(Sundari & Winarno, 2010; Safitri, 2021)
Label Pangan: Konsumsi Berlebihan Mempunyai Efek Laksatif
Kemarin, saya pergi jalan-jalan ke satu supermarket yang masih tergolong baru di kota tempat saya tinggal. Lalu, saya menemukan satu wajah ...
Minggu, 26 November 2023
Label Pangan: Konsumsi Berlebihan Mempunyai Efek Laksatif
(Sundari & Winarno, 2010; Safitri, 2021)
Selasa, 21 November 2023
Fenilalanin dan Fenilketonuria
Tempo hari, saya pernah diberi produk makanan satu pak dalam kemasan plastik dan begitu saya lihat komposisinya, saya kaget. Disitu ada tertulis bahwa mengandung fenilalanin tidak cocok untuk penderita fenilketonuria. Saya gak ngerti yang dimaksud dengan penderita fenilketonuria dan saya cari cari refereinsi yang mendukung. Oleh karenanya, saya ingin sharing nih melalui blog ini tentang serba-serbi fenilalanin dan fenoketonria.
Tahukah kamu?
Fenilalanin merupakan asam amino yang merupakan penyusun dari protein. Fenilalanin ini bisa terbilang spesial karena Ia merupakan salah satu dari 20 asam amino yang bersifat esensial, artinya tidak bisa dibuat oleh tubuh. Oleh karena itu, asam amino ini perlu didapatkan dari makanan dan minuman sehari-hari seperti yang ada di telur, susu, oat, lentils, pisang, ragi, almond, keju dan daging. Di dalam tubuh sendiri, fenilalanin berfungsi sebagai pembentuk molekul protein yang digunakan untuk membangun otot, mengontrol pigmen kulit, mengurangi efek parkinson dan berperan sebagai salah satu pemberi energi tubuh, sebesar empat kalori. Saat ini, fenilalanin sedang dikembangkan untuk obat anti-depresan karena berpotensi sebagai anti depresan (Akram, 2020).
Hal ini menjadi berbeda, ketika fenilalanin dikonsumsi oleh penderita fenilketonuria. Mengapa? Di dalam tubuhnya, penderita fenilketonuria tidak memiliki cukup enzim pemecah/ pemetabolisme fenilalanin, yaitu fenilalanin hidroksilase agar diubah menjadi tirosin. Akibatnya, femilalanin akan menjadi terakumulasi di dalam darah dan sel-sel syaraf, lama kelamaan dapat bersifat racun. Diketahui lethal dose 50 (LD50) D fenilalanin di tikus murine lebih dari 10 g /kg, artinya sebesar lebih dari 10 g/kg dosis nya akan menyebabkan tewasnya hewan uji sebesar 50%. Penderita fenilketonuria dicirikan sebagai memiliki aroma tubuh yang tidak sedap, rambut yang tipis, hiperaktif dan kulit yang berwarna terang.
Lalu, timbullah pada pertanyaan berikutnya, apakah fenilketonuria ini bisa disembuhkan? Menurut dr. Makharim dari halodoc, fenilketonuria tidak dapat disembuhkan. Namun, dampak yang ditimbulkan dapat diringankan, dengan cara mengontrol kandungan fenilalanin di dalam tubuh. Menurut Arkam (2020), penderita fenilketonuria tidak boleh mengonsumsi produk pangan seperti Pizza, es krim, yogurt, keju, susu, biskuit, kacang-kacangan. Namun, boleh mengonsumsi jeruk, melon, seledri, dan wortel. Siloam hospital (2023) menambahkan bahwa penderita fenilketonuria perlu menjalankan pola makan rendah protein dan mengurangi konsumsi pemanis buatan. Nurminati & Gusmarwani (2020) menambahkan bahwa beberapa pemanis buatan seperti aspartam mengandung asam amino esensial fenilalanin. Selain itu, aspartam juga merupakan bentuk metil ester dari L-aspartil F-fenilalanin.
