ehlers (2022) sih bakteri Staphylococcus saprophyticus merupakan bakteri gram positif dalam jumlah tertentu yang bisa menyebabkan infeksi saluran kemih pada perempu- an.....um..  Jadi ya tidak diinginkan ya.

Selain itu, proses pemasakkan ini bertujuan untuk memperpanjang umur simpan tempoyak. Berdasarkan penelitian Reli dkk. (2017) tampoyak bila dikemas dalam kemasan PET tanpa proses pasteurisasi bertahan hanya 14 hingga 56  hari, sedangkan tampoyak dengan proses pasteurisasi bertahan hingga 84 hari. Tidak hanya pasukan bakteri asam laktat, pasukan jamur jamuran juga berkontribusi dalam proses fermentasi, yaitu Rhizopus oryzae, Monilia sitophila, dan Mucor roxii yang membantu memproduksi asam laktat. Selain itu, tumbuh jamur Aspergillus repens  berperan mensakarifikasi gula dalam durian (Hassanudin, 2010), yaitu memecah gula menjadi bentuk yang lebih sederhana diduga agar dapat lebih mudah dikonsumsi oleh bakteri asam laktat.

Sebenernya asam laktat yang dihasilkan oleh pasukkan bakteri ini bermanfaat nggak sih? Bermanfaat kok dalam jumlah yang cukup. Disadur dari penelitian Okfirianti (2018), asam laktat ini  bermanfaat sebagai antikanker, menurunkan tekanan darah, meningkatkan kekebalan tubuh, dan menghambat kerja enzim pembentuk kolesterol sehingga menurunkan kolesterol tubuh. Jadi gimana, apakah kalian tertarik membuat tempoyak ala DIY atau ingin mencoba rasanya? 

Terimakasih ya telah membaca.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua!






Daftar Pustaka

.  (2022). https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482367/#:~:text=Staphylococcus%20saprophyticus%20is%20a%20Gram,epididymitis%2C%20prostatitis%2C%20and%20urethritis. 

Hasanuddin, H. (2010). Mikroflora pada Tempoyak. agriTECH30(4).

Muzaifa, M., Murlida, E., Rasdiansyah, I. S., & Ramadani, F. R. KARAKTERISTIK SENSORI, KIMIA DAN MIKROBIOLOGIS ASAM DRIEN (DURIAN OLAHAN KHAS ACEH) YANG DIFERMENTASI DENGAN WAKTU YANG BERBEDA.GONTOR Agrotech Journal. 

Okfrianti, Y., Darwis, D., & Pravita, A. (2018). Bakteri asam laktat Lactobacillus plantarum C410LI dan Lactobacillus rossiae LS6 yang diisolasi dari lemea rejang terhadap suhu, pH dan garam empedu berpotensi sebagai prebiotik. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan6(1), 49-58.

Orami. (2022). https://www.orami.co.id/magazine/resep-tempoyak-durian. Diakses tanggal 19 April 2022. Pukul 12:36 

Reli, R., Warsiki, E., & Rahayuningsih, M. (2017). Modifikasi pengolahan durian fermentasi (Tempoyak) dan perbaikan kemasan untuk mempertahankan mutu dan memperpanjang umur simpan. Jurnal Teknologi Industri Pertanian27(1).

Rabu, 12 April 2023

Rahasia Takjil Menyegarkan Pikiran

Rahasia Takjil Menyegarkan Pikiran

Oleh: Michael Adrian Iskandar, S.TP., M.T.P.


Sumber: https://cewekbanget.grid.id/


Takjil itu... makanan menyegarkan yang paling sering dicari" ketika ingin berbuka puasa disebut juga dengan kegiatan ngabuburit yang berasal dari Bahasa Sunda, yaitu "ngalantung ngadagoan burit” berarti bersantai sambil menunggu sore (Awaliyah, 2021). Apabila teman-teman mencari-cari di internet, kebanyakan menu takjil ini berasa manis, dingin, dan warnanya menarik. Selain itu, dalam makanan penyegar ini sering diselipkan buah-buahan misalnya es kopyor yang tercampur dengan nangka, es kelapa, blewah, kolak pisang. duren. Lalu, setelah dipikirkan lagi, kenapa kok makanan" penyegar ini lebih cenderung dingin, manis serta warnanya sangat menarik perhatian. Namun, tidak selamanya takjil itu minuman dingin dan manis ya guys.  Ada juga takjil yang dijumpai dalam main dish yaitu nasi kebuli dalam kotak (Widodo, 2017). 

Setelah dicari-cari lagi, ternyata berdasarkan salah satu tesis yang saya baca berjudul Pengaruh Pemberian Minum Air Putih Dingin Terhadap Pengurangan Mual Muntah Setelah Kemoterapi Pada Pasien Kanker Payudara Di RSUP M. Djamil Padang, memang air dingin ini dapat memberikan perasaan yang senang, menghilangkan dahaga serta memberikan efek menyegarkan. Adapun beberapa manfaat lain dari air putih dingin, yaitu menstabilkan emosi, menghilangkan mual karena dapat mempengaruhi hormon endorfin atau hormon yang bertanggung jawab dalam perasaan senang (Wella, 2019). Menarik, ya? 

