Label Pangan: Konsumsi Berlebihan Mempunyai Efek Laksatif

Kemarin, saya pergi jalan-jalan ke satu supermarket  yang masih tergolong baru di kota tempat saya tinggal. Lalu, saya menemukan satu wajah ...

Rabu, 26 April 2023

Makanan yang Tidak DIrekomendasikan Selama Cuaca Panas

Makanan yang Tidak DIrekomendasikan Selama Cuaca Panas
Disusun oleh: Michael Adrian Iskandar, S.TP., M.T.P. l Food Technologist 

Cuaca saat ini sangatlah panas, diakibatkan oleh adanya dinamika atmosfir yang tidak biasa serta adanya gerak semu matahari (BMKG dalam Santia, 2023). Selain itu, intensitas maksimum radiasi matahari dan kurangnya tutupan awan menjadi faktor lainnya yang dapat mempengaruhi suhu. Sesungguhnya, negara-negara lain, yaitu Bangladesh mencapai suhu 51,2 derajat celcius pada tanggal 21 April 2023 serta Myanmar dan India (Santia, 2023). Panas di Indonesia memiliki suhu 34 hingga 40 derajat celcius di Sulawesi Selatan, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Suhu yang panas ini dapat membuat air dari dalam tubuh terkeluarkan untuk mendinginkan tubuh (BBC Indonesia, 2023), namun berdasarkan Kemenkes (2023), ketika air tersebut keluar secara berlebih maka dapat menimbulkan gejala yang perlu diwaspadai, yaitu kulit terasa panas dan kering, jantung berdetak lebih cepat, kulit terlihat pucat, mual, muntah, pusing, urin yang berwarna kuning agak pekat serta pekat. Beberapa artikel menyarankan agar menghindari makanan-makanan manis, berkafein, minuman energi serta minuman beralkohol. Tulisan ini bertujuan untuk mendiskusikan mengapa makanan-makanan tersebut perlu dihindari? serta efek yang dapat efek yang tidak menguntungkan? Mari kita lihat bersama-sama.   

1. makanan manis

Berdasarkan KBBI, manis memiliki rasa seperti gula. Sesungguhnya, terdapat banyak jenis sumber pemanis dan digolongkan menjadi dua, yaitu pemanis alami, dan buatan. Pemanis alami, yaitu ditemukan dari pangan itu sendiri misalnya gula Stevia berasal dari daun Stevia, glukosa dan fruktosa berasal dari buah-buahan sedangkan pemanis buatan, contohya yaitu aspartam, siklamat, dulsin. Secara umum, gula tersebut merupakan gula yang sengaja ditambahkan untuk menambah rasa manis. Pemanis-pemanis ini banyak diaplikasikan kepada produk pangan, yaitu permen, teh manis, soft drink, boba drink, kopi,  snack, wafer, minuman kemasan, jus dan lain-lain.Terdapat di satu minuman manis berkadar 600 mL mengandung lebih dari 12 sendok teh gula sehingga tidak disarankan untuk dikonsumsi secara terus menerus. 

Dalam artikel Novena (2023) minuman manis cenderung dikonsumsi oleh Masyarakat karena diduga pengaruh iklan produk manis yang dapat memberikan efek kesenangan. Selain itu, berdasarkan praktisi diet Deutrom dari India mengatakan bahwa minuman manis dapat meningkatkan hormon dopamin yang dapat membuat kita merasa nikmat ketika mengonsumsi gula, meskipun kita tidak membutuhkannya. Terbukti di tahun 2019, cuaca panas dapat memicu Masyarakat khususnya di Meksiko untuk mengonsumsi minuman manis, yaitu soda dan jus. Adanya efek panas dapat membuat kita merasa kurang energi. Deutrom menyimpulkan bahwa minuman manis tidak dapat  menghilangkan dahaga atau mendapatkan kenikmatan. 

Oleh karenanya, Deutrom dalam Novena (2023) menyarankan untuk tetap mengonsumsi air agar tubuh tetap terhidrasi. Air yang dikombinasikan dengan mentimun atau lemon dapat membantu melepas dahaga. Glukosa dapat memiliki efek diuretik.

2. makanan berkafein

Makanan berkafein, yaitu makanan yang mengandung zat psikoaktif kafein. Kafein dapat ditemukan pada pangan, yaitu kopi dan teh. Sesungguhnya, Kafein ini memiliki dampak positif dan negatif apabila dikonsumsi berlebih. Dampak positif yang didapatkan saat dikonsumsi, yaitu meningkatkan kewaspadaan, menghilangkan kantuk, dan menaikkan mood. Selain itu, dampak negatif yang dapat dirasa, yaitu menimbulkan insomnia, meningkatkan stress dan tekanan darah. Bistani (2006) menegaskan bahwa kandungan kafein dalam kopi merupakan zat diuretik serta susu yang mengandung glukosa, dan memiliki diuretik osmotik yang dapat meningkatkan eksreksi urin. 