Metabolisme langka yang ditemukan sejak tahun 1934, terjadi karena adanya mutasi pada gen, lebih tepatnya pada kromosom 12 dan dideteksi ketika bayi berusia tiga hingga enam bulan. Kedua orang tua yang menderita fenilketonuria akan mewariskan fenilketonuria ke anaknya, akan tetapi bila hanya salah satu orang tua saja maka anak akan membawa gen fenilketonuria.
Semoga bermanfaat ya.
Daftar pustaka
Akram, M., Daniyal, M., Ali, A., Zainab, R., Shah, S. M. A., Munir, N., & Tahir, I. M. (2020). Role of phenylalanine and its metabolites in health and neurological disorders. In Synucleins-Biochemistry and Role in Diseases. IntechOpen.
Cw, N. Fenilketonuria. https://www.academia.edu/28742695/FENILKETONURIA. Diakses tanggal 21 November 2023. Pukul 19:09
Makharim, F. Fenilketonuria. https://www.halodoc.com/kesehatan/fenilketonuria. halodoc
Nurmianti, L., & Gusmarwani, S. R. (2020). PENENTUAN LETHAL DOSE 50%(LD50) PESTISIDA NABATI DARI CAMPURAN BUAH BINTARO, SEREH, BAWANG PUTIH, LENGKUAS (Variabel Waktu Pemasakan Dan Ratio Masing-Masing Bahan). Jurnal Inovasi Proses, 5(1), 22-26.
Tim Medis Siloam Hospital. (2023). :/Fenilketonuria - Penyebab, Gejala, dan Penanganannya. /www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-fenilketonuria
Sumartini, I. E., Wisnuwardhani, H. A., & Rusdi, B. (2015). Studi Paparan Pemanis Buatan Aspartam Pada Minuman Ringan yang Dikonsumsi Siswa/I SMP Negeri 1 Cimaung Kabupaten Bandung dengan Menggunakan Metode Food Frequency Questionnaire. Prosiding Farmasi, 121-127.
Jumat, 10 November 2023
Kuliner Lokal Shanghai dengan Kuah dan Rasa Otentik, Xiao Long Bao
Kepopuleran xiao long bao berawal dari seorang pemuda bernama Huang pada tahun 1870 di daerah Nan Xiang, Shanghai, China. Asal usul nama Xiao long bao itu sendiri bermula dari Mr. Huang yang sering pergi berpetualang ke kota-kota lain, disebut youlong artinya naga yang berenang atau "keranjang". Kaisar Qianlong di abad ke-18, juga pernah mencicipi makanan sup pangsit ini, terbuat dari kulit pangsit yang ditambahkan dengan berbagai macam bumbu dan cincangan daging di dalamnya. Daging yang terbuat dari daging babi atau ayam yang ditambahkan berbagai macam bumbu, yaitu minyak wijen, jahe, daun bawang. Bisa juga dilengkapi dengan seafood.
Berbeda dengan cemilan lainnya, xiao long bao memiliki kuah kaldu di dalamnya. Kaldu tersebut dapat terbuat dari daging babi/ayam yang berwujud seperti jelly sebelum dimasak dan cair sesudah dikukus. Keunggulan lainnya yang dimiliki salah satu makanan lokal Shanghai ini, ialah memiliki kulit pangsit yang sangat lembut oleh karena tidak diberi pengembang, berwarna tidak bening, empuk dan beraroma wangi. Cita rasa kaldu yang di dalamnya membuat rasanya semakin gurih namun tidak berat. Kulit pangsit dibuat agak tebal ditengah, sedangkan disekelilingnya dibuat agak tipis agar dapat menahan daging dan kaldu yang ada di dalamnya. Pinggiran kulit pangsit diangkat dengan perlahan secara hati-hati dan diputar perlahan untuk membungkus isinya. Setelah itu, disajikan dan dihangatkan di sebuah keranjang bambu kecil
Sumber gambar: Microsoft bing AI.