Lalu, makanan manis, garam, dan berminyak ternyata lebih cenderung disukai terutama ketika kita sedang merasa tertekan dan terbebani yang biasa kita sebut juga kondisi stress. Apakah bersesuaian teman-teman ketika sedang mengalami stress, teman-teman makan makanan yang seperti itu? Saya tidak ada maksud sama sekali untuk menjudge teman" stress ya. Teman" stress / gak sebenernya hanya teman" yang tahu sih. Bedakan ya antara orang stress dengan orang yang lagi stress hehe.. 😉

 Lho, kok bisa? orang yang sedang memiliki perasaan tertekan cenderung mengonsumsi manis?, penelitian dari Wella (2019) membuktikan bahwa apabila pikiran kita sedang stress, tubuh kita ini akan meningkatkan produksi hormon kortisol dengan sendirinya. Akibatnya, keinginan untuk mengonsumsi makanan manis bertumbuh lebat. Sebenarnya gak hanya manis aja sih, makanan yang asin dan tinggi lemak pun ingin disikat habis.  Dengan mengonsumsi makanan manis, asin, dan tinggi lemak ini dapat meredakan emosi negatif namun perlu diingat, sifatnya hanya sementara saja (Wella, 2019).  

    Warna-warna pada produk itu.. sangat mempengaruhi keputusan konsumen guys.

Warna merah terang, merah membara, merah menyala, merah pekat, merah jambu, eh bukan ya? Yap warna-warna tersebut bervariasi sekali, meskipun merah tapi merahya itu bisa digolongkan lagi. 
Coba teman-teman ke supermarket melihat buah jeruk berwarna oranye terang dan gelap. Gimana reaksi teman"? Buah jeruk mana yang teman-teman pilih? Pasti berbeda-beda! 

    Berdasarkan Binus (2019) serta Lignou & Oloyede (2021) terbukti sebesar 93% masyarakat membeli suatu produk karena penampakkan visualnya dan sejumlah 84,7%, warna produk ini merupakan salah satu aspek yang sering dipertimbangkan sebelum membeli produk. Warna juga bisa menjadi indikator kesegaran pada produk buah-buahan. Dalam pangan, tingkat kecerahan warna buah-buahan berpengaruh pada tingkat kepercayaan konsumen. Tingkat kepercayaan konsumen ini terbukti lebih tinggi pada jeruk yang berwarna cerah dibandingkan dengan jeruk berwarna gelap. Jadi memang ada kecenderungan itu ya guys. Bagaimanapun, preferensi warna ini subyektif jadi memang bisa berbeda di setiap orang. 


Belum berakhir.. 

    Dalam memilih makanan kita juga memerlukan banyak pertimbangan ya, karena apa? makanan baik hanya sekedar camilan atau makanan utama,makanan tersebut akan kita masukkan ke dalam tubuh kita. Tubuh kita ini akan memproses makanan ini dan bisa saja meningkatkan sistem imun, mencegah inflamasi atau bahkan menambah timbunan lemak yang ada di dalam tubuh. Oleh karenanya, mari kita memilih makanan yang sehat! tidak hanya dari penampilan saja, bisa juga dipertimbangkan dari kandungan gizi, tekstur, pengolahan makanan serta kebersihan makanan. Camilan juga perlu sehat. 


Sama seperti dengan peribahasa

"Don't Judge A Book By Its Cover" 

Sampai jumpa selamat berburu dan menikmati takjil! 


Daftar Pustaka

Awaliyah, R. (2021, April). The Phenomenon of Sharing Takjil in the Month of Ramadan in Indonesia: Study of Ma'anil Hadith. In Gunung Djati Conference Series (Vol. 4, pp. 493-506).

Anonim. (2023). https://eprints.uny.ac.id/65838/3/3.%20BAB%20I.pdf. Diakses tanggal 12 April 2023. Pukul 8:46. 

Widodo, P. (2017). Filantropi Kampong Ramadhan. Skripsi. http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26797/1/10540052_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Lignou, S., & Oloyede, O. O. (2021). Consumer acceptability and sensory profile of sustainable paper-based packaging. Foods10(5), 990.

Pangesthi, A. (2022). 40 resep takjil buka puasa Ramadhan. Segar, Sehat, dan Mudah Dibuat. https://www.briliofood.net/resep/30-resep-takjil-buka-puasa-ramadhan-segar-sehat-mudah-dibuat-200420n.html

Wella, J. (2019). Pengaruh Pemberian Minum Air Putih Dingin Terhadap Pengurangan Mual Muntah Setelah Kemoterapi Pada Pasien Kanker Payudara Di RSUP M. Djamil Padang (Doctoral dissertation, Fakultas Keperawatan).

Binus. (2019). https://binus.ac.id/bandung/2019/08/pengaruh-warna-pada-keputusan-pembelian/