Berdasarkan Rupatti dalam Datta (2023) efek diuretik ini dapat menyebabkan seseorang kehilangan cairan tubuh atau disebut juga dehidrasi. Apalagi cuaca yang sedang panas yang semakin membuat kehilangan cairan. FDA (Food and Drugs Administrations) merekomendasikan konsumsi kopi perlu dibatasi  yaitu 400 hingga 500 mg per hari. Batas tersebut dipengaruhi oleh tingkat metabolisme dan sensitivitas kopi. Bagaimanapun, batas konsumsi tiap orang berbeda-beda. Di dalam teh terkadang dipadukan dengan herbal-herbal, yaitu jahe. Sholehuddin dkk. (2018) membuktikan bahwa salah satu jenis jjahe, yaitu jahe merah memiliki efek diuretik karena adanya senyawa gingerol sehingga pembuluh darah melebar dan meluruhkan urin. Selain itu, Sholehuddin (2018) menambahkan gingerol merupakan senyawa anti koagulan. 

 3. minuman energi

Minuman energi / energy drinks, merupakan minuman yang terbuat dari kombinasi kafein, taurin,  gula, vitamin dan beberapa produk herbal (Gulp, 2023). Sesungguhnya, minuman berenergi dibuat bertujuan untuk membuat tubuh semakin terhidrasi serta menambah elektrolit yang terkeluarkan dan dapat memberikan efek diuretik. Oleh karena itu, Riesenhuber (2006) meneliti tentang pengaruh kafein dan taurin terhadap efek diuretik. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa taurine tidak memberikan efek diuretik, yaitu cairan tubuh tidak berkurang. Sebaliknya, kafein berpotensi untuk memberikan efek diuretik sehingga memicu buang air kecil. Selama cuaca yang sedang panas, perlu menahan air dalam tubuh ya agar dehidrasi dapat dicegah. 

  4. minuman beralkohol 

Minuman beralkohol merupakan minuman yang mengandung alkohol . Kandungan alkolhol, yaitu etanol yang terdapat dalam minuman ini dapat menyebabkan berbagai dampak yang tidak diinginkan, yaitu dapat menganggu metabolisme di hati dan meningkatkan kandungan trigliserida (Purbayanti & Saputra ,2017). Sesungguhnya proses pembuatan minuman alkohol tersebut diolah dengan menggunakan proses fermentasi dan atau menggunakan proses destilasi. Dari proses fermentasi dalam bahan pangan inilah dapat menciptakan alkohol.  Kandungan etanol di dalam alkohol bervariasi, yaitu satu hingga 55 % dan dibedakan menjadi golongan A hingga D ( Lestari ,2019).  Pemerintah kota Medan (2019) mempertegas minuman beralkohol memiliki efek diuretik yang dapat mengurangi cairan tubuh.  Efek tersebut dapat menurunkan tekanan darah, meningkatkan volume serta mengubah komposisi ion dan pH urin (Nurihardiyanti dkk., 2015). Dalam penelitiannya, Polhuis dkk. (2017) meneliti tiga variasi minuman beralkohol, yaitu beer, wine dan spirits. Berdasarkan hasil penelitian terbukti bahwa beer dan spirits memiliki efek diuretik kecil dan pendek.

Dapat disimpulkan bahwa keempat makanan tersebut, yaitu makanan manis, berkafein, minuman beralkohol serta energi dapat memberikan efek diuretik, yaitu meningkatkan volume urin, sehingga air merupakan minuman yang paling direkomendasikan untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dalam cuaca yang panas ini. Selain itu, Air juga didapatkan dari buah-buahan seperti semangka. Buah tersebut mengandung banyak air, yaitu 94 gram dalam 100 gram bahan (Puspitasari, 2014). Kemenkes (2023) merekemondasikan untuk mengonsumsi air sebanyak dua liter bagi orang dewas. Makanan dapat memberikan asupan sebanyak 20% dari total cairan tubuh. Meskipun demikian, keputusan ada di tangan teman-teman. Apakah tetap ingin mengonsumsi produk tersebut ? ataukah lebih baik dihindari? 

Terimakasih telah membaca ya.
Silahkan beri dukungan like, dan comment sebagai wujud dukungan kepada saya sehingga saya tetap semangat untuk menulis. 
Semoga tulisan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kita semua. 

Amin!


Daftar Pustaka

Anonim. (2023). http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/4183/3/103711020_bab2.pdf. Diakses tanggal 26 April 2023. Pukul 10:21.