Cara makan xiaolongbao ini pun beragam. Sejauh ini telah terdapat dua versi makan xiaolongbao, yaitu versi ke satu, pangsit dicelupkan ke campuran cuka dan kecap kemudian diletakan di sendok. Langkah selanjutnya, pangsit dilubangi dengan sumpit dan sup tumpah sedikit di sendok. Sup disruput sedikit demi sedikit. Lalu, pangsit ditambahkan beberapa potong jahe. Kemudian, disantap. Versi kedua. Pangsit diangkat menggunakan sumpit ke atas sendok. Lalu, diberi sedikit cuka dan digigit sedikit di bagian kulitnya. Kaldu yang ada disruput melalui lubang bekas gigitan tadi menggunakan mulut. Pastikan tidak ada yang tumpah ya! Setelah kaldu habis, barulah kita fokus makan ke pangsitnya.
Dalam 100 gram, xiaolongbao memiliki kalori sebesar 235 gram (Fatsecret). Ini membuktikan bahwa xiaolongbao memiliki kalori yang lebih tinggi dibandingkan siomay, yaitu 138 kalori/ 100 gram. Selain itu, Ia memiliki kandungan potasium sebanyak 251 gram, kolesterol sebesar 21 mg, serat lima gram dan sodium sejumlah 270 mg. Bagaimanapun, kalori yang tercantum disini bisa saja berubah-ubah, tergantung pada jumlah dan jenis daging yang digunakan. Meski kandungan kolesterol daging babi lebih rendah dibandingkan dengan daging ayam, kandungan lemak jenuh pada daging babi lebih besar, yaitu mencapai 10 gram/100 gram sedangkan daging ayam (tanpa kulit) hanya satu gram/100 gram. Kandungan lemak jenuh inilah yang bisa saja meningkatkan kolesterol dalam tubuh. Oleh karenanya, perlu dikombinasikan dengan sayuran.
Sudah coba makan belum?
Daftar Pustaka
COGBILL, A. M. 27. Tourist Attractions/Culture. CHIN/WCL 3342: Tales of East Asian Cities, 131.
Dunlop, F. (2013). Barbarian heads and Turkish dumplings: The Chinese word mantou. Wrapped & Stuffed Foods.
Juliana, J., Oei, J., Carven, C., & Horn, N. D. (2022). Xiao Long Bao Fusion with Indonesian Cuisine. International Journal of Social and Management Studies, 3(1), 180-195.
McGee, H. (2007). On food and cooking: the science and lore of the kitchen. Simon and Schuster.
Ooi, C. S. (2010). Branding cities, changing societies.
Tarulevicz, N. (2018). 5. Eating the Other? East Asian Cultural Flows and Understandings of Chineseness in Singapore. Towards an East Asian Identity?, 87.
Internat:
https://bibimbites.com/stories/xiao-long-bao-dumplings-filled-with-soup/
https://docs.google.com/document/d/1SMhiIXW-juRYkDYlccAw3U0U1p8ivbpeRx25wp9JD0M/edit
https://www.google.co.id/books/edition/English_for_Culinary/ItqtEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=%22xiao+long+bao%22&pg=PA162&printsec=frontcover
https://www.google.co.id/books/edition/The_Foodspotting_Field_Guide/PswWAgAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=%22xiao+long+bao%22&pg=PT82&printsec=frontcover
https://www.google.co.id/books/edition/A_Very_Chinese_Cookbook/ivqyEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=%22xiao+long+bao%22&pg=PA87&printsec=frontcover
https://www.google.co.id/books/edition/World_Travel/RroaEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=%22xiao+long+bao%22&pg=PT55&printsec=frontcover
https://www.google.co.id/books/edition/Shanghai/VyZJrJ98E-YC?hl=id&gbpv=1&dq=%22xiao+long+bao%22&pg=PA187&printsec=frontcover
https://www.google.co.id/books/edition/New_York_City_Curiosities/f0rDCAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=%22xiao+long+bao%22&pg=PA112&printsec=frontcover
https://www.fatsecret.com.sg/calories-nutrition/search?q=Xiao+Long+Bao#:~:text=Other%20sizes%3A%201%20serving%20%2D%20141kcal,%2D%20235kcal%2C%20more.
https://dtc.ucsf.edu/pdfs/Cholesterol-Content-of-Foods.pdf