BBC News Indonesia. (2023).  https://www.bbc.com/indonesia/majalah-62177681#:~:text=Berkeringat%20merupakan%20mekanisme%20tubuh%20untuk,menguap%20dan%20dapat%20mendinginkan%20tubuh.

Bistani, D. A. (2006). Efek diuretik kopi susu pada tikus putih (Rattus norvegicus) dengan variasi jenis susu.

CNN Indonesia. (2023). Kemenkes Ungkap Risiko Kesehatan Imbas Cuaca Panas Menyengat.  https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230426103440-20-942139/kemenkes-ungkap-risiko-kesehatan-imbas-cuaca-panas-menyengat.

Gulp. (2023). Energy Drinks. https://foodactive.org.uk/wp-content/uploads/2016/07/GULP-3-Energy-Drinks-v2.pdf 

https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55729/1/Air%20Panas%20atau%20Dingin%20untuk%20Menghilangkan%20Rasa%20Haus.pdf

Kemenkes. (2023). Berapa Takaran Air Yang Anda Harus Minum?.  https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/stress/page/12/berapa-takaran-air-yang-harus-anda-minum#:~:text=Pada%20orang%20dewasa%2C%20konsumsi%20air,pada%20tubuh%20yaitu%20sekitar%2020%25.


Latunra, A. I., Johannes, E., Mulihardianti, B., & Sumule, O. (2021). Analisis Kandungan Kafein Kopi (Coffea arabica) Pada Tingkat Kematangan Berbeda Menggunakan Spektrofotometer UV-VIS. Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan, 12(1).

Lestari, T. R. P. (2019). Menyoal pengaturan konsumsi minuman beralkohol di Indonesia. Aspirasi: Jurnal Masalah-masalah Sosial, 7(2), 127-141.

Novena M. (2023).  (Mengapa Ingin Minum Minuman Manis Saat Cuaca Panas. https://www.kompas.com/sains/read/2023/04/26/123200723/mengapa-ingin-minum-minuman-manis-saat-cuaca-panas-?page=all.

Nurihardiyanti, N., Yuliet, Y., & Ihwan, I. (2015). Aktivitas Diuretik Kombinasi Ekstrak Biji Pepaya (Carica Papaya L) dan Biji Salak (Salacca Zalacca Varietas Zalacca (Gaert.) voss) pada Tikus Jantan Galur Wistar (Rattus Norvegicus L). Jurnal Farmasi Galenika (Galenika Journal of Pharmacy)(e-Journal), 1(2), 105-112.

Pemkomedan. https://www.pemkomedan.go.id/artikel-12772-minuman-yang-menyebabkan-dehidrasi-dan-hidrasi.html#:~:text=Minuman%20Beralkohol,tubuh%20sehingga%20membutuhkan%20banyak%20cairan.

Polhuis, K. C., Wijnen, A. H., Sierksma, A., Calame, W., & Tieland, M. (2017). The diuretic action of weak and strong alcoholic beverages in elderly men: A randomized diet-controlled crossover trial. Nutrients, 9(7), 660.

Purbayanti, D., & Saputra, N. A. R. (2017). Efek Mengkonsumsi Minuman Beralkohol Terhadap Kadar Triglisrida: Effects of consuming alcoholic beverages on triglyceride levels. Jurnal Surya Medika (JSM), 3(1), 75-81.

Puspitasari. (2014). http://e-journal.uajy.ac.id/6514/3/BL201129.pdf

Rana, A. (2023). .Amankah Ngopi Saat Cuaca Panas? Ini Kata Ahli. https://food.detik.com/info-sehat/d-6680487/amankah-ngopi-saat-cuaca-panas-ini-kata-ahli. DIakses tanggal 26 April 2023.

Riesenhuber, A., Boehm, M., Posch, M., & Aufricht, C. (2006). Diuretic potential of energy drinks. Amino acids, 31, 81-83.

Santia, T. (2023). Suhu Panas Menyengat Indonesia, Erick Thohir: Hati-Hati dan Jangan Lupa Minum. https://www.liputan6.com/bisnis/read/5270119/suhu-panas-menyengat-indonesia-erick-thohir-hati-hati-dan-jangan-lupa-minum

Sholehuddin, M., Santoso, H., & Syauqi, A. (2018). Rebusan Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc. var Rubrum)–Kunyit Putih (Curcuma zedoaria Rosc.) sebagai Jamu Peluruh Urin. Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature), 1(1).

Susilawati, D. (2020). Gula Darah Bisa Berfluktuasi Saat Cuaca Panas, Apa Daya Pengidap Diabetes?https://ameera.republika.co.id/berita/rfogj6425/makanan-dan-minuman-yang-sebaiknya-dihindari-saat-cuaca-panas. Diakses tanggal 26 April 2023. Pukul 10:21. